- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Gembala Kambing Di Jakarta


TS
potolawas
Gembala Kambing Di Jakarta
Potret penggembala kambing di Oud-Jacatraweg, Batavia, circa 1900.
Repronegatief. Hoewel veel minder bezongen dan de karbouw was de geit aan het begin van de 20e eeuw in feite belangrijker voor de bevolking van Java, maar niet zo belangrijk als het rund. In 1920 waren er per 1.000 Javanen 61 karbouwen, 85 geiten en 107 runderen (en ook nog 21 schapen). In de loop der tijd zijn ze steeds belangrijker geworden. Wie nu ergens op Java sateh eet heeft een goede kans dat het sateh kambing is, sateh van geit dus. Doorgaans onderscheidde men op Java, naast de Javaanse, ook Bengaalse geiten en geiten van het Kashmir- en Angoraras, meegebracht door de op Java wonende Arabieren. (P. Boomgaard, 2001).
=====
Repronegatif. Meski kurang dimuliakan dibandingkan kerbau, kambing sebenarnya lebih penting bagi masyarakat Jawa pada awal abad ke-20, namun tidak sepenting sapi. Pada tahun 1920 terdapat 61 kerbau per 1.000 orang Jawa, 85 kambing dan 107 sapi (dan juga 21 domba). Seiring waktu, mereka menjadi semakin penting. Siapa pun yang makan sate di suatu tempat di Jawa, kemungkinan besar itu adalah sate kambing, yaitu sate yang terbuat dari kambing. Di Jawa, selain kambing Jawa, kambing Bengal dan kambing jenis Kashmir dan Angora yang dibawa oleh orang Arab yang tinggal di Jawa biasanya dibedakan. (P. Boomgaard, 2001).
•
📸: NMVW-Collectie
•
#potolawas #potolawasjakarta #jayakarta #jakarta #jacatraweg #batavia #jakartahits

Repronegatief. Hoewel veel minder bezongen dan de karbouw was de geit aan het begin van de 20e eeuw in feite belangrijker voor de bevolking van Java, maar niet zo belangrijk als het rund. In 1920 waren er per 1.000 Javanen 61 karbouwen, 85 geiten en 107 runderen (en ook nog 21 schapen). In de loop der tijd zijn ze steeds belangrijker geworden. Wie nu ergens op Java sateh eet heeft een goede kans dat het sateh kambing is, sateh van geit dus. Doorgaans onderscheidde men op Java, naast de Javaanse, ook Bengaalse geiten en geiten van het Kashmir- en Angoraras, meegebracht door de op Java wonende Arabieren. (P. Boomgaard, 2001).
=====
Repronegatif. Meski kurang dimuliakan dibandingkan kerbau, kambing sebenarnya lebih penting bagi masyarakat Jawa pada awal abad ke-20, namun tidak sepenting sapi. Pada tahun 1920 terdapat 61 kerbau per 1.000 orang Jawa, 85 kambing dan 107 sapi (dan juga 21 domba). Seiring waktu, mereka menjadi semakin penting. Siapa pun yang makan sate di suatu tempat di Jawa, kemungkinan besar itu adalah sate kambing, yaitu sate yang terbuat dari kambing. Di Jawa, selain kambing Jawa, kambing Bengal dan kambing jenis Kashmir dan Angora yang dibawa oleh orang Arab yang tinggal di Jawa biasanya dibedakan. (P. Boomgaard, 2001).
•
📸: NMVW-Collectie
•
#potolawas #potolawasjakarta #jayakarta #jakarta #jacatraweg #batavia #jakartahits







nomorelies dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.1K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan