- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Rusia Cuan Gede Dari Pupuk, Sinyal Krisis Pangan Global?


TS
LordFaries4.0
Rusia Cuan Gede Dari Pupuk, Sinyal Krisis Pangan Global?

Pendapatan Rusia dari ekspor pupuk melonjak tahun lalu meskipun volume penjualan tercatat turun. Hal ini terjadi karena harga 'vitamin' bagi tanaman tersebut meningkat tajam, bahkan sebelum Rusia menginvasi Ukraina.
Dalam 10 bulan pertama tahun 2022, ekspor pupuk Rusia melonjak 70% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 menjadi US$ 16,7 miliar (Rp 259 triliun), dilaporkan Finansial Times yang mengutip data PBB.
Sementara itu, menurut analisis Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB volume penjualan ke luar negeri oleh pengekspor pupuk terbesar dunia tersebut turun 10% dari periode yang sama tahun sebelumnya,
Ekspor makanan dan pupuk dari Rusia dibebaskan dari sanksi Barat utamanya demi mendukung ketahanan pangan, terutama bagi negara-negara miskin. Moskow telah meningkatkan ekspornya ke negara-negara seperti India, Turki, dan Vietnam.
Harga pupuk global mulai melonjak bahkan sebelum perang karena Rusia membatasi pasokan gas alam, bahan baku utama pupuk NPK. Harga kalium, bahan baku penting lainnya, melonjak setelah pemerintah barat memberlakukan sanksi terhadap Belarusia, salah satu produsen terkemuka unsur dengan simbol kimia K tersebut.
Tingginya harga pupuk ikut dirasakan oleh petani di Indonesia. Melansir Detik.com, PT Pupuk Indonesia (Persero) menyebut bahwa harga pupuk non-subsidi telah mengalami kenaikan 2-3 kali lipat dalam dua tahun terakhir.
Direktur Pemasaran perusahaan holding tersebut, Gusrizal, mengatakan penyebab kenaikan pupuk non-subsidi adalah krisis gas Eropa, yang menyebabkan harga gas dunia naik signifikan, dan mencapai titik tertinggi dalam sejarah. Gas adalah bahan baku pupuk urea, sehingga menyebabkan kenaikan harga urea global.
Tingginya harga pupuk global dapat berpotensi bagi peningkatan inflasi di Tanah Air, baik itu karena harga jual hasil pangan yang ikut meningkat atau keterbatasan pasokan akibat turunnya volume hasil panen karena petani membatasi penggunaan pupuk demi menghemat biaya operasional.
https://www.cnbcindonesia.com/market...-pangan-global
Tetap yang untung bandar gede macam Amerika, Rusia dan China. Dunia yang dirugikan, ketar-ketir menghadapi krisis dan dampak perang Ukraina.
Intinya cuan, kalau Amerika gak ikut cuan gak bakal seanteng sekarang.
0
858
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan