RUU PPRT (Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga) ingin segera disahkan oleh pemerintah. Presiden Jokowi meminta Menkumham Yasonna Laoly dan Menaker Ida Fauziyah untuk segera melobi DPR agar segera bisa membahas RUU PPRT tersebut.

RUU PPRT sendiri sudah masuk ke dalam Prolegnas (Program Legislasi Nasional) 2023.

Koordinator Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga Lita Anggraini menyebut hal-hal utama yang diatur dalam RUU PPRT yaitu tentang pengakuan dan perlindungan, agar bisa memberi keadilan para pekerja rumah tangga (PRT).

Lingkup pekerjaan PRT juga akan diatur agar bisa bermanfaat untuk kedua belah pihak baik pemberi kerja maupun pekerja, ada batasan-batasannya.

“Lingkup kerjanya apa saja? misalnya mencuci, menyikat rumah, merawat lansia, atau mengasuh anak” tutur Lia Anggraini pada Rabu (18/1).

RUU PPRT menurut Lia Anggraini juga perlu mengatur hak dan kewajiban antara pemberi kerja dan PRTnya, misalnya tentang jatah libur mingguan, jaminan sosial kesehatan, cuti tahunan, dan besaran upahnya.

Dari data BPS, gaji pekerja rumah tangga di Indonesia naik 0,08% pada Desember 2022 yakni menjadi Rp 437.416, dibandingkan dengan gaji pekerja rumah tangga di Indonesia bulan November 2022 (Rp 437.066).

Sedangkan upah PRT per Desember 2022 turun 0,58% menjadi Rp 384.855, dibandingkan bulan sebelumnya November 2022 (Rp 387.100). Oleh karena itu, yuk intip gaji Pekerja Rumah Tangga di Indonesia yang telah dirangkum oleh Tim Redaksi BaperaNews.

Gaji Pekerja Rumah Tangga di Indonesia:
Sumatera Utara: Rp 1,8 – 2,2 juta
Sumatera Barat: Rp 2 – 2,2 juta
Sumatera Selatan: Rp 2 juta
Jawa Barat: Rp 1,8 – 2,3 juta
DKI Jakarta : Rp 2,3 – 2,5 juta
Bali : Rp 2,3 juta
Lombok : Rp 2 juta
Banten : Rp 1,8 – 3,2 juta
Kepulauan Riau : Rp 1,8 – 2,2 juta
Jawa Tengah: Rp 2 – 2,5 juta
Jawa Timur: Rp 1,8 – 2,5 juta
Jambi : Rp 2 juta
Sulawesi Selatan: Rp 1,8 – 2,5 juta
Kalimantan Timur: Rp 1,8 – 2,2 juta
Kalimantan Tengah: Rp 2,2 – 2,5 juta
Kalimantan Selatan: Rp 1,8 – 2,5 juta

Pekerja Rumah Tangga (PRT) biasanya menginap di rumah pemberi kerja, memiliki jam kerja yang tidak teratur, yakni setiap kali ada pekerjaan seperti rumah kotor dan lainnya maka saat itu juga ia bekerja.

Pekerja Rumah Tangga (PRT) juga seringkali memiliki jatah libur yang tidak tentu atau diberi pekerjaan yang menumpuk. Sebab itu RUU PPRT akan mengatur tentang hak dan kewajiban PRT maupun pemberi kerja agar tercipta keadilan dan menguntungkan kedua belah pihak.


semoga dengan adanya RUU ini, PRT menjadi semakin sejahtera