- Beranda
- Komunitas
- News
- Sains & Teknologi
Siapa Memakan Siapa ?


TS
Third.Reich
Siapa Memakan Siapa ?
Quote:

Quote:

Sudah sangat lumrah jika dikatakan bahwa kebanyakan orang akan merasa lebih nyaman dan senang ketika membayangkan sebuah dunia tanpa kehadiran Hiu. Tak peduli apakah kita seorang peselancar yang banyak menghabiskan waktu di laut sambil mengawasi predator yang muncul dari dalam air sembari menunggu ombak besar , atau hanya pengunjung pantai biasa yang sering berlari jika mendengarkan bunyi peluit nyaring dari para penjaga pantai yang memperingatkan pengunjung lainnya bahwa terlihat ada sirip mencuat di permukaan air laut.
Kebanyakan dari kita dengan senang hati pergi ke pantai jika kita tahu bahwa disana tak ada kepala martil, sirip hitam atau hiu banteng yang berpatroli di bawah air. Kenyataannya adalah, kita jauh lebih membutuhkan mereka lebih dari yang kita pikirkan. Mengherankan, tapi kenyataan.
Quote:
Kita pasti pernah menonton film semacam Jaws, Deep Blue Sea atau Shark Attack: Megalodon. Film-film ini menceritakan tentang terror hiu besar bergigi tajam yang memangsa manusia sehingga membuat kita merasa ngeri dengan hiu atau bahkan menjadi paranoid dengan laut dan pantai. Akibatnya citra hiu menjadi semakin buruk karena digambarkan sebagai monster haus darah yang kejam dan gemar memangsa manusia. Stigma buruk yang digambarkan oleh film-film tersebut sesungguhnya sangat bertolak belakang dengan keadaan sebenarnya.
Spoiler for :


Faktanya, Hiu membunuh sekitar 10 orang pada tahun 2013. Di sisi lain, manusia membunuh populasi hiu sebanyak 30 sampai 100 juta ekor hiu tiap tahunnya. Penurunan populasi hiu yang signifikan ini memiliki dampak yang buruk pada ekosistem laut yang bisa menyebabkan dampak buruk pada kondisi piring makan malam kita. Kok bisa gitu ? Ini disebabkan karena berkurangnya populasi hiu akan menghancurkan rantai makanan yang sudah menjadi “way of life”di dalam laut sejak ratusan juta tahun lalu.
Spoiler for :



Hiu adalah predator puncak, predator teratas, ini artinya merekalah yang terbesar dan yang menduduki posisi teratas pada rantai makanan. Mereka memangsa ikan-ikan yang lebih kecil seperti ikan Tuna yang memangsa mangsa yang lebih kecil lagi misalnya kerang yang tumbuh subur di ganggang laut.
Spoiler for :

Tanpa kehadiran Hiu untuk mengendalikan populasi, para pemakan ganggang itu akan ditelan oleh predator alami mereka yang mendadak naik ke posisi teratas rantai makanan dan tidak memiliki predator lain yang memburu mereka. Dengan absennya mereka, maka ganggang akan tumbuh lebat dan tak terkendali, merusak terumbu karang dan vegetasi laut lainnya, juga bisa menyumbat insang ikan dan mengkontaminasi air laut.
Sebuah lautan tanpa hiu juga akan mengubah cara kehidupan biota laut lain. Mangsa hiu tak lagi dipaksa pergi ke area yang sangat jauh untuk hidup dan bereproduksi. Itu disebabkan karena mereka tak lagi harus waspada apakah mereka akan berada dalam daftar menu makan siang si Hiu atau tidak.
Itulah yang terjadi di pantai utara Carolina, dimana penangkapan hiu besar besaran menghancurkan populasi kerang dan tiram. Para ahli biologi laut mengatakan bahwa kematian dari seekor predator seperti hiu banteng, hiu putih dan hiu martil menyebabkan ledakan populasi spesies ikan pari yang disebut Cownose Rays. Makhluk ini menghabiskan waktunya dengan berkeliaran dan makan di lingkungan sekitarnya yang akhirnya menyapu bersih populasi kerang dan tiram yang ada di teluk di pantai tersebut dan menyebabkan kerusakan dan ketidakseimbangan ekosistem.
Spoiler for :



Banyaknya permintaan akan hiu untuk dijadikan salah satu menu makanan bergengsi diduga kuat menjadi alasan utama tingginya tingkat perburuan hiu. Indonesia mendapat tempat teratas sebagai negara produsen hiu terbesar didunia yaitu 88,790 ton/tahun dari total tangkapan dunia 721,011 ton/tahun (KKP, 2014). Hiu diburu untuk diambil siripnya karena sebagian masyarakat percaya sirip hiu sangat bermanfaat untuk kesehatan walaupun itu sebenarnya hanya omong kosong belaka. Tidak ada manfaat yang bisa didapatkan dengan mengkonsumsi sirip hiu, begitu pula dengan mengkonsumsi dagingnya. Malah yang terjadi adalah keracunan Merkuri.
Spoiler for :
Konten Sensitif



Jadi, kita yang harus takut dengan hiu atau hiu yang seharusnya takut dengan kita?
Perbandingan statistik antara hiu yang menyerang manusia dengan manusia memburu hiu untuk dijadikan menu makanan di atas meja sangatlah kontras. Pada tahun 2012 tercatat hanya 7 korban serangan hiu dan antara tahun 2001 dan 2010 di seluruh dunia rata-rata 4,4 orang menjadi korban oleh serangan hiu sedangkan lebih dari 100 juta ekor hiu diburu setiap tahunnya oleh kegiatan penangkapan ikan yang tidak bertanggungjawab.
Spoiler for :


Hiu muncul bukan untuk menangkap kita, bukan untuk memakan manusia. Mereka adalah predator profesional yang memburu anjing laut, ikan dan lumba-lumba. Mereka tidak begitu memikirkan manusia kecuali ketika kita berada pada tempat dan waktu yang salah dan itu adalah kesalahan kita.
Hiu putih misalnya, mereka menjaga keadaan agar tetap damai dan kondusif dengan menggunakan bahasa tubuh, Mereka telah menunjukkan bahwa mereka memiliki kepribadian secara individu, dan semakin besar ukuran mereka, maka level percaya diri mereka juga semakin tinggi. Bahasa tubuh pada hiu putih menggunakan sinyal yang cukup lemah yang baru saja dipahami oleh manusia.
Quote:
Spoiler for :

Seperti yang ditampilkan pada film dokumenter Oceans (2010). Jika Hiu putih merendahkan kedua siripnya sambil menunjukkan ujung siripnya bagian dalam yang berwarna hitam, mulutnya mulai terbuka seperti menunjukkan ancaman, maka ini adalah tanda yang jelas kepada penyelam agar menjaga jarak. Sebaliknya jika kedua sirip sampingnya nampak datar sejajar dan ia berenang secara perlahan, itu menandakan bahwa semuanya baik baik saja, ia tidak dalam mode agresif dan bukan ancaman, ia menerima keberadaan si penyelam di dekatnya.
Spoiler for :

Namun ini adalah komunikasi dua arah, artinya para penyelam juga harus tetap tenang serta menjaga perilaku mereka di air demi keselamatan mereka sendiri. semakin kita mengamati predator ini, semakin kita menyadari bahwa mereka bukanlah mesin pembunuh yang tak berotak, melainkan mereka sesungguhnya adalah predator sekaligus makhluk yang cerdas, dan ketika diperlakukan dengan rasa hormat, sebisa mungkin mereka akan menghindari konflik.
Spoiler for :
Konten Sensitif

Akan tetapi, seringkali ketika hiu bertemu manusia selalu berakhir buruk bagi hiu. Mata kail yang tertancap di mulut mereka itu masih bisa dibilang beruntung, kebanyakan hiu berakhir dengan kondisi yang jauh lebih tragis. 100 juta ekor hiu dibunuh tiap tahunnya, ketakutan kita yang sebenarnya adalah jika seluruh spesies hiu telah punah, bahkan sebelum kita bisa mengidentifikasi semuanya.
Spoiler for :
Konten Sensitif

Memahami sisi kehidupan sosial hiu hanya merupakan satu dari banyak pengetahuan yang baru saja kita dapatkan, namun bagi ilmuwan ini adalah era keemasan dari sebuah penemuan. Sayangnya, tidak semua yang ditemukan oleh para ilmuwan itu adalah berita yang baik, banyak hiu sedang menghadapi masalah serius, hampir seperempat dari total spesies hiu sedang menghadapi kepunahan, ancaman utama adalah penangkapan ikan komersil.
Hiu adalah makhluk dengan label harga yang tinggi di kepala mereka, di Asia ada nafsu makan yang tinggi terhadap daging hiu dan sirip hiu yang dianggap sangat berharga. Sup sirip hiu adalah hidangan populer di tiongkok, permintaan yang tinggi untuk bahan makanan ini menyebabkan kehancuran jumlah populasi hiu.
Spoiler for :




Apa yang kita ketahui tentang hiu masih sedikit sekali, seperti ujung dari sebuah gunung es. Bagi kebanyakan spesies, bahkan informasi yang paling mendasar pun masih belum kita ketahui.Salah satu spesies hiu yang paling mendapat perhatian populasinya adalah Oceanic Whitetip, pada awalnya mereka adalah spesies hiu yang paling umum dan sering ditemukan di lautan planet ini sampai kemudian sirip besar mereka menjadi magnet perdagangan sirip hiu dan membuat populasi mereka anjlok hingga batas yang mengkhawatirkan.
Spoiler for :






Akan tetapi sangat sulit untuk mengajak orang agar peduli terhadap hiu jika mereka takut terhadap hiu. Bagi sebagian orang, hiu adalah mimpi buruk dari yang terburuk di lautan. Tapi apakah hiu benar-benar layak mendapatkan reputasi yang begitu buruk, mematikan dan mengerikan ? Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa hiu secara sengaja menyerang manusia, mereka tidak terlalu tertarik dengan apapun kecuali mangsa alamiah mereka.
Spoiler for :


Spoiler for :

Konten Sensitif

Kebanyakan kasus serangan hiu terhadap manusia terjadi karena faktor ketidaksengajaan atau salah kira. Biasanya sering dialami oleh para peselancar ketika mereka sedang mengayuh diatas papan selancar, dari bawah air, para peselancar ini nampak seperti seekor anjing laut atau hewan laut yang sedang sekarat, dan seringkali juga serangan terjadi karena rasa penasaran hiu terhadap obyek di permukaan air, dan inilah mengapa kasusnya sangat sedikit atau jarang sekali terjadi.
Quote:
Berikut adalah tips jika kebetulan bertemu hiu

Di lautan, kemungkinan kita tenggelam jauh lebih besar daripada dibunuh oleh hiu. Meskipun statistiknya menunjukkan demikian, sebagian orang masih memandang hiu sebagai musuh, banyak negara melakukan banyak cara agar hiu tidak mendekati pantai mereka, jaring dan tali pancing menjadi perangkap bagi semua biota laut dan membunuh mereka yang berenang terlalu dekat dengan pantai.
Menurut beberapa ilmuwan dan ahli biologi laut, dengan mempelajari perilaku dan cara dan kapan mereka berburu mangsa, konflik dengan mereka bisa kita hindari..itu diharapkan bisa memberikan kita pengetahuan dan pemahaman tentang mereka sehingga hiu dan manusia tidak lagi berada pada jalur konflik. Semakin banyak orang yang mengenal hiu, maka semakin sedikit pula alasan untuk takut.
Spoiler for :




Dan untuk pertama kalinya, manusia mengantri, menunggu kesempatan berenang dengan hiu daripada membunuhnya. Wisata hiu telah menjadi bisnis besar, negara-negara seperti Filipina, dan Fiji telah menyadari bahwa hiu lebih berharga dalam keadaan hidup daripada mati, dan semakin banyak manusia yang mempelajari mengenal dan menyayangi hiu, maka semakin berkurang pula keinginan untuk menyantap mereka.
Quote:
Morotai Shark diving Indonesia

Berenang bersama Hiu Paus di Nabire, Papua

Spoiler for :
Konten Sensitif

Saat ini harga sirip hiu mengalami penurunan drastis seiring dengan banyaknya restoran menghapus sup sirip hiu dalam daftar menu hidangan mereka. Pada tahun 2014 di Australia, ribuan orang berbondong bondong berkumpul di pantai untuk melakukan protes terhadap pembantaian hiu.
Spoiler for :






Sains tidak hanya mengungkap sensor yang canggih pada hiu, kecerdasan mereka, kemampuan berburu mereka yang luar biasa, kehidupan sosial kompleks mereka, namun sains juga mengubah sikap dan perilaku serta meyakinkan dunia bahwa lautan kita membutuhkan hiu.
Spoiler for :

You should be afraid if you are in the ocean
and you don’t see sharks.
BONUS
Spoiler for bonus:


TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA GAN





scorpiolama dan 2 lainnya memberi reputasi
3
682
Kutip
11
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan