Kaskus

Sports

anggietislaAvatar border
TS
anggietisla
Lima Kontroversi Piala Dunia Qatar, Yang terakhir Sadis Banget!

Piala Dunia 2022 berakhir hari ini. Sedikitnya 32 tim bersaing memperebutkan gelar tim terbaik dunia di Piala Dunia 2022. Di balik hiruk pikuk tersebut, ada juga banyak kontroversi di balik Piala Dunia 2022 di Qatar gan.

Di Piala Dunia pertama yang digelar di negara Timur Tengah ini, banyak aturan yang membuat fans merasa aneh. Berikut enam kontroversi terbesar seputar Piala Dunia Qatar 2022:

 Lima Kontroversi Piala Dunia Qatar, Yang terakhir Sadis Banget!




1. Isu LGBTQ dan ancaman sanksi FIFA

Di bawah hukum Qatar, LGBTQ (lesbian, gay, biseksual, transgender atau transgender, queer atau interogasi) dan seks di luar nikah dianggap sebagai pelanggaran berat. Siapa pun yang melakukannya dapat dikenakan sanksi pidana. Sehingga pemerintah Qatar melarang atribut dan perilaku LGBTQ dalam penyelenggaraan Piala Dunia.

Aturan tersebut menjadi protes serius bagi banyak penggemar sepak bola di seluruh dunia. Terutama di Eropa, yang menyuarakan hak-hak kaum LGBTIQ. Bahkan, beberapa suporter membatalkan rencana ke Qatar untuk Piala Dunia 2022 karena merasa tidak aman.

Selain itu, timnas Eropa yang sebelumnya berencana mengenakan ban lengan berlogo "OneLove" juga mengurungkan niat mereka. Pasalnya, ban lengan berlogo "OneLove" selama pertandingan merupakan simbol dukungan atau solidaritas terhadap hak-hak LGBTIQ. Ini mungkin diperingatkan dan dihukum oleh FIFA.


2. Larangan penjualan bir di tempat olahraga

Dua hari sebelum dimulainya Piala Dunia 2022, FIFA mengumumkan larangan penjualan minuman beralkohol di semua stadion. Bir hanya boleh dijual di beberapa tempat khusus, seperti beberapa area pendukung, boks VIP di stadion, serta beberapa bar dan hotel.



 Lima Kontroversi Piala Dunia Qatar, Yang terakhir Sadis Banget!






FIFA membuat pengumuman tersebut setelah berdiskusi dengan tuan rumah Qatar, yang memiliki peraturan alkohol yang ketat. Perusahaan bir Budweiser, salah satu sponsor utama Piala Dunia, tidak menerima keputusan tersebut.

Budweiser diketahui memiliki hak eksklusif untuk menjual produk bir di sekitar stadion. Penjualan yang dijadwalkan berlangsung tiga jam sebelum dan satu jam setelah pertandingan juga berubah akibat penangguhan tersebut.

Pimpinan perusahaan marah dan mengancam FIFA. Tapi akhirnya Budweiser diizinkan menjual bir di tempat-tempat tertentu setelah negosiasi panjang dengan Gianni Infantino, presiden komite tertinggi Qatar, FIFA. Ini termasuk area Festival Fans FIFA dan tempat hiburan khusus di pusat Doha.

3. Diboikot oleh selebriti dunia

Aturan ketat dan aneh ini membuat banyak selebriti dunia memboikot Piala Dunia 2022. Dari Shakira hingga Dua Lipa, beberapa selebriti dunia membatalkan perjalanannya ke Qatar.

Sebelumnya, Shakira dijadwalkan tampil di upacara pembukaan Piala Dunia 2022 di Qatar. Namun sang diva berubah pikiran dan mengcancel datang kesana di menit-menit terakhir. Meskipun diva pop Kolombia telah tampil di upacara pembukaan tiga Piala Dunia, pada tahun 2006 (Jerman), 2010 (Afrika Selatan) dan 2014 (Brasil).

Boikot ini membuat Piala Dunia 2022 dinilai sebagian orang jadi kurang seru dibanding Benua Amerika dan Eropa. Jumlah penonton yang datang ke Qatar lebih sedikit dibandingkan Piala Dunia lainnya. Hal ini terlihat dari banyaknya kursi kosong di stadion selama pertandingan berlangsung.


4. Dugaan Pemalsuan Jumlah Penonton

FIFA dan Qatar dituduh memalsukan kehadiran stadion. Menurut media Inggris "Mirror", FIFA menyatakan bahwa jumlah penonton yang menonton pertandingan pertama di Stadion Al-Bayt  adalah 67.372.

Padahal Stadion Al-Bayt hanya berkapasitas 60.000 orang. Perhatikan lebih dekat, ada cukup banyak kursi kosong di arena, dan tidak boleh ada kelebihan tiket masuk.

Tak lama kemudian, angka kapasitas stadion diperbarui menjadi 68.895 penonton. Bukan hanya Stadion Al-Bayt, kapasitas Stadion Internasional Khalifa yang berkapasitas 40.000 penonton juga mengalami perubahan.

Namun FIFA mengatakan di situs resminya bahwa 45.334 orang menonton pertandingan Inggris-Iran. Setelah kontroversi dan pemeriksaan ulang, FIFA pun memperbarui angka kapasitas stadion menjadi 45.857 orang.

5. Ribuan Pekerja Migran Mati Saat Bangun Stadion

Qatar telah mengerahkan ribuan pekerja migran untuk membangun infrastruktur Piala Dunia 2022, beberapa di antaranya dilaporkan diperlakukan tidak manusiawi. Bayangkan saja sebagian besar stadion piala dunia dibangun dalam waktu kurang dari satu tahun.



 Lima Kontroversi Piala Dunia Qatar, Yang terakhir Sadis Banget!






The Guardian melaporkan bahwa 6.500 pekerja migran Asia Selatan meninggal di Qatar tahun lalu sejak terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Sebagian besar dari mereka bergaji rendah, melakukan pekerjaan berbahaya, dan salah satunya bekerja dalam kondisi yang sangat panas.

Kamal, buruh migran asal Nepal, mengaku tidak mendapatkan bonus yang dijanjikan. Ia hanya makan dua kali sehari dengan lauk terbatas. Sayangnya, dia dijebloskan ke penjara karena alasan yang tidak diketahui. Namun, pernyataan ini dibantah oleh pejabat pemerintah Qatar.



Terlepas dari sejumlah kontroversi itu, menurut agan Kemeriahan pildun tahun ini gimana? Lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya? Atau lebih biasa aja?


Jangan lupa cendolnya gan biar ane rajin ngepost.
Sumber 
0
608
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan