Kaskus

Entertainment

gothic84Avatar border
TS
gothic84
Koridor akal dalam memahami fase kehidupan manusia ( Sifat 20 Ma'nawiah )
Setelah kita mengenal apa itu iman islam dan ihsan, lalu kita belajar membuka hijab hijab hatidan membersihkan setiap lapisan nya, yang kemudian kita belajar mengenal Allah dengan sifat 20 nafsiah, salbiah dan Ma’ani maka dalam pembahasan kali ini kita akan mempelajari sifat Ma’nawiah yang menjadi bukti adanya sifat Ma’ani dalam diri kita sebagai ciptaan nya.

 

semoga pembahasan dalam tulisan ini bisa memberikan titik terang untuk kita semua mengenal lebih jauh mengenai keyakinan kita tentang keberadaan Allah yang selama ini sangat dekat namun masih menjadi misteri akan kedekatan antara Allah dengan hamba nya tersebut dikarenakan kurang nya pemahaman kita tentang hal ini seperti yang Allah beritahukan kepada kita dalam Quran surah Al Qaf ayat 16 berikut ini:

 

“Wa laqad khalaqnal-insāna wa na‘lamu mā tuwaswisu bihī nafsuh(ū), wa naḥnu aqrabu ilaihi min ḥablil-warīd(i).”

 

“Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh dirinya. Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”

 

Di sana Allah memberitahukan kepada kita bahwa kedekatan dengan hamba Nya, sangat lah dekat, yang bahkan kedekatan nya tersebut melebihi kedekatan antara urat leher dengan hamba Nya

 

mari kita uraikan, seberapa dekat kehadiran Allah dengan hamba nya dalam kehidupan kita.

 

Dalam pembahasan sifat 20 sebelum nya ketika Allah memiliki Irodat (kehendak) untuk menciptakan kehidupan manusia, lalu Allah berkalam KUN (jadi) dan berikut nya FAYAKUN (jadilah) lalu Irodat tersebut selanjut nya menjadi Qodrat.

 

Fayakun pertama: Alam AHDAT, fayakun kedua :Alam WAHDAT, fayakun ketiga: Alam WAHIDIYAT, Fayakun ke empat: Alam ARWAH, Fayakun kelima: Alam JABARUT, Fayakun ke enam: Alam MITSAL, Fayakun ke Tujuh: Alam SEMPURNA (Alam Dunia)

 

*** Saya di sini tidak akan menjelaskan tentang setiap Fayakun tersebut, karena akan jadi pembahasan yang sangat panjang lagi, namun secara umum pembahasan mengenai hal ini di sebut TUJUH MARTABAT ALAM.

 

kejadian penciptaan manusia di awali di alam arwah yang saat itu Allah berfirman yang di jelaskan dalam Alquran surah al A'raf ayat 172 berikut ini:

 

“Wa iż akhaża rabbuka mim banī ādama min ẓuhūrihim żurriyyatahum wa asyhadahum ‘alā anfusihim, alastu birabbikum, qālū balā - syahidnā - an taqūlū yaumal-qiyāmati innā kunnā ‘an hāżā gāfilīn(a).”

 

“(Ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari tulang punggung anak cucu Adam, keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksiannya terhadap diri mereka sendiri (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami melakukannya) agar pada hari Kiamat kamu (tidak) mengatakan, “Sesungguhnya kami lengah terhadap hal ini,”

 

Dalam ayat tersebut memberitahukan kita satu peristiwa di Alam arwah, ketika jauh sebelum ada alam dunia, Allah menciptakan cikal bakal manusia dalam bentuk “Zuriah” yang masih berada dalam dimensi Ruh, yang kemudian semua cikal bakal manusia tersebut Allah minta kesaksian nya saat berada di Alam Arwah dengan di tanya:

 

“alastu birabbikum” yang arti nya “Bukankah Aku ini Tuhanmu?”

 

Dan saat itu, semua cikal bakal manusia, dan tentu nya kita pun berada di sana dan menjawab: qālū balā - syahidnā - an taqūlū yaumal-qiyāmati innā kunnā ‘an hāżā gāfilīn(a).”

yang artinya: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami melakukannya) agar pada hari Kiamat kamu (tidak) mengatakan, “Sesungguhnya kami lengah terhadap hal ini,”

 

nah yang perlu kita pahami dari hal di atas adalah, berarti kita pernah bertemu dengan Allah secara langsung, bahkan bukan hanya bertemu namun juga berdialog dengan pertanyaan dan jawaban yang di sebut kan dalam penggalan ayat tersebut.

yang mana kita harus meyakini peristiwa tersebut tanpa keraguan, karena itu adalah petunjuk dari Allah yang di tuliskan dalam Quran.

 

Adapun kita memahami nya atau pun belum, kita merasakan nya ataupun belum, itu adalah perkara yang lain.

 

***sedikit catatan dari peristiwa di alam arwah tersebut. 

 

catatan pertama: berarti secara Hakikat nya, seluruh manusia adalah seumur, adapun istilah tua-muda, ayah-anak, ibu-bapak, kakek-nenek dan seterus nya, itu adalah penghitungan usia dalam ukuran jasad, yang mana yang pertama lahir ke dunia itu yang disebut lebih tua, dan yang setelah nya di sebut lebih muda, dan seterus nya.

namun yang harus kita pahami secara ruhaniah, hakikat nya manusia adalah seumur.

 

catatan kedua: Ruh setiap manusia akan Allah langgengkan di akhirat nanti, setelah perjalanan kehidupan di dunia nya selesai sesuai ketentuan takdir nya. karena yang mati hanyalah jasad.

 

lanjut ke pembahasan.

 

Jadi, setelah peristiwa tersebut seluruh cikal bakal manusia berada di alam arwah, menunggu giliran satu persatu untuk di perjalankan kehidupan nya di alam dunia sesuai dengan garis takdir yang Allah tentukan.

dimulai dari Manusia pertama yaitu Nabi adam, lalu siti Hawa, lalu ada anak nabi adam yang pertama, kedua, ketiga, ke empat, dan seterus nya, hingga kehidupan manusia saat ini, seperti itu lah proses mekanisme perjalanan nya. 

 

Setelah seluruh kehidupan di dunia berjalan sesuai Irodat nya, tibalah giliran kita Allah perjalankan untuk menjalani ujian kehidupan di dunia ini.

Di panggilah para malaikat yang akan mengantarkan kita menuju perjalanan kehidupan di dunia ini, di antara nya malaikat yang akan mengurus hati kita, yang akan mengurus jasad kita, yang mengurus akal kita, malaikat yang akan mencatat amal di kiri kanan kita, hingga yang akan mengurus rejeki kita dan sebagai nya keperluan penunjang kehidupan Allah perintahkan menuju satu tujuan yaitu Cangkang (Jasad) kita yang berada dalam kandungan ibu.

 

dengan urutan proses sebagai berikut: dibawah lah Ruh tersebut melalui saripati Tanah (simbol JASAD), lalu melalui Air (simbol AKAL), lalu melalui Angin (simbol NAFSU), dan melalui Cahaya Matahari (Simbol Ruh). dan ruangan ruangan tersebut lah yang akan di isi oleh sifat sifat Allah yang akan di titipkan dalam diri Manusia yang di sebut dengan NYAWA.

 

Jadi, dalam diri manusia ada JASAD, AKAL, NAFSU, dan RUH, yang selama ini kita sebut dengan sedulur papat, kelima PANCER.

maksud PANCER di sini adalah selaras dengan Nyawa.

 

Nah dalam proses perjalanan ruh tersebut ketika melewati saripati Tanah, jadi kotor, melewati Air jadi basah, melewati angin jadi kaku, dan terpapar panasnya Cahaya Matahari jadi mengeras.

Jadi, perjalanan Ruh kedalam jasad kita tersebut mengalami perubahan komposisi, sehingga keadaan nya tidak sama seperti ketika masih berada di alam Arwah.

 

Lalu, di tiupkan lah Ruh kita kedalam 7 Ruangan hati (hal ini di bahas dalam materi ke 2, tentang hijab hati dan pertaubatan), dalam usia kandungan 4 Bulan, dan yang pertama Allah tiupkan di lapis hati yang terdalam yaitu sifat ma’ani Hayat (Allah yang Maha Hidup), dan bukti dari adanya sifat Hayat ini, dalam diri kita ada Hayyan (Ada Yang hidup), dan ini di tandai dengan jabang bayi di dalam kandungan mulai bergerak.

 

Saya berikan gambaran ilustrasi tentang 7 ruangan hati yang Allah ciptakan untuk menitipkan sifat sifat Nya sebagai gambaran akal kita agar lebih mudah dalam memahami nya.

Koridor akal dalam memahami fase kehidupan manusia ( Sifat 20 Ma'nawiah )

Sebelum usia kandungan 4 bulan hidup jabang bayi masih tergantung kepada hidup ibu nya, baik detak jantung nya, aliran darah nya, pertumbuhan, dan sebagai nya. maka, jika sebelum memasuki usia 4 bulan, lalu ibu nya meninggal jabang bayi pun ikut meninggal.
namun saat kehamilan telah memasuki usia 4 Bulan jabang bayi sudah memiliki hidupnya sendiri dari sifat Hayyan dengan ciri-ciri jabang bayi tersebut mulai bisa bergerak dalam kandungan.

Nah dalam fase ini lah Allah dengan sifat Irodat nya menetapkan 4 perkara untuk jabang bayi tersebut yaitu (Rejeki, Ajal, Jodoh, dan Takdir).

maka bagi orang orang tertentu, peristiwa ini menjadi bagian yang amat sakral yang biasa nya mereka mengadakan acara tasyakuran sebagai rasa terima kasih kepada Allah atas anugerah yang di berikan kepada jabang bayi tersebut yang menjadi kebahagiaan bagi kedua orang tua nya.

 

Lalu, cahaya Hayyan tersebut menyinari Ruh yang di sebut dengan Ruhul Quddus. dan Ruhul Quddus tersebut membangkitkan Nafsu yang di sebut dengan nafsu Kamilah, yang selanjut nya dorongan nafsu kamilah tersebut di terjemahkan oleh akal. yang mana dalam usia di fase ini akal nya masih dalam keadaan fitrah (bersih), dan yang tersimpan data dalam akal di fase ini adalah pengalaman pertemuan dan berdialog dengan Allah ketika di tanya di alam Arwah.

 

itu pun, ketika perjalanan melalui saripati Tanah, jadi kotor, melewati Air jadi basah, melewati angin jadi kaku, dan terpapar panasnya Cahaya Matahari jadi mengeras, data dan pengalaman tersebut menjadi samar.

Nah pengalaman pertemuan ini lah yang sejati nya kita harus temukan kembali dalam perjalanan kehidupan kita, yang mana asal nya kita dari Allah pasti akan kembali kepada Allah, atau yang selama ini kita sering menyebut nya Inna Lillahi wa inna ilayhi raji'un.

Berhubung karakter habis, lanjutan saya tulis di post selanjut nya.
0
1.1K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan