Tato, merupakan seni tulis atau lukis pada kulit manusia dan hewan dengan memasukkan pigmen ke dalam kulit menggunakan jarum. Tato juga sering disebut rajah dimana di dalam istilah teknisnya disebut dengan implantasi pigmen mikro.

Meskipun tato masuk ke dalam salah satu jenis seni tetapi banyak orang memiliki perspektif negatif atau pandangan yang tidak baik terhadap seseorang yang bertato. Seringkali orang-orang menganggap bahwa seseorang yang mentato tubuhnya itu adalah orang yang tidak baik atau preman jalanan.

Pandangan buruk terhadap orang bertato tersebut telah ada sejak zaman dulu GanSis. Bahkan sampai dengan saat ini masih ada perusahaan atau tempat-tempat kerja yang tidak bisa menerima pegawai yang memiliki tato di badan atau tubuh karena dianggap akan membuat citra perusahaan menjadi buruk.

Membahas tentang tato sebenarnya seni ini telah ada sejak zaman dahulu kala GanSis, tepatnya pada tahun 3000 sebelum Masehi (SM) dan digunakan sebagai penanda atau simbol, mulai dari penanda derajat, wilayah, bahkan juga pangkat.

Semakin berkembangnya zaman, tato tidak lagi dikhususkan sebagai penanda, melainkan juga sebuah karya seni atau simbol yang memang sengaja dibuat untuk mempercantik tampilan tubuh atau menyalurkan imajinasi serta perasaan kedalam gambar atau tulisan.

Diketahui tidak sedikit orang yang memilih untuk mentato nama pacar atau pasangan di bagian tubuh seperti tangan, dada, dahi, atau paha kaki. Meskipun akhirnya juga tidak sedikit yang merasa menyesal karena nama yang telah diabadikan dengan menggunakan tato permanen di tubuh hanya menjadi mantan.

Tentu saat Agan dan Sista saat ini memiliki pikiran serta niat untuk menjadikan foto atau nama pacar menjadi tato di tubuh, maka perlu GanSis perhitungkan kembali matang-matang sebelum nantinya menyesal karena hubungan kalian tidak bisa berlanjut ke jenjang yang lebih serius.

Kenyataan lain yang tidak kalah menyakitkan adalah saat pasangan baru kalian tidak ingin melihat tato nama orang lain di tangan atau tubuh kalian, maka Agan Sista mau tidak mau harus menghapus tato tersebut meskipun sakit dan butuh beberapa kali proses sampai sebuah tato benar-benar hilang.

Kemungkinan-kemungkinan tersebutlah yang harus Agan Sista perhitungkan matang-matang, karena saat sesuatu sudah terlanjur terjadi maka hanya akan ada penyesalan saja.

TS pribadi tidak menentang pilihan orang lain untuk mentato tubuh mereka dengan tato apapun. Hanya saja memang akan sangat lebih baik jika seorang hamba kembali kepada Penciptanya dalam keadaan bersih sebagaimana saat mereka dilahirkan.