gitsyahAvatar border
TS
gitsyah
Apa Itu Material Flow Cost Accounting ?
Suatu perusahaan di dirikan untuk lebih berkembang di masa yang akan datang, perusahaan memiliki keterbatasan dalam melaksanakan kegiatan usaha. Sehingga tidak selamanya mampu dalam mengikuti perubahan keadaan yang ada di pasar.
Keberlangsungan suatu usaha (going concern) adalah keadaan perusahaan diperkirakan akan berlanjut dalam jangka waktu yang panjang di masa depan. Seorang investor lebih tertarik dalam berinvestasi apabila perusahaan mendapatkan pernyataan going concern dari auditor. Going concern dapat memberikan kepercayaan kepada investor akan berinvestasi, untuk peningkatan keberlanjutan perusahaan khususnya dalam masalah dampak limbah, penggunaan material, dan biaya yang tidak efisien.
​Saat ini organisasi tidak dapat mengabaikan aspek-aspek lingkungan dalam kegiatannya. Mereka harus mencari alat manejemen atau mencari hal-hal yang terkait dengan bagaimana organisasi tersebut dapat memelihara lingkungan tersebut untuk menjadi lebih berdayaguna. Salah satu alat tersebut adalah Material Flow Cost Accounting (MFCA). MFCA merupakan sebuah alat manajemen yang mempromosikan penggunaan bahan yang secara efisien, efektif, berkontribusi pada pengurangan limbah, emisi dan non produk. Dengan menerapkan MFCA kedalam proses produksi dapat memberikan gambaran yang jelas tentang masalah yang ada dalam pabrik. Dengan diketahuinya masalah dalam pabrik, perusahaan dapat mengurangi limbah dan meningkatkan produktivitas material. Dengan demikian MFCA akan meningkatkan transparansi aliran material yang merupakan kunci keberhasilan pemecahan masalah. Ini sejalan dengan konsep Green Productivity (GP) dan dapat digunakan untuk menerapkan GP di organisasi dan pabrik. GP mengakui pentingnya lingkungan dan pengembangan, dan Konsep GP menunjukkan bahwa untuk setiap strategi pembangunan yang berkelanjutan harus fokus pada kualitas, profitabilitas, dan lingkungan. Kualitas ditentukan oleh suara pelanggan untuk barang dan jasa. GP bekerja untuk memastikan kualitas dengan mempromosikan penggunaan material baru yang lebih aman, meningkatkan efisiensi pemrosesan dan produksi, dan memperbaiki kondisi kerja.
​MFCA sendiri dikembangkan di Jerman pada akhir 1990-an dan sejak itu diadopsi secara luas di Jepang. Proses MFCA dapat membantu meningkatkan kinerja ekonomi dan lingkungan perusahaan. Dasar dari MFCA adalah mencari cara untuk menurunkan biaya melalui penurunan limbah, yang nantinya akan mengarah ke perkembangan produktivitas bisnis. MFCA mengukur aliran dan stok semua bahan dalam proses pembuatan dibaik dari segi moneter dan fisik. Bahannya meliputi bahan baku, bagian, dan komponen. terkait dengan produk dan biaya yang terkait dengan kerugian material, misalnya, limbah, emisi, air limbah. Dalam banyak kasus, organisasi tidak menyadari sepenuhnya sejauh mana sebenarnya biaya kerugian material karena data kerugian material dan biaya terkait seringkali sulit untuk diekstraksi dari informasi konvensional,akuntansi, dan sistem manajemen lingkungan. Dengan cara ini, MFCA memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi penggunaan material dan alirannya dalam proses produksi dan menetapkan biaya untuk semua materi ini.
​Untuk menstandarisasi praktik-praktik MFCA kelompok kerja komite Teknis ISO/TC 207, Manajemen Lingkungan mengembangkan ISO 14051 yang melengkapi ISO 14000 standar sistem manajemen lingkungan. MFCA telah menerima perhatian yang semakin meningkat diseluruh Asia Pasifik, termasuk negara-negara anggota APO (Asian Productivity Organization) bersama dengan keprihatian manajemen lingkungan nasional.
Di era modern ini masih banyak perusahaan yang belum menyadaripentingnya melestarian lingkungan. Dilansir dalam Kompasiana.com masalah lingkungan saat ini dianggap sebagai isu yang penting. Dikarenakan banyak kasuskasus kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia, secara tidak sadar dampak atas kerusakan lingkungan sudah mulai dirasakan. Akuntansi lingkungan dianggap sebagai solusi terbaik dalam mengatasi masalah kerusakan lingkungan, akuntansi lingkungan merupakan bentuk pertanggungjawaban perusahaan atas pengelolaan dampak kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh operasi perusahaan.
​Dalam pengelolaan sumber daya alam, dan proses produksi perusahaan harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan di sekelilingnya. Setiap perusahaan memiliki tujuan utama dalam melakukan bisnisnya, tetapi yang lebih diutamakan tidak hanya untuk mengumpulkan laba sebanyak-banyaknya. Namun, harus memiliki rasa bertanggung jawab dalam keadaan lingkungan. Kesadaran pentingnya melestarian lingkungan harus ditumbuhkan mulai saat ini, karena setiap perusahaan dituntut untuk menjalankan bisnis yang tidak merusak lingkungan. Semakin banyak tejadi kerusakan lingkungan secara tidak langsung mengancam kehidupan masyarakat dimasa yang akan datang. Sehingga perlu adanya kesadaran untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Green accounting adalah penerapan akuntansi biaya dalam melestarikan lingkungan atau mensejahterakan lingkungan disekitar atau disebut biaya lingkungan dalam beban perusahaan. Penerapan green accounting dalam perusahaan dapat menjadi daya tarik konsumen. Masyarakat akan lebih memilih mengonsumsi produk yang dihasilkan perusahaan yang menerapkan green industri atau green accounting. Sehingga hal ini dapat memberikan perkembangan positif bagi perusahaan dalam meninggatkan penjualan dan dapat meningkatkan laba, kelangsungan hidup perusahaan, serta meningkatkan nilai jual pada investor.
​Penelitian Tajelawi dan Garbharran (2015) menyatakan bahwa MFCA terbuktimenyediakan informasi limbah terbaik untuk memungkinkan manajer perusahaan membuat keputusan manajemen limbah yang terinformasi, sehingga keberlanjutan perusahan tercapai. MFCA dapat digunakan untuk meningkatkan transparansi aliran material (material flow) dan penggunaan energi, serta biaya yang terkait dan dampak lingkungan, dan untuk mendukung ke- putusan perusahaan melalui informasi yang diperoleh melalui MFCA.
​Tujuan MFCA adalah untuk meningkatkan kinerja lingkungan dan ekonomi melalui peningkatan penggunaan material dan energi. Sejak 2011 kerangka umum untuk MFCA telah disediakan oleh norma ISO 14051. Untuk meningkatkan efisiensi bahan dan energi, MFCA bertujuan untuk ; a), meningkatkan transparansi mengenai aliran material dan energi serta biaya masing-masing. b), mendukung keputusan organisasi di berbagai bidang seperti rekayasa proses, perencanaan produksi, kontrol kualitas, desain produk, dan manajemen rantai pasokan. c), meningkatkan koordinasi dan komunikasi penggunaan material dan energi dalam organisasi.
0
271
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan