Hai gan
Back again with serial cerita tragis.
Kli ini gw akan menceritaken sebuah kisah yg menyedihken.
Okey tidak perlu banyak pembukaan, kitak pakek pembukaan gambit benteng vs pembukaan uud kupat limak

Di sebuah desa kecil, ada dua keluarga sejahtera, menurut mereka. Yg cukup ria, itu juga menurut mereka .
Nah, kitak menuju ke keluarga sir jon kotelawala, secara singkat bokap sir jon kotelawala seorang pegawe negri, ibu nya irt biasa. Sir jon anak semata wayang, yg idup nya sendiri tiada teman. Maw makan lsng cyduk, maw bobok lsng high dive, maw mandi lsng parkour.
Sir jon setiap hari mendapat pendidikan pelajaran yg displin, tapi itu juga menurut mereka.
Sekarang kitak menuju ke keluarga pak prakoso dan ibuk manak. Mereka mempunyai anak laki2 sebelas orang. Yg di antara nya ada yg seusia dgn sir jon, mereka hidup penuh dengan kesesakan, namun mereka sejahtera, like i said itu menurut mereka. Setiap maw makan mereka kudu antri, selesai satu ambil piring.. yg belakang maju ambil piring. Yg gak kebagian nunggu dapat piring dari adik nya yg selesai makan, tapi selalu mereka cuci dlu agar tetap terjaga kebersihan nya, just like i said itu menurut mereka.
Maw tidur, mereka bergiliran, tidak bisak lsng high dive, begitu pulak mandi dan yang laen2. Tidak ada kata leluasa, karena sangat terhimpit satu sama lain. Bila yg satu pergi antrian maka yg lain buru2 mengisi antrian. Sehingga tidak ada kata longgar.
Suatu ketika desa kecil itu dilanda bencana banjir besar. Mereka maw gak maw masup ke tempat pengungsian. Keluarga sir jon bercampur satu tenda dengan keluarga pak prakoso. Sir jon yg terbiasa parkour tidak bisak leluasa, karena setiap ada kegiatan ia kudu ikut antrian. Karen kesebelasan pak prakoso sangat terdidik bermaen cantik. Oper sana sini sehingga sir jon yg tidak terbiasa sangat sulit mengimbangi. Kekurangan memgisi hari demi hari sir jon di pengungsian. Bonyok nya juga jengah menghadapi manusia2 silih berganti. Bru ambil gelas, tempat gelas nya sudah di isi, bru ambil handuk, tempat handuk nya terisi. Ibarat motor underbone udah setingan ½ couple, yg biasa motor matic bingung cara pakek nya.
Karena susah rehat, keluarga sir jon masup puskesmas pondok gedek. Mereka kelelahan akibat tidak mampu beradaptasi dengan habitat baru.
Di puskesmas pondok gedek, pekerja nya para mantri. Mereka juga terdidik kesebelasan ketat ala pak prakoso. Keadaan rawat inap sangat sesak karena memang sedang kondisi bencana. Berulang lagih nasip keluarga sir jon di puskesmas. Perdana masup di kamar rawat inap, lambat laun tergeser tidur di luar. Pelayanan yg nomor satu tergeser paling bontot. Mereka semwa jatoh sakit parah, dan makin lama makin parah..
Sebulan menunggu, bala bantuan dari pemerintah kampret setempat akhir nya datang. Namun keluarga sir jon sudah berpamid karena tak mampu berebut tempat yg layak.


Begitulah akhir singkat cerita tragis gw..