- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Putin Copot 'Jenderal Armageddon' Rusia di Ukraina, Ada Apa?


TS
4574587568
Putin Copot 'Jenderal Armageddon' Rusia di Ukraina, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia mengganti jenderalnya yang bertanggung jawab untuk perang di Ukraina. Jenderal Angkatan Darat Sergey Surovikin kini menjadi wakil, sementara yang tertinggi berada di tangan jenderal Angkatan Darat Valery Gerasimov.
Surovikin sebelumnya dikenal sebagai "jenderal armageddon". Ia diketahui baru ditunjuk tiga bulan sebelumnya.
Menurut Kementerian Pertahanan, dikutip Reuters, ini terkait kebutuhan "menaikkan skala misi tempur". Termasuk kebutuhan akan koordinasi yang lebih erat antara berbagai dinas dan cabang angkatan bersenjata, meningkatkan logistik dan efektivitas komando.
Gerasimov sendiri dikenal sebagai ahli strategi. Gerasimov telah beberapa kali mengunjungi pasukan yang berperang di Ukraina untuk meningkatkan koordinasi antar pasukan, tetapi tidak mengambil alih komando operasional langsung sampai sekarang.
"Saya membaca semua yang pernah dia tulis... Dia adalah pria terpintar, dan ekspektasi saya terhadapnya sangat besar," kata sesama petinggi militer Rusia, Valery Zaluzhny, dikutip dari Russia Today.
Sementara itu saat ini, Perang Rusia dan Ukraina masih terus terjadi. Pertempuran sengit kini dilaporkan membara di kota pertambangan timur Soledar.
Rusia disebut terus menerus menekan pasukan Ukraina. Bukan hanya tentara, gelombang serangan juga dilakukan kelompok Wagner, pasukan dari perusahaan yang dibayar Kremlin.
Soledar memang memiliki arti penting saat ini bagi pasukan Presiden Vladimir Putin. Jika menang, hal itu akan menjadi "pencapaian terbesar" Rusia sejak Agustus lalu, setelah serangkaian kemunduran sejak Juni 2022.
Namun, menurut Ukraina, ini harus dibayar mahal. Pasukan dari kedua belas pinhak berguguran dalam pertempuran paling intens sejak serangan dilakukan Rusia, Februari lalu.
Dalam pernyataan terbaru, Kyiv menyebut bagaimana puluhan tentara tewas mengenaskan. Mayat-mayat berserakan di ladang berlumpur.
"Dan apa yang ingin diperoleh Rusia di sana? Semuanya hancur total, hampir tidak ada kehidupan yang tersisa. Dan ribuan orang mereka hilang: seluruh tanah di dekat Soledar ditutupi dengan mayat penjajah dan bekas luka akibat peperangan," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
"Seperti inilah kegilaan itu," tambahnya dalam pidato di Telegram Selasa malam.
Hal sama juga diamini Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar.
"Musuh mengabaikan kerugian besar personelnya dan terus menyerbu secara aktif," katanya.
"Pendekatan ke posisi kami hanya berserakan dengan tubuh pejuang musuh yang mati. Pejuang kami dengan berani mempertahankan pertahanan," tambahnya.
Mengutip Reuters, tidak ada konfirmasi langsung dari Moskow soal update peperangan saat ini. Meski begitu, The Independent sempat memuat laporan, Rusia mengklaim kemenangan di Soledar dan menangkap sejumlah orang meski belum bisa terverifikasi.
sumber


anjenkkaskus memberi reputasi
1
493
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan