TS
kurkurakura
Bisakah Kita Selamat Dari Headshot? Ini Kata Para Ahli!
Halo Gan! Siapa di sini yang suka nonton film-film action? Kalo agan salah satunya, pasti udah nggak asing lagi dong sama headshot atau tembakan di kepala. Kebanyakan film menggambarkan tokoh yang terkena headshot ini akan tewas seketika, kecuali pilem prindapan yang abis kena headshot masih bisa ngobrol ngalor ngidul berjam-jam itu ya gan.
Tapi ternyata, pilem prindapan itu kadang ada benernya lho gan. Karena terkena headshot nggak selalu membuat si korban meninggal dunia seketika. “HAH, MASA IYA???” Somestimes iya, meskipun menurut statistik, presentase korban yang selamat hanya 5 dari 100%. Dan di bawah ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi falatily dari headshot!
Quote:
Faktor Peluru
Jadi, kenapa terkena headshot nggak selalu menyebabkan instant kill? Jawabannya tentu tergantung dari beberapa hal seperti jenis peluru, senjata, dan di mana lokasi si peluru itu sendiri.
Perlu juga kita ketahui, bahwa semakin berat dan semakin cepat peluru bergerak, maka semakin besar pula potensi kerusakan yang ditimbulkan oleh peluru tersebut.
Hukum fisika menyatakan bahwa energi berhubungan langsung dengan berat peluru. Artinya, jika berat peluru berlipat ganda, maka energinya juga berlipat ganda. Tapi jangan lupakan juga faktor kecepatan. Karena kecepatan bisa semakin menggandakan energi peluru menjadi empat kali lipat. Makanya itu, salah satu faktor penting dalam sebuah peluru adalah kecepatannya.
Jenis peluru sendiri tentunya juga sangat berpengaruh. Jika peluru tetap pada bentuknya saat mengenai tubuh, maka masih ada kemungkinan dia bisa melewati jaringan tubuh tanpa menyebabkan luka yang serius. Tapi, kalau pelurunya dibuat meledak saat bersentuhan dengan objek tembak, tentu kemungkinan luka yang ditimbulkan jauh lebih fatal. Tapi tetap ya, semua peluru itu berbahaya!
Quote:
Faktor Senjata
gambar
gambar
Berbicara mengenai kecepatan, tentu akan sangat bergantung pada jenis senjata yang digunakan. Seperti misalnya tembakan peluru dari senapan AK-47 yang memiliki kecepatan sangat tinggi. Tembakan dari senapan ini terkenal dapat menimbulkan kerusakan jaringan yang parah pada daerah kritis di otak saat dilewati oleh peluru.
Quote:
Faktor Lokasi
gambar
gambar
Faktor yang paling menentukan keselamatan korban headshot adalah lokasi di mana peluru itu mengenai kepala. Menurut studi, jika peluru melewati amygdala atau hipotalamus, cedera yang disebabkan bisa seperti hilang ingatan ataupun hal-hal lain yang berkaitan dengan ingatan, dan masih ada kemungkinan selamat meskipun sangat kecil.
Selain itu, peluru yang tembus keluar dikatakan juga memiliki kemungkinan cedera yang lebih ringan daripada peluru yang masuk dan memantul setelah memasuki rongga otak. Jika peluru yang digunakan kecil dengan kecepatan rendah dan ditembakkan dari jarak jauh dengan senjata berkaliber rendah, maka kesempatan hidup cenderung lebih besar.
Sejauh ini, kondisi kematian karena headshot masih di dominasi oleh pendarahan akibat cedera otak, mengingat otak adalah rumah bagi banyak pembuluh darah yang ada dalam tubuh. Dan sebuah peluru bisa seketika mematikan korban jika lokasi tembakan tepat berada di bagian otak yang paling vital, yang mengatur pernafasan dan pikiran.
Tembakan yang berasal dari depan ke belakang dikatakan memiliki peluang selamat lebih besar daripada dari samping. Karena dalam beberapa kasus, tembakan dari depan ini hanya merusak satu belahan otak, tanpa mempengaruhi belahan otak yang lainnya.
Namun, meskipun memiliki kemungkinan selamat, korban headshot yang survived tentu tidak akan bisa memiliki kondisi yang normal seperti sebelum saat ia tertembak peluru. Banyak ancaman kondisi kesehatan psikologis dan fisik yang harus ia jalani selama sisa hidupnya.
Selain itu, peluru yang tembus keluar dikatakan juga memiliki kemungkinan cedera yang lebih ringan daripada peluru yang masuk dan memantul setelah memasuki rongga otak. Jika peluru yang digunakan kecil dengan kecepatan rendah dan ditembakkan dari jarak jauh dengan senjata berkaliber rendah, maka kesempatan hidup cenderung lebih besar.
Sejauh ini, kondisi kematian karena headshot masih di dominasi oleh pendarahan akibat cedera otak, mengingat otak adalah rumah bagi banyak pembuluh darah yang ada dalam tubuh. Dan sebuah peluru bisa seketika mematikan korban jika lokasi tembakan tepat berada di bagian otak yang paling vital, yang mengatur pernafasan dan pikiran.
Tembakan yang berasal dari depan ke belakang dikatakan memiliki peluang selamat lebih besar daripada dari samping. Karena dalam beberapa kasus, tembakan dari depan ini hanya merusak satu belahan otak, tanpa mempengaruhi belahan otak yang lainnya.
Namun, meskipun memiliki kemungkinan selamat, korban headshot yang survived tentu tidak akan bisa memiliki kondisi yang normal seperti sebelum saat ia tertembak peluru. Banyak ancaman kondisi kesehatan psikologis dan fisik yang harus ia jalani selama sisa hidupnya.
Jadi udah clear ya gan kalau headshot memiliki presentase keselamatan sebesar 5%. Tentu ini angka yang sangat kecil, apalagi kalau korban tidak ditangani dengan segera. Hmmm, ngeri ya gan. Kalo menurut agan gimana? Komeng di bawah, ya!
Referensi: satu, dua, tiga
sc5 memberi reputasi
1
1.1K
5
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan