Kaskus

Sports

azka1501Avatar border
TS
azka1501
Pengertian Frasa: Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenisnya yang Perlu Dipahami!

Pengertian Frasa: Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenisnya yang Perlu Dipahami!
Definisi Frasa - Dalam bahasa Indonesia, kalimat harus terdiri dari kata, frasa, dan klausa. Masing-masing elemen ini memiliki arti tersendiri. Hal yang sama berlaku untuk pemahaman frasa. Jadi, kali ini, kita akan lebih mengeksplorasi frasa itu. Nah, Grameds, cek reviewnya sampai selesai.
Definisi Frase

Ungkapan merupakan salah satu materi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, frase juga dapat dikatakan sebagai satuan sintaksis yang paling rendah. Sintaks adalah studi tentang kalimat. Namun, frase bukanlah unit terkecil dalam suatu kelompok. Karena kata-kata masih merupakan unit sintaksis terkecil.
Ungkapan ini banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari, meskipun Anda mungkin tidak menyadarinya. Beberapa pemikiran tentang arti ungkapan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menurut buku “Keterampilan Penerjemahan” karya Kadaruddin, frase diartikan sebagai satu kesatuan yang terdiri dari dua kata atau lebih. Namun, kata-kata ini bukan merupakan subjek-predikat dan bukan merupakan makna baru. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa bentuk baru tersebut tidak berbeda maknanya dengan kata sebelumnya.
2. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), frase adalah gabungan dari dua atau lebih kata bukan predikat (misalnya gunung tinggi disebut frase karena merupakan konstruksi bukan predikat).
3. Menurut beberapa sumber, frase adalah satuan dari dua kata atau lebih yang menempati fungsi kalimat. Frasa tidak membentuk kalimat sempurna karena tidak memiliki predikat atau bukan predikat.
Dilihat dari beberapa arti dari frase tersebut, dapat dikatakan bahwa frase merupakan gabungan atau gabungan dari dua kata atau lebih, tetapi karena tidak ada predikatnya maka tidak dapat membentuk kalimat yang utuh.
Fitur Frase
Setelah membahas makna frasa, rasanya kurang lengkap tanpa membahas ciri-ciri frasa. Berikut adalah beberapa karakteristik frasa yang perlu Anda ketahui.
1. Frasa harus terdiri dari setidaknya dua kata atau lebih.
2. Memiliki atau memiliki fungsi gramatikal dalam sebuah kalimat.
3. Ungkapan harus memiliki arti gramatikal.
4. Frasa bukan predikat.
5. Frasa selalu menempati fungsi kalimat.
Jenis Frase
1. Frasa Kata Kerja
Frasa kata kerja adalah frasa yang memiliki kata kerja inti dalam pembentukannya, dan juga dapat menggantikan kata kerja dalam sebuah kalimat. Frasa kata kerja memiliki kata kerja inti dan kata lain sebagai pengubah.
Perlu ditekankan bahwa unsur-unsur yang mengisi subjek, objek, dan pelengkap tidak termasuk dalam frase verba. Secara sintaksis, frase kata kerja dapat memberikan kata kerja aktif kata "adalah" dan kata kerja kondisional kata "memiliki".
Frasa verba dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
      Modifikasi frase kata kerja
      Mengkoordinasikan frase kata kerja
      Frase aposisi
Contoh frase kata kerja dalam kalimat berikut:
      Dua siswa sedang membaca di kelas
      Dua siswa membaca di kelas
Frasa membaca dalam kalimat tersebut merupakan gabungan dari kata being dan verba reading. Oleh karena itu, frase sedang membaca diklasifikasikan sebagai frase verba. Contoh frase kata kerja dengan lebih dari dua kata tetapi unit linguistik yang berpusat pada kata kerja adalah sebagai berikut:
      Kapal telah berlayar
      ibu saya sedang memasak
2. Frasa kata benda
Frasa kata benda adalah frasa yang intinya adalah kata benda dalam struktur, dan juga dapat menggantikan kata benda. Frasa kata benda dapat terdiri dari beberapa kata benda, tetapi ada juga frasa kata benda yang terdiri dari kata benda dan kata-kata dari bagian ucapan lainnya.
Inti dari frase kata benda adalah kata benda, dan kata tambahan lainnya adalah pemisah atau penjelasan dari kata benda tersebut. Frasa kata benda dapat terdiri dari kata benda dan kata benda atau kata benda dan kata-kata dari bagian lain dari pidato.
3. Frasa Adjektiva
Frasa kata sifat adalah frasa yang memiliki inti bentuk kata sifat di antara unsur-unsur penyusunnya. Ungkapan tersebut terdiri dari inti dan pemisah. Frasa adjektiva memiliki inti berupa adjektiva atau adjektiva dan pemisah berupa part of speech lainnya, biasanya adverbia atau adverbia, verba atau verba, nomina atau nomina.
Struktur frase kata sifat dapat dibedakan sebagai berikut:
1) Mengkoordinasikan Frase Adjektiva
Frasa kata sifat koordinatif terdiri dari dua subjek yang saling melengkapi.
Kata sifat + kata sifat, struktur ini memiliki arti "pilihan" dalam tata bahasa.
      baik atau buruk
      dekat dan jauh
Kata sifat + kata sifat, struktur ini memiliki arti gramatikal "sangat".
      usia tua
      muda muda
Kata sifat + kata sifat, struktur ini memiliki arti "pengumpulan" dalam tata bahasa.
      tinggi dan kurus
      keamanan dan perdamaian
Adjective + Adjective, struktur ini memiliki arti "berlawanan", sehingga kata tetapi dapat disisipkan.
      Merepotkan tapi menyenangkan
      murah tapi bagus
2) Frasa Adjektiva Dependen
Frasa kata sifat subordinasi terdiri dari dua kata, yang masing-masing bertindak sebagai inti dan pembatas.
Kata sifat + kata benda, struktur ini memiliki arti "seperti" dalam tata bahasa. Elemen pertama memiliki komponen makna (+warna), sedangkan elemen kedua memiliki komponen makna (+perbandingan).
      darah merah
      langit biru
Kata sifat + kata kerja, unsur pertama memiliki komponen makna (+sikap batin), unsur kedua memiliki komponen makna (+tindakan atau peristiwa).
      maaf untuk bertanya
      Berani mati
Kata keterangan + kata sifat, struktur ini memiliki arti "menyangkal" dalam tata bahasa. Unsur pertama memiliki komponen makna (+ penyangkalan), sedangkan unsur kedua memiliki komponen makna (+ keadaan batin atau sikap).
      tidak takut
      tidak marah
Kata keterangan + kata sifat, struktur ini memiliki arti gramatikal "derajat". Elemen pertama memiliki komponen makna (+derajat atau tingkatan), (+keharusan), (+penyelesaian), (+batasan atau (+penolakan), sedangkan elemen kedua memiliki komponen makna (+situasi atau kualitas).
      tidak baik
      lebih pintar
      bagus
      sedikit pintar
      cukup
      harus disembuhkan
      Belum
      hanya sedih
      tidak suka
Kata sifat + kata keterangan, struktur ini memiliki arti "sangat" dalam tata bahasa. Elemen pertama memiliki komponen makna (+keadaan), sedangkan elemen kedua memiliki komponen makna (+terbanyak), (+pengulangan), (+penyertaan), atau (+batasan).
      lama
      sakit lagi
      bagus
      hanya malas
Frasa kata sifat yang dibentuk dalam bentuk idiomatik tidak memiliki makna leksikal maupun gramatikal. Beberapa idiom untuk frase kata sifat, antara lain:
      keras kepala
      gigih
      kurang ajar
      bermanfaat
      tema
4. Frase keterangan
Frase keterangan adalah frase yang mengandung komponen inti dari sebuah kata keterangan dan dapat menggantikan kata keterangan dalam sebuah kalimat.
Sintaks frase adverbia berperan untuk memodifikasi kalimat atau ekspresi lain yang mengandung verba atau verba, adjektiva, dan adverbia atau adverbia.
5. Angka
Frasa numerik adalah frasa yang terdiri dari kata-kata numerik. Frasa ini menunjukkan kuantitas, kuantitas, dan urutan dalam suatu rangkaian.
6. Frasa Preposisional
Frasa preposisi adalah frasa yang mengandung preposisi dan objek preposisi, dan dapat bertindak sebagai kata keterangan dalam sebuah kalimat.
7. Konjungsi
Frasa penghubung adalah frasa yang mengandung konjungsi atau konjungsi.
8. Frasa Berpusat Dalam
Frasa inner-centered adalah frase yang memiliki sebaran yang sama dan memiliki relasi atau persamaan, sehingga ketika salah satu unsurnya dihilangkan, frase tersebut akan tetap digunakan.
Kedudukan atau posisi komponen inti dapat diletakkan di depan, seperti suami yang setia, rumah yang baik, pelari cepat, murid yang rajin; juga dapat diletakkan di belakang, seperti dalam ungkapan selanjutnya, sangat rajin, memiliki ingatan, sedang mengajar, sangat menyukainya.
Selain itu, frasa tersebut memiliki bagian yang disebut atasan dan bawahan. Kedua komponen ini disebabkan oleh frase self-mind memiliki distribusi yang sama, salah satunya bertindak sebagai pendukung atau penghambat.
9. Harmonisasi Frasa
Frase terkoordinasi adalah frase yang unsur pembentuknya terdiri dari dua atau lebih unsur yang sama atau setara. Karena bentuk ekuivalensinya, frasa tersebut dapat digabungkan dengan konjungsi koordinatif tunggal, seperti and, or, but, nor, etc.
Dengan demikian, elemen dapat dihubungkan dengan konjungsi koordinatif, seperti kata dan, atau, tetapi (konjungsi mono), atau konjungsi disjungtif, seperti baik…baik, lebih…lebih, baik…tidak. Misalnya, pasangan, pendidikan dan pelatihan, orang tua, lebih cepat lebih baik, sekarang dan di masa depan.
Secara umum, frase kepala dalam dibagi menjadi tiga jenis: frase kepala batin atributif, aposisi dan koordinasi.
10. Frase atributif
Frasa atributif adalah frasa yang terdiri dari subjek dan pengubah. Jadi, frase tersebut hanya berisi body yang bisa berada sebelum atau sesudah modifier. Core dan modifier dapat terdiri dari salah satu part of speech, seperti noun, verb, adjective, atau adverb.
Jadi, hanya ada satu elemen sentral atau elemen inti, dan elemen lainnya bukanlah atribut yang sama, karena tidak dapat dihubungkan dengan konjungsi dan atau. Misalnya, siswa pekerja keras, perpustakaan umum, anak baik, gadis cantik, rumah besar.
11. Ungkapan apositif
Frasa yang menambah atau memperjelas informasi. Frasa ini identik dengan kata benda. Hal yang menarik tentang frase adalah bahwa mereka selalu terdiri dari morfem bebas.
Dalam arti tertentu, suatu gabungan kata dapat dikatakan sebagai frase bila terdiri dari gabungan morfem bebas, misalnya rumput tetangga atau telah dimakan.
12. Frasa Keluar
Frasa lahiriah adalah frasa tanpa unsur inti. Karena tidak memiliki unsur inti, maka kalimat tersebut tidak dapat dipisahkan dan dibedakan.
Secara umum, berikut tiga bentuk frase sirkumsentris yang biasa digunakan dalam kata-kata. Ketiga bentuk frase tersebut adalah frase ekstrover indikatif, nonindikatif, dan konektif.
13. Frasa Setara
Frasa padanan adalah frasa yang memiliki unsur-unsur yang setara di antara mereka.
14. Frasa Setara Hirarkis
Frasa bertingkat setara adalah frasa yang memiliki unsur-unsur yang tidak setara atau memiliki tingkat tertentu.
15. Frasa Umum
Frasa biasa adalah frasa yang tersusun dari makna denotatif (makna sebenarnya).
16. Idiom
Idiom adalah frasa yang tidak memiliki arti sebenarnya atau memiliki arti tertentu.
17. Frase yang ambigu
Frase ambigu adalah frase yang memiliki banyak arti dan dapat menimbulkan keraguan. Oleh karena itu, frasa yang ambigu biasanya memerlukan penjelasan lebih lanjut.
18. Frase bawahan
Frasa dependen adalah frasa yang unsur-unsurnya tidak memiliki posisi yang sama. Ini menghasilkan elemen yang tidak dapat saling menggantikan, dan kata dan atau tidak dapat disisipkan. Misalnya, frasa panjang dan pendek dapat menyisipkan konjungsi koordinasi panjang dan pendek dan panjang atau pendek.
Seperti yang dapat dilihat dari definisi frasa di atas, frasa adalah bagian dari sintaksis dan ditulis setelah kata. Dengan kata lain, frase adalah kumpulan kata-kata. Meski begitu, frasa tidak memiliki predikat atau non-predikat, sehingga terkadang frasa hanya digabungkan dengan konjungsi.
 

Sumber : Bervariasi
0
92
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan