- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Orang Miskin Rawan dieksploitasi, Jadi Alat Kampanye Sampai "Sirkus" di TV


TS
xianying21
Orang Miskin Rawan dieksploitasi, Jadi Alat Kampanye Sampai "Sirkus" di TV

Jangan menjadi miskin agar tidak kena eksploitasi. Karena orang miskin itu rawan eksploitasi oleh berbagai pihak. Mulai dari para artis, pebisnis, sampai dengan orang politik dan pejabat semuanya akan berlomba-lomba untuk mengeksploitasi kemiskinan.
Tidak percaya? Buktinya adalah ada konten kreator yang memanfaatkan orang miskin sebagai pendulang uang, begitu juga para pebisnis yang memanfaatkan orang miskin dengan acara-acara tv yang menyajikan si miskin sebagai parade sirkus seperti contohnya Uang Kaget dan Mikrofon Pelunas Hutang. Lalu ada satu lagi yaitu para politikus yang mengeksploitasi orang miskin dengan menjadikannya sebagai alat kampanye seperti bagi-bagi gerobak dengan watermark partai segede gaban.
Jadi Korban Eksploitasi Konten Kreator

Kemiskinan masih menjadi hal yang seksi di media sosial dan akan sangat mudah mendulang views kalau bagi-bagi ke orang miskin dengan catatan uangnya akan kembali dengan yang lebih besar dari Adsense dan endorse yang melimpah. Di sisi lain kreator yang seperti ini akan dicap sebagai malaikat baik hati oleh para followersnya. Padahal ini hanyalah simbiosis bisnis.
Jadi Korban Eksploitasi Pebisnis

Masih ingat dengan acara Mikrofon Pelunas Hutang? Itu adalah salah satu acara tv yang menyajikan sirkus yang menjadikan orang miskin yang menderita sebagai talent-nya. Uang Kaget adalah sirkus lainnya yang menyuruh orang miskin melakukan atraksi dan ditonton oleh orang-orang kaya.
Serial Squid Game adalah upaya satir pembuatnya kalau orang miskin itu tidak punya power dan orang kaya bisa melakukan apa saja kepada orang miskin dan power itu tidak terbatas. Kira-kira seperti itulah gambarannya. Orang miskin pasti akan mau dieksploitasi asalkan mendapatkan keuntungan dari si kaya.
Jadi Alat Kampanye

Kemiskinan juga menjadi seksi di mata para politikus dan menjadi alat kampanye. Contohnya adalah memberikan gerobak dengan logo partai segede gaban. Politikus ini tak mungkin memberikan gerobak gratis begitu saja, harus dibayar oleh logo tersebut dan jadi alat kampanye. Terbayang dong, kalau jualan pakai gerobak tersebut dan banyak orang yang tidak suka partainya? Auto tidak laku.
Tapi tidak mungkin juga para politikus inu membagikan gerobak tanpa watermark, ya bisa rugi. Kan tujuan bagi-bagi gerobak adalah untuk mencapai kekuasaan, bukan tulus membantu orang-orang miskin.
Ayo, ada eksploitasi yang lainnya nggak gan?

Sumber Referensi


iblast867583 memberi reputasi
1
1.2K
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan