Di tahun 2023 ini Turki tampaknya akan terus memberikan kabar baik dari segmen industri pertahanannya, yang terbaru gan, Turki mengumumkan bahwa MBT (Main Battle Tank) Altay sudah resmi masuk jalur produksi. Menurut laporan bulgarianmilitary.comyang mengutip media Turki Soz Zakarya, seremoni pembukaan jalur produksi Altay dilakukan pada 9 Januari 2023 dan dihadiri oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan. Dalam acara tersebut Presiden Erdogan mengumumkan pesanan 100 unit tank untuk tahap awal, sementara kedepannya Turki akan memesan 1000 unit tank Altay untuk kebutuhan dalam negeri.

Menurut media Turki, tank yang akan diproduksi pada 2023 merupakan tank percontohan. Tank tersebut harus melalui serangkaian tes. Di sisi lain, Korea Selatan juga ikut serta dalam proyek Altay, karena tank tersebut dirancang berdasarkan desain MBT K2 Black Phanter. 100 tank produksi pertama akan dilengkapi mesin buatan Korea Selatan, yakni memakai DV27K 4-long stroke 12-cylinder water-cooled.

Sebelumnya AS sempat menentang pemakaian mesin tersebut untuk Altay, tetapi sepertinya sudah ada pembicaraan dengan AS, sehingga Turki masih bisa memakai mesin buatan Korsel meski dalam jumlah terbatas. Kedepannya Turki akan memakai mesin rancangan dalam negeri untuk MBT Altay. Mesin itu rencananya akan mulai dipasangkan pada tahun 2025 dan saat ini masih dalam tahap pengembangan.

Sebagai pengingat bagi Agan, saat ini 10 purwarupa tank Altay sudah diproduksi dengan memakai mesin MTU 1.500 hp dan transmisi buatan perusahaan Renk. Di mana keduanya berasal dari Jerman. Tetapi Jerman memberlakukan embargo, sehingga Turki tidak bisa memakai mesin tersebut. Sejauh ini, Altay telah mencapai uji coba mobilitas dengan menempuh jarak 26.000 km



Proyek MBT Altay dikerjakan oleh berbagai industri pertahanan Turki yang terdiri dari BMC, Aselsan, Rocketsan, Otokar, MKEK, dan Havelsan. Karena memakai basis MBT Korea Selatan, industri Negeri Ginseng juga terlibat. Mereka yang terlibat terdiri dari Hyundai Rotem, Hyundai WIA, dan Samyang Comtech.

Industri dalam negeri punya peran masing-masing dalam proyek Altay, Rocketsan misalnya akan membuat dan memasang armor tank. Perusahaan Korea Selatan terlibat juga dalam hal ini, karena mereka akan mentransfer teknologi dalam pengembangan armor tersebut. Armor Altay akan memakai armor nerbahan komposit yang dikembangkan dari Korean Special Armor Plate (KSAP).

Sistem perlindungan aktif (APS) Altay digarap Aselsan, mereka menawarkan peralatan ini dengan menawarkan produknya yang bernama AKKOR. AKKOR dilengkapi dengan fungsi hard kill dan soft kill bersama dengan sistem komputer untuk misi peperangan elektronik (EW).



Sementara itu perusahaan MKE akan memasang meriam 120 mm smoothbore yang dibuat dari basis meriam CN08 120 mm. Mereka juga akan memasang senjata lainnya untuk pertempuran jarak dekat, yakni berupa RCWS (Remote Control Weapon Station) yang dilengkapi senapan mesin 12,7 mm/7,62 mm, ditambah senapan mesin koaksial 7,62 mm rencananya bakal ditambahkan ke konfigurasi senjata Altay.

Untuk spesifikasi tank Altay adalah punya berat 65 ton; panjang 7,3 meter; lebar 3,9 meter; dan tinggi 2,6 meter. Tank akan dioperasikan oleh empat orang – komandan, penembak, pemuat amunisi (loader), dan pengemudi. Saat ini, harga satu unit Altay diperkirakan US$ 14 juta. Tetapi Turki mengatakan bahwa, dengan masuknya produksi serial dan dimulainya ekspor tank, harganya akan turun drastis.

Untuk eskpor, ada rumor menyebutkan Qatar akan membeli tank buatan Turki ini. Rencananya 100 tank akan dibeli, akan tetapi kabar ini masih belum bisa dikonfirmasi kebenarannya. Setelah sukses dengan penerbangan pertama drone Kizilelma di akhir tahun 2022, kabar produksi Altay kali ini menunjukkan jika Turki semakin mandiri dalam produksi alutsista guna mencukupi kebutuhannya sendiri.







Referensi Tulisan: bulgarianmilitary.com
Sumber Foto: sudah tertera