Eeeeh, siapa saya mengomentari negara lain? Negara sendiri aja masih bingung mau kayak gimana, mau dibuat identitas seperti apa, pakai peci apa pakai serban, juga masih bingung. Tapi paling enak itu memang mengomentari, rasan-rasan negara lain, atau kepo sama negara lain. Selain ada keuntungan bisa mengambil ilmunya, juga menambah wawasan, meskipun wawasannya nggak banyak-banyak amat.
Sesuai dengan judul tritku ini, aku mau iseng menulis tentang Qatar, sebuah negara kecil yang memiliki kekayaan luar binasah. Kekayaan itu mereka dapat dari keberuntungan mereka, karena kebetulan di tanah mereka ada banyak sekali LNG atau Liquified Natural Gas. Dari LNG inilah pemasukan 70% lebih negaraimut ini berasal. Negara ini luasnya nggak lebih besar dari 2,2 kali pulau Bali. Aku kasih 0,2 karena butuh sedikit lagi biar luasnya agak seimbang.

Dari keberuntungan yang melimpah ini, Qatar sebagai negara - yang dulunya - dengan mayoritas penduduknya memiliki aktivitas mencari mutiara, sekarang beralih menggali "mutiara di dalam tanah". Dari kekayaan itu, Qatar juga mulai gila-gilaan membangunn negaranya dengan gedung-gedung megah skala internasional untuk menggaet pengunjung dari seluruh dunia. Membuat tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi. Membuat pulau - pulau baru seperti Banana Island, Pearl Qatar,dan beberapa pulau buatan lainnya. Kemajuan-kemajuan itu mereka usahakan namun tetap membawa identitas mereka sebagai negara arab yang benar-benar arab.


Mereka berusaha membuat perubahan yang sangat besar dalam negara mereka, dengan harapan bisa menumbuhkan ekonomi mereka di sektor lain selain LNG tadi. Dengan penduduk yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Qatar juga menerapkan aturan yang berkiblat dengan syariat Islam juga. Salah satunya, minuman alkohol di sana sangat sulit didapatkan. Tapi, bukan berarti tidak boleh minum alkohol di sana. Di Qatar juga ada barjuga, tapi ya gitu, hanya orang-orang yang berduit banyak aja yang bisa masuk. Aturan untuk mengunjungi barnya juga ketat, dan aku belum mau mencari tahu aturannya, karena belum punya duit buat main ke sana. Untuk saat ini belum dibutuhkan juga.


Kemudian, Qatar juga bekerjasama dengan banyak sekali negara barat untuk memajukan pendidikannya, salah satunya dengan Amerika. Beberapa universitas kelas internasional ada di Qatar dan itu sangat penting bagi Qatar.
Kembali ke judul tritku dan juga melihat apa yang sudah aku tulis di atas, Qatar bingung untuk memegang identitas negara mereka tentang aturan-aturan yang melanggar identitas mereka, yaitu budaya yang melanggar aturan Islam. Minum alkohol, mereka tetap mengijinkan namun dengan cara sembunyi-sembunyi. Tidak boleh diminum di tempat terbuka. Ya, meskipun di Indonesia juga begitu sih. Dari membaca beberapa informasi ini, aku jadi kepikiran.