- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer
Mengirim Abrams ke Ukraina Ternyata Tak Semudah Membalikkan Telapak Tangan
TS
si.matamalaikat
Mengirim Abrams ke Ukraina Ternyata Tak Semudah Membalikkan Telapak Tangan
Quote:
Jerman akhirnya melunak dan merestui pengiriman MBT Leopard ke Ukraina, selain merestui untuk pengiriman Leopard yang digunakan oleh negara sekutu, Jerman juga akan mengirimkan Leopard yang ada di gudang senjatanya. Yang menarik gan, tak lama setelah Jerman mengizinkan teansfer Leopard ke Ukraina, Paman Sam juga membuat pengumuman untuk mengirim MBT Abrams. Sekitar 31 unit akan dikirim ke Ukraina.
Pada 25 Januari 2023 lalu, Paman Sam memgumumkan bakal memasok 31 unit MBT Abrams serta 8 unit M88 Armored Recovery Vehicle (ARV) untuk Ukraina, kendaraan lapis baja tersebut dibeli melalui anggaran Ukraine Security Assistance Initiative (USAI). USAI menyediakan dana untuk membeli sistem senjata dan peralatan lainnya, serta pelatihan dan layanan dukungan lainnya, atas nama militer Ukraina untuk mendukung kebutuhan jangka panjangnya.
Meskipun jadwal pasti pengiriman belum diketahui gan, tetapi para pejabat Amerika telah menjelaskan bahwa prosesnya akan memakan waktu berbulan-bulan, bukan berminggu-minggu. Tank Abrams pertama mungkin tidak akan tiba hingga akhir tahun ini atau bahkan awal tahun depan.
Selain itu, belum jelas apakah M1 untuk Ukraina akan menjadi tank yang diambil daei stok US Army atau akan datang dari sumber lain ? Saat ini Angkatan Darat AS memiliki ribuan Abrams tua dalam penyimpanan yang dapat ditingkatkan ke kondisi seperti baru. Tank tua tersebut bisa ditingkatkan menggunakan campuran komponen baru yang telah diproduksi ulang.
Dibanding Leopard yang akan dikirim oleh Jerman dan negara Eropa lainnya yang tidak terlalu rumit pengoperasiannya, Abrams justru terlihat sangat rumit untuk dioperasikan. Contoh mesin turbin gasnya yang terkenal boros, bagi Agan pemerhati alutsista pasti paham kerumitan mesin tank satu ini. Dan pertanyaannya adalah apakah Ukraina sudah siap untuk menyediakan bahan bakar yang cukup untuk Abrams kelak ?
Sebenarnya masalah mesin yang boros bukan salah satu faktor kerumitan utama, masalah utama pada Abrams terletak pada armornya. Seandainya Amerika mengambil Abrams dari stok US Army, maka mereka harus melepas lapisan armor tank tersebut. Mengapa bisa demikian ?
Jawabannya adalah armor Abrams memakai lapisan komposit yang dicampur dengan Depleted Uranium (DU), logam yang dikenal memiliki kerapatan tinggi. Sekilas tentang Depleted Uranium, merupakan produk sisa dari pengayaan uranium yang tidak bersifat radioaktif, sepengetahuan TS berasal dari isotop uranium 238.
Selain digunakan untuk membuat armor, logam ini juga dipakai untuk membuat munisi APFSDS. Sebagai tambahan, munisi APFSDS yang memakai komposisi DU akan lebih efektiv dari APFSDS berbahan tungsten biasa. Berasal dari sisa pemrosesan uranium, masih ada kemungkinan kalau dalam logam uranium 238 masih tersisa sedikit isotop uranium 235 yang bersifat radioaktif.
Itu adalah salah satu kerumitan tank Abrams gan, jika ingin mengirim Abrams ke medan perang, maka Amerika harus mencopot armor DU tersebut. Sebagai tambahan informasi, paket armor DU hanya dipakai oleh tank milik US Army. Sementara tank Abrams versi ekspor yang dipakai negara lain semisal Saudi dan Mesir, tidak dilengkapi paket armor DU.
Paket armor DU mulai digunakan pada varian seri A2. Pada pekembangannya, versi M1A1 yang lebih tua kemudian juga ikut ditingkatkan dengan proteksi yang lebih baru, hingga akhirnya ditingkatkan ke standar M1A2 yang juga mencakup pemasangan armor DU.
Pada masanya proses pengembangannya, armor DU hanya diberi nama "heavy armor"atau "special armor", pengembangan armor ini dibuat melalui program rahasia bernama Special Access Program (SAP), yang punya nama lain Green Grape. Sejauh ini tidak diketahui apakah armor DU bisa menimbulkan radiasi atau tidak ? Meski program pengembangan DU sekarang sudah dipublikasikan, tetapi masih sedikit informasi yang bisa kita ketahui tentang armor ini.
Pada 4 Januari lalu, Polandai mengumumkan pembelian 116 unit Abrams senilai Rp 21,8 triliun gan. Tank yang dibeli adalah varian M1A2 SEPv3, varian ini akan menampilkan turret (kubah) M1A1 yang diperbarui. Dan tetntunya tidak menyertakan paket armor DU. Sebagai bagian dari penjualan, Angkatan Darat AS memfasilitasi pemasangan paket lapis baja yang telah disetujui melalui Penjualan Militer Asing ke turret tank tersebut.
Tetapi sampai saat ini US Army telah menolak tiga tawaran dari pihak swasta untuk melepas armor DU pada turret Abrams pesanan Polandia. US Army beralasan bahwa ketiga kontraktor swasta itu diragukan bisa menjaga informasi yang sensitif terkait armor DU.
Melepas armor DU juga perlu biaya mahal gan, US Army memperkirakan mereka butuh dana US$ 6 juta atau skitar Rp 89 miliar untuk melepas armor DU pada turret Abrams pesanan Polandia. Sementara proses untuk merubah konfigurasi turret agar sesuai kebutuhan Polandia disebutkan membutuhkan waktu sekitar 64 bulan atau lebih dari 5 tahun.
Lamanya proses itu karena harus dibangun fasilitas khusus yang aman untuk proses pelepasan armor DU, untuk kemudian diganti dengan armor baru yang sudah disesuaikan. Sementara itu, US Army tidak menyebut berapa waktu yang dibutuhkan untuk melepas armor DU pada satu unit kubah Abrams, tetapi yang menarik mereka menginginkan proses pelepasan armor DU pada 28 turret Abrams Polandia bisa segera dimulai pada Januari 2023 dan selesai pada tahun 2023. Jika sesuai rencana, maka butuh setahun untuk melepas armor dari 28 turret tersebut.
Dengan semua kerumitan ini, masih harus dilihat bagaimana para pejabat Amerika mungkin berusaha untuk mengurangi masalah ini sebagai bagian dari transfer tank Abrams ke Ukraina. Salah satu alternatif untuk mengirim Abrams dengan cepar ke Ukraina adalah dengan mengirim varian ekspor yang saat ini digunakan oleh negara lain. Penggunaan dana USAI oleh pemerintah AS untuk membantu membayar perbaikan tank T-72B yang diperoleh dari pihak ketiga untuk Ukraina tahun lalu memberikan gambaran bagaimana hal ini dapat dilakukan.
Sebagai informasi bagi Agan, dua operator asing terbesar dari Abrams adalah Mesir dan Arab Saudi. Tentara Mesir memiliki 1.360 M1A1, sementara Angkatan bersenjata Saudi memiliki sekitar 370 unit, 170 diantaranya dilaporkan dalam penyimpanan.
Mesir dan Saudi adalah mitra utama Amerika Serikat. Namun, pada saat yang sama, mereka juga memiliki hubungan yang baik dengan Rusia. Jadi, akan sangat sulit untuk meyakinkan salah satu dari mereka untuk megirima Abrams ke Ukraina, karena bisa merusak hubungan mereka dengan Moskow.
Bisa saja dilakukan semacam pengiriman rahasia Abrams dari pihak ketiga ke Ukraina, tetapi hal itu akan menambah kerumitan dan meningkatkan ketegangan dengan Rusia. Pemerintah AS sebenarnya dapat meminta salah satu operator yang lebih kecil untuk mengirim Abrams, tetapi mungkin mereka akan mengalami rintangan diplomatik atau yang lainnya. Australia adalah salah satu negara yang bisa dibujuk untuk mengirim Abrams ke Ukraina, tetapi mereka hanya memiliki 60 unit. Mengirim setengahnya akan mengurangi kekuatan Angkatan Darat Negeri Kanguru. Dan sudah pasti mereka akan menolak mengirim tank mereka.
Terlepas dari kapan pengiriman tank Abrams mungkin terjadi, masalah pelatihan dan logistik akan berdampak lebih jauh pada seberapa cepat militer Ukraina dapat membawa Abrams ke medan perang dan menunjukkan kemampuannya memakai Abrams secara efektiv.
Referensi Tulisan: TheDrive.com& Army Recognition
Sumber Foto: sudah tertera
Pada 25 Januari 2023 lalu, Paman Sam memgumumkan bakal memasok 31 unit MBT Abrams serta 8 unit M88 Armored Recovery Vehicle (ARV) untuk Ukraina, kendaraan lapis baja tersebut dibeli melalui anggaran Ukraine Security Assistance Initiative (USAI). USAI menyediakan dana untuk membeli sistem senjata dan peralatan lainnya, serta pelatihan dan layanan dukungan lainnya, atas nama militer Ukraina untuk mendukung kebutuhan jangka panjangnya.
Meskipun jadwal pasti pengiriman belum diketahui gan, tetapi para pejabat Amerika telah menjelaskan bahwa prosesnya akan memakan waktu berbulan-bulan, bukan berminggu-minggu. Tank Abrams pertama mungkin tidak akan tiba hingga akhir tahun ini atau bahkan awal tahun depan.
Selain itu, belum jelas apakah M1 untuk Ukraina akan menjadi tank yang diambil daei stok US Army atau akan datang dari sumber lain ? Saat ini Angkatan Darat AS memiliki ribuan Abrams tua dalam penyimpanan yang dapat ditingkatkan ke kondisi seperti baru. Tank tua tersebut bisa ditingkatkan menggunakan campuran komponen baru yang telah diproduksi ulang.
Tidak Semudah Membalik Telapak Tangan, Depleted Uranium Jadi Hambatan
Dibanding Leopard yang akan dikirim oleh Jerman dan negara Eropa lainnya yang tidak terlalu rumit pengoperasiannya, Abrams justru terlihat sangat rumit untuk dioperasikan. Contoh mesin turbin gasnya yang terkenal boros, bagi Agan pemerhati alutsista pasti paham kerumitan mesin tank satu ini. Dan pertanyaannya adalah apakah Ukraina sudah siap untuk menyediakan bahan bakar yang cukup untuk Abrams kelak ?
Sebenarnya masalah mesin yang boros bukan salah satu faktor kerumitan utama, masalah utama pada Abrams terletak pada armornya. Seandainya Amerika mengambil Abrams dari stok US Army, maka mereka harus melepas lapisan armor tank tersebut. Mengapa bisa demikian ?
Jawabannya adalah armor Abrams memakai lapisan komposit yang dicampur dengan Depleted Uranium (DU), logam yang dikenal memiliki kerapatan tinggi. Sekilas tentang Depleted Uranium, merupakan produk sisa dari pengayaan uranium yang tidak bersifat radioaktif, sepengetahuan TS berasal dari isotop uranium 238.
Selain digunakan untuk membuat armor, logam ini juga dipakai untuk membuat munisi APFSDS. Sebagai tambahan, munisi APFSDS yang memakai komposisi DU akan lebih efektiv dari APFSDS berbahan tungsten biasa. Berasal dari sisa pemrosesan uranium, masih ada kemungkinan kalau dalam logam uranium 238 masih tersisa sedikit isotop uranium 235 yang bersifat radioaktif.
Quote:
Itu adalah salah satu kerumitan tank Abrams gan, jika ingin mengirim Abrams ke medan perang, maka Amerika harus mencopot armor DU tersebut. Sebagai tambahan informasi, paket armor DU hanya dipakai oleh tank milik US Army. Sementara tank Abrams versi ekspor yang dipakai negara lain semisal Saudi dan Mesir, tidak dilengkapi paket armor DU.
Paket armor DU mulai digunakan pada varian seri A2. Pada pekembangannya, versi M1A1 yang lebih tua kemudian juga ikut ditingkatkan dengan proteksi yang lebih baru, hingga akhirnya ditingkatkan ke standar M1A2 yang juga mencakup pemasangan armor DU.
Pada masanya proses pengembangannya, armor DU hanya diberi nama "heavy armor"atau "special armor", pengembangan armor ini dibuat melalui program rahasia bernama Special Access Program (SAP), yang punya nama lain Green Grape. Sejauh ini tidak diketahui apakah armor DU bisa menimbulkan radiasi atau tidak ? Meski program pengembangan DU sekarang sudah dipublikasikan, tetapi masih sedikit informasi yang bisa kita ketahui tentang armor ini.
Tank Abrams yang Dijual ke Polandia Juga Melalui Proses Rumit
Pada 4 Januari lalu, Polandai mengumumkan pembelian 116 unit Abrams senilai Rp 21,8 triliun gan. Tank yang dibeli adalah varian M1A2 SEPv3, varian ini akan menampilkan turret (kubah) M1A1 yang diperbarui. Dan tetntunya tidak menyertakan paket armor DU. Sebagai bagian dari penjualan, Angkatan Darat AS memfasilitasi pemasangan paket lapis baja yang telah disetujui melalui Penjualan Militer Asing ke turret tank tersebut.
Tetapi sampai saat ini US Army telah menolak tiga tawaran dari pihak swasta untuk melepas armor DU pada turret Abrams pesanan Polandia. US Army beralasan bahwa ketiga kontraktor swasta itu diragukan bisa menjaga informasi yang sensitif terkait armor DU.
Melepas armor DU juga perlu biaya mahal gan, US Army memperkirakan mereka butuh dana US$ 6 juta atau skitar Rp 89 miliar untuk melepas armor DU pada turret Abrams pesanan Polandia. Sementara proses untuk merubah konfigurasi turret agar sesuai kebutuhan Polandia disebutkan membutuhkan waktu sekitar 64 bulan atau lebih dari 5 tahun.
Lamanya proses itu karena harus dibangun fasilitas khusus yang aman untuk proses pelepasan armor DU, untuk kemudian diganti dengan armor baru yang sudah disesuaikan. Sementara itu, US Army tidak menyebut berapa waktu yang dibutuhkan untuk melepas armor DU pada satu unit kubah Abrams, tetapi yang menarik mereka menginginkan proses pelepasan armor DU pada 28 turret Abrams Polandia bisa segera dimulai pada Januari 2023 dan selesai pada tahun 2023. Jika sesuai rencana, maka butuh setahun untuk melepas armor dari 28 turret tersebut.
Quote:
Dengan semua kerumitan ini, masih harus dilihat bagaimana para pejabat Amerika mungkin berusaha untuk mengurangi masalah ini sebagai bagian dari transfer tank Abrams ke Ukraina. Salah satu alternatif untuk mengirim Abrams dengan cepar ke Ukraina adalah dengan mengirim varian ekspor yang saat ini digunakan oleh negara lain. Penggunaan dana USAI oleh pemerintah AS untuk membantu membayar perbaikan tank T-72B yang diperoleh dari pihak ketiga untuk Ukraina tahun lalu memberikan gambaran bagaimana hal ini dapat dilakukan.
Sebagai informasi bagi Agan, dua operator asing terbesar dari Abrams adalah Mesir dan Arab Saudi. Tentara Mesir memiliki 1.360 M1A1, sementara Angkatan bersenjata Saudi memiliki sekitar 370 unit, 170 diantaranya dilaporkan dalam penyimpanan.
Mesir dan Saudi adalah mitra utama Amerika Serikat. Namun, pada saat yang sama, mereka juga memiliki hubungan yang baik dengan Rusia. Jadi, akan sangat sulit untuk meyakinkan salah satu dari mereka untuk megirima Abrams ke Ukraina, karena bisa merusak hubungan mereka dengan Moskow.
Quote:
Bisa saja dilakukan semacam pengiriman rahasia Abrams dari pihak ketiga ke Ukraina, tetapi hal itu akan menambah kerumitan dan meningkatkan ketegangan dengan Rusia. Pemerintah AS sebenarnya dapat meminta salah satu operator yang lebih kecil untuk mengirim Abrams, tetapi mungkin mereka akan mengalami rintangan diplomatik atau yang lainnya. Australia adalah salah satu negara yang bisa dibujuk untuk mengirim Abrams ke Ukraina, tetapi mereka hanya memiliki 60 unit. Mengirim setengahnya akan mengurangi kekuatan Angkatan Darat Negeri Kanguru. Dan sudah pasti mereka akan menolak mengirim tank mereka.
Terlepas dari kapan pengiriman tank Abrams mungkin terjadi, masalah pelatihan dan logistik akan berdampak lebih jauh pada seberapa cepat militer Ukraina dapat membawa Abrams ke medan perang dan menunjukkan kemampuannya memakai Abrams secara efektiv.
Lalu, bagaimana pendapat Agan tentang pengiriman Abrams kali ini ? Silakan nanti berkomentar dibawah, sampai jumpa
Referensi Tulisan: TheDrive.com& Army Recognition
Sumber Foto: sudah tertera
Diubah oleh si.matamalaikat 30-01-2023 14:11
64m64n9s dan 25 lainnya memberi reputasi
26
10.5K
94
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan