Kaskus

Entertainment

hyde13Avatar border
TS
hyde13
Memahami "Kebenaran Sejati" dari Cerita Mahabharata
Memahami "Kebenaran Sejati" dari Cerita Mahabharata
Saat saya masih kecil saya sering mendengar cerita Mahabharata dari ayah saya yang memang suka tokoh pewayangan. Mahabharata adalah sebuah epik Hindu yang berisi cerita tentang pertikaian antara dua keluarga kerajaan yang terjadi di India pada abad ke-5 SM.  Kedua keluarga tersebut, adalah keluarga Pandawa dan keluarga Kurawa.

Memahami "Kebenaran Sejati" dari Cerita Mahabharata
Saat masa kecil di pikiran saya hanya ada hitam dan putih, hanya ada baik dan buruk, pihak pandawa adalah pihak baik dan pihak Kurawa adalah pihak buruk, namun saat saya mulai beranjak dewasa dan bertemu dengan banyak orang, saya jadi sadar ternyata semua yang ada di dunia ini tidak sesederhana itu.
Memahami "Kebenaran Sejati" dari Cerita Mahabharata


Keluarga Pandawa, yang terdiri dari lima bersaudara, dianggap sebagai keluarga yang lebih baik karena mereka memiliki sifat-sifat yang dianggap mulia seperti kejujuran, keberanian, dan keadilan. Namun, mereka juga memiliki beberapa kekurangan, seperti kesombongan, ketakutan dan keegoisan. Sedangkan keluarga Kurawa, yang terdiri dari 100 bersaudara, dianggap sebagai keluarga yang lebih buruk karena mereka memiliki sifat-sifat yang dianggap tidak mulia seperti kejahatan, kekerasan, dan kecurangan. Namun, mereka juga memiliki beberapa kelebihan, seperti kekuatan, kesetiaan dan keberanian.

Memahami "Kebenaran Sejati" dari Cerita Mahabharata
Dalam cerita tersebut, keluarga Pandawa yang kita anggap baik di awal cerita, sebenarnya mereka memiliki kemampuan untuk tidak memulai perang Kurukshetra, Pandawa telah diberi nasihat oleh banyak orang agar tidak memulai perang dengan keluarga Kurawa. Mereka juga telah diberi banyak peluang untuk menyelesaikan masalah secara damai, tetapi mereka terus menolak untuk mengikuti nasihat tersebut dan tetap memilih untuk berperang, yang akhirnya memakan korban hingga 18 juta jiwa.

Memahami "Kebenaran Sejati" dari Cerita Mahabharata

Tokoh Yudhistira yang merupakan simbol keadilan dan kebijaksanaan berkata, "Perang Mahabharata harus tetap di laksanakan, ini adalah perang antara kebaikan dan keburukan, kita harus terus membela keadilan". Gilaa, sebuah kalimat yang sangat menohok, pada kenyataannya siapa pihak yang berhak untuk menentukan mana kelompok yang benar? dan mana kelompok yang tidak benar?


Saat sudah dewasa dan membaca cerita tersebut secara menyeluruh, saya baru sadar ternyata "pesan"yang ingin di sampaikan tidak sesederhana perang antara kebaikan dan keburukan saja. Bahwa kebaikan pasti akan selalu menang.

Memahami "Kebenaran Sejati" dari Cerita Mahabharata
Jadi saya belajar kalau yang namanya  "kebenaran sejati"itu sebenarnya tidak berpihak pada siapa pun. Kebenaran sejati adalah sesuatu yang tidak tergantung pada keinginan atau pandangan individu, tapi merupakan sesuatu yang merupakan kenyataan yang tidak dapat diubah. Kebenaran sejati tidak bergantung pada apa yang orang-orang percaya atau ingin percaya, tapi merupakan sesuatu yang merupakan fakta obyektif yang tidak dapat dipungkiri.


Sebenarnya moral yang namanya "Baik"atau "Buruk" itu hanyalah ciptaan manusia, saat suatu hal menguntungkan bagi manusia / kelompoknya maka hal tersebut akan di anggap baik, begitu pula sebaliknya, saat hal itu di anggap merugikan manusia maka akan di anggap buruk.

Memahami "Kebenaran Sejati" dari Cerita Mahabharata
Contoh sederhana adalah pertanyaan, virus covid-19 itu baik atau buruk?sebagai besar dari kita tentu menganggap virus tersebut adalah buruk, karena sudah membunuh 6.69 juta jiwa manusia. Namun apa yang sudah di berikan covid-19 untuk bumi ini, saat manusia tidak berjalan di atasnya, saat semua kegiatan berhenti sejenak, maka bumi menjadi lestari kembali, polusi berkurang dan hewan serta tumbuhan di berikan kesempatan untuk hidup damai.

Memahami "Kebenaran Sejati" dari Cerita Mahabharata
Sebagai contoh lainnya, tumbuhan beracun, saat tanaman tersebut di gunakan untuk meracuni sesama manusia, maka tumbuhan itu akan di anggap buruk, sedangkan kalau tumbuhan beracun itu digunakan pada mata anak panah dan di gunakan untuk berburu hewan, maka racun itu akan di anggap baik, padahal kedua-duanya sama saja menghilangkan sebuah nyawa. Kita selalu beranggapan nyawa manusia itu berada di atas nyawa makhluk lain.

Memahami "Kebenaran Sejati" dari Cerita Mahabharata
Ada tidak keadilan bagi hewan?ada tidak keadilan bagi ras ayam yang setiap harinya di bantai oleh manusia, untuk di makan? pernah tidak terpikir di pikiran kita? tentu jawabannya adalah tidak, karena membunuh hewan untuk kita makan itu sudah menjadi kelumrahan, kita manusia tidak bisa hidup tanpa mengambil nyawa makhluk hidup lain.

Bgssusanto88Avatar border
Bgssusanto88 memberi reputasi
1
972
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan