Polri meminta masyarakat untuk bijak dalam menggunakan tempat istirahat atau rest area di jalan tol pada masa libur natal dan tahun baru 2023. Anjuran ini demi mencegah kemacetan selama musim mudik.
Kepala Sub Direktorat Audit dan Inspeksi Ditkamsel Korlantas Polri Komisaris Besar Aries Syahbudin mengatakan rest area menjadi salah satu sumber kemacetan utama di tol.

Padahal, ia bilang sudah terdapat imbauan kepada pengguna kendaraan untuk menggunakan lokasi tersebut tidak lebih dari 30 menit.

"Akan tetapi, kan tidak mungkin satu per satu kami lihat. Ini menjadi sumber kemacetan, apalagi setelah kami evaluasi di rest area yang letaknya berseberangan," ucap Aries mengutip NTMC, Selasa (20/12).

Maka dari itu ia mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan rest area.Hal ini penting untuk mencegah terjadinya kemacetan pada jalan bebas hambatan itu.

"Karena yang menggunakan rest area bukan hanya kita," kata Aries.

Lebih lanjut, ia bilang pihaknya sudah menyiapkan rest area sementara di beberapa pintu keluar tol selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2023.
Dengan begitu, masyarakat diminta untuk tidak menggunakan rest area yang sudah penuh guna mendukung kelancaran lalu lintas.

"Jadi, di sini rest area ditutup, ke depan lagi itu bisa keluar ke pintu tol paling dekat. Di situ itu disiapkan oleh polres atau disiapkan oleh pemda setempat. Setelah istirahat, baru masuk tol lagi. Jadi, jangan memaksakan rest area yang sudah penuh," tutur Aries

Sebelumnya, Menko PMK Muhadjir Effendy mengungkapkan arus mudik saat Natal diprediksi terjadi pada 23-24 Desember. Sedangkan puncak arus balik Natal diprediksi terjadi pada 25-26 Desember.

Kemudian puncak arus mudik saat tahun baru diprediksi terjadi pada 30-31 Desember, sementara puncak arus balik tahun baru diprediksi terjadi pada 1-2 Januari 2023.

Di samping itu Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi 2,73 juta kendaraan akan keluar dari wilayah Jabodetabek pada libur Natal dan Tahun Baru 2022/2023. Angka kendaraan itu naik 2,6 persen dibandingkan Nataru 2021/2022 yang hanya mencatat 2,6 juta kendaraan.