"Aku pergi ke sebuah truk dan heran, "Apa itu?", lalu mereka bilang "Kalajengking". (Pengalaman Zac saat proses syuting film Gold di Outback, Australia.


Tanah Australia, katanya, adalah tempat bagus untuk berburu dan menemukan emas. Mengingat emas adalah salah satu benda yang cocok untuk keperluan investasi, orang - orang tergiur untuk mendapatkannya. Sekarang bayangkan, saat Anda berjalan di tengah - tengah gurun benua kangguru, tiba - tiba menemukan beberapa bongkah emas; mereka berjumlah banyak dan besar - saking banyaknya, kau tidak bisa mengantongi emas itu hanya dalam saku celana.

■ Baca juga:
[Curhat] Keluh - Kesah Ane Main Master League di Winning Eleven


Gambaran itulah yang diwujudkan dalam film "Gold". Sementara di berbagai tempat emas ditambang oleh pekerja profesional, justru di film ini emas tampak di depan mata; tanpa harus capek - capek mencari dan tak perlu repot - repot menggali.

Kalau saja Anda seorang yang cukup dalam kemakmuran, mungkin saja penemuan emas itu tak berpengaruh apa - apa. Tapi bagaimana kalau Anda, dalam waktu ini, sedang tidak punya apa - apa, hanya mengenakan seragam kerja lusuh dan beberapa uang untuk tiga hari, bukankah keberuntungan itu memancing impian akan kemakmuran?



Mungkin itulah yang dialami Zac Efron, dalam peran sebagai "Man One" (karena di film itu tak disebutkan namanya siapa). Ia datang weorang diri dari Barat, ke Aussie untuk bekerja di sebuah kamp. Ia meminta bantuan sopir, sebut saja "Man Two" untuk mengantar ke tempat tujuan. Di tengah perjalanan, tanpa disangka Man One menemukan keberuntungan itu.

■ Baca juga:
Engga Pernah Mati! 3 Manfaat Jam Dinding di Era Milenial


Bersama sang sopir yang diperankan Anthony Hayes, mereka berdua seperti ketibsn durian runtuh. Kaget dan senang bukan main. Namun perasaan itu dibarengi rasa takut kehilangan, dan keinginan besar untuk mempertahankan keberuntungan itu.

Saat thread ini ditulis, Rotten Tomatoes memberi nilai 65 dari 100. Sedangkan IMDB memberi skor 5,4. Kalau dari situs CompareTV mengapresiasi dengan 54%. Sementara 51% pengguna Google menyukai film Gold.

Hal yang menarik dari "Gold" adalah survival, yang memperlihatkan perjuangan bagaimana seseorang menemui guyonan dunia. Di sepanjang film di perlihatkan bagaimana seorang manusia beralih dari satu tempat ke tempat yang lain, hanya untuk menemukan dirinya telah dijadikan bahan permainan oleh putaran dunia. Dialognya yang to the point dan padat makna membuat film ini bisa dilihat dari berbagai sisi, mulai dari kepercayaan terhadap seorang baru dikenal, sampai bagaimana kita bersikap dan bernegosiasi.



Mengambil tempat syuting di padang pasir antara Flinders Ranges dengan Leigh Creek, film ini mengajak penonton menikmati kisah seru tentang bertahan hidup di gurun yang gersang. Sinyal tidak ada, sehingga para tokohnya hanya bisa berkomunikasi lewat telepon satelit. Selain berteduh dari cuaca menyengat, mereka juga ditemani segerombolan hyena. Selama satu jam setengah, Gold akan menggiring penonton untuk berjuang mendapatkan harta sesuai impian masing - masing. Persis dengan tagline "For everything, he'll do anything."

■ Baca juga:
Menyandarkan Kerinduan di Dermaga Pantai Bulusan


Ending yang bagus tak melulu tentang tokoh utama berjaya, namun itu semua tergantung dari sudut mana penonton melihat kebagusannya. Ceritanya sederhana. Nama tokoh, darimana mereka berasal, sengaja tidak disebutkan dalam film agar penonton tidak dipusingkan saat menontonnya. Itu membuat penonton fokus ke main plot. Film ini tidak mempermasalahkan bagaimana masa lalu dan masa depan para tokohnya, karena lebih menonjolkan pesan apa yang ingin disampaikan.



Film ini mengantar penonton kepada tempat atau keadaan di luar yang ingin mereka capai. Gold bukan hanya tentang harta mahal, tapi bisa berarti impian atau simbol keinginan. Berjuang dan bertahan hidup sambil mempertahankan keberuntungan yang fana adalah tema sentral dari film ini. Bisa dibilang, Gold seperti perpaduan antara film bertahan hidup Castaway dengan film kehidupan gurun ala Mad Max.

Zac sendiri mengalami susahnya menemukan sinyal di gurun Australia. Cuaca terkadang kurang bersahabat saat film diproduksi. Properti syuting sempat diterpa badai gurun, membuat proses film tertunda sehari. Selain terkendala komunikasi dan cuaca, ia dan kru film juga bertemu spesies lain saat proses pembuatan film. Ia bercerita, "Aku pergi ke bagian belakang sebuah truk dan heran, "Apa itu?", lalu mereka bilang "Kalajengking".

Sinema yang rilis tahun '22 ini cukup menghibur, terutama bagi penonton yang suka dengan suasana alam terbuka dan bertempo pelan. Gold juga ramah anak, jadi film ini bisa ditonton oleh semua kalangan usia.



Sumber referensi:

https://www.flickfilosopher.com/2022...-the-wind.html

https://www.screenaustralia.gov.au/t...ld-2022/35437/

https://www.thereviewgeek.com/gold20...dingexplained/

https://www.nine.com.au/entertainmen...a-c5a1a702f26b

https://www.who.com.au/zac-efron-susie-porter-gold

https://www.rogerebert.com/reviews/g...ie-review-2022

https://dmtalkies.com/gold-ending-ex...yes-zac-efron/

https://www.comparetv.com.au/streami...eam-australia/

https://m.imdb.com/title/tt6020800/