- Beranda
- Komunitas
- Cerpen in aja
Pohon Mangga Yang Angker


TS
dudungdanmaman
Pohon Mangga Yang Angker

Pohon mangga dulu pernah saya tanam di depan rumah. Buah dari pohon mangga berumur 7 tahun ini tebal dan enak. Pohon mangga menghasilkan buah yang sangat banyak selama musim mangga. Tetangga saya, Pak Supri, kembali keesokan harinya dan meminta mangga matang atau matang. Pak Supri minta mangga, “Pak.” Ya, tapi lakukan sendiri, Pak! Aku menjawab.
Dimana alatnya, tanya Pak Supri. Pak, di sebelah rumah, saya jawab. Pak Supri mengambil mangga tersebut dan pergi ke rumahnya. Setelah sampai di rumah, Pak Supri menyiapkan rujak untuk seluruh keluarga dengan menggunakan buah mangga pilihannya. Setelah makan rujak mangga, perut Pak Supri mulai sakit, lalu pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil. Pak Supri pergi tidur setelah menggunakan kamar kecil karena dia harus melapor untuk bekerja keesokan harinya. Pak Supri bermimpi bertemu dengan Penjaga Mangga.
Di mana saya, dan siapa pria ini? tanya Pak Supri. Penjaga pohon berkata, "Hei, mengapa kamu mencuri mangga dari pohon itu, bukankah itu milikmu?" “Nah, kenapa? Saya sudah mendapat persetujuan pemilik” Menanggapi Pak Supri Pak Supri bangun dari tempat tidurnya, membereskan tempat tidurnya, mandi, sarapan, dan bersiap berangkat kerja. Pak Supri adalah resepsionis yang bekerja di kantor majalah. Jam 8 pagi Pak Supri berangkat, dan jam 3 sore pulang. Pak Supri melepas lelah di depan rumah sepulang kerja dengan menyeruput kopi dan menyantap kue-kue buatan istrinya.
Pak Supri kemudian masuk ke dalam untuk membantu istrinya melakukan pekerjaan rumah termasuk menyapu, mengepel, dan mencuci pakaian. Pak Supri pergi mandi sebelum ashar pada waktu tarkim. Pak Supri pergi sholat Ashar setelah mandi. Pak Supri jadi ketagihan mangga setelah dia sembahyang. Tidak ada orang di rumah saat Pak Supri meminta izin kepada pemilik mangga. Turut mencoba mencuri mangga adalah Pak Supri. Ketika Pak Supri pulang, ia mengupas dan memotong mangga tersebut, namun setelah dipotong, ia menemukan belatung atau belatung di dalamnya.
Pak Supri kaget, dia kemudian mengupas dan memotong semua mangga, hanya untuk menemukan bahwa isinya semuanya identik. Pak Supri berpikir dalam hati, “Wah kok isinya sama semua, kemarin tidak seperti ini.” Pak Supri kemudian menumbuk mangga tersebut. Keesokan harinya, Pak Supri berkunjung ke rumah saya untuk bertanya.
“Assalamualaikum” sapa Pak Supri dalam sambutannya. Di sana ada orang-orang di rumah, tanya Pak Supri. Saya menjawab, "Waalaikumsalam pak, sebentar," sambil membuka pintu. Saya memohon padanya untuk memasuki gedung terlebih dahulu.
Pak Supri mengunjungi rumah saya untuk menjelaskan apa yang terjadi. Setelah penjelasannya, Pak Supri mengucapkan selamat tinggal dan mengucapkan terima kasih karena telah mendengarkan ceritanya. Pak Supri kemudian berangkat ke rumahnya. Pak Supri pulang dan langsung tidur. Pak Supri merasa ada yang mengganggunya saat dia tertidur, dan pada pukul 00:00:00 dia terbangun. Sebelum tidur, Pak Supri membuat segelas susu setelah itu. Pak Supri meminum susunya yang terakhir lalu pergi tidur.
Pak Supri membuat dan meminum segelas susu ketika mendengar ketukan di pintunya. Ada "Knock knock" di pintu. Pak Supri membuka pintu sambil merinding. Meski tidak melihat siapa pun, Pak Supri yakin seseorang telah masuk ke rumahnya. Pak Supri kembali ke dalam untuk tidur setelah itu. Ia kaget saat masuk ke kamar Pak Supri oleh seorang wanita berbaju putih. Pak Supri langsung pingsan. Pak Supri terbangun pada pukul 08.00 setelah kejadian tadi malam.
Kejadian tadi malam langsung dilaporkan ke rumah saya oleh Pak Supri. Ada ketukan di pintu saya yang berbunyi, "Knock knock knock." Saya jawab, "Siapa tuuuuuuh." Saya membuka, "Pak Supri Pak," dan berkata. Saya bilang, "Silakan Pak, masuk dulu." Pak Supri berkata, “Pak, bapak yang merawat pohon mangga bapak itu mengganggu saya tadi malam. Saya bilang, “Oke, begini saja pak, besok kita ke Pak Ustadz saja kalau masih ada arwah yang mengganggu,” jawab Pak Supri, “Oke Pak, saya pulang dulu. Pak Supri melanjutkan kerja setelah sampai rumah sampai jam 4 sore Pak Supri lalu ganti baju dan mandi Pak Supri lalu Ashar di mesjid Setelah sholat Pak Supri pulang untuk melepas lelah sambil menunggu dimulainya Maghrib , mungkin dengan mengendarai sepeda motor.
Pak Supri menghentikan sepedanya di mesjid untuk sholat karena waktu Maghrib sudah tiba. Pak Supri kembali ke rumahnya setelah salat. Sesampainya di rumah Pak Supri duduk kembali di depan rumah sambil mengunyah roti cokelat sambil menikmati sunset. Tak terasa waktu adzan telah tiba. Pak Supri kemudian mengembalikan sepedanya dan melanjutkan ke masjid untuk sholat. Pak Supri tertidur setelah sholat, tepatnya jam 9. Pak Supri tertidur. Pak Supri bertemu dengan wanita yang menjaga pohon mangga dalam mimpinya. Hei, kamu siapa?” tanya Pak Supri. Penjaga itu menjawab, “Saya adalah pelindung pohon mangga.
Mengapa Anda mengganggu saya, tanya Pak Supri. Penjaga itu membalas, "Kamu mencuri mangga saya tanpa izin saya." Pak Supri juga merasa takut. Oke, saya akan menebus kesalahan kepada pemiliknya, jawab Pak Supri. Tapi harus ada batasan, kata penjaga itu. Pak Supri menanyakan syarat-syaratnya. Pengurus menginstruksikan, “Kamu harus menanam mangga dan memberikannya kepada pemilik mangga yang kamu curi tadi.” Baik, saya akan melengkapi persyaratan ini, dan keesokan harinya saya akan membeli bibit pohon mangga, jawab Pak Supri. Juru kunci mengancam, “Kalau kamu tidak menuruti kata-katamu, saya akan menghantui keluargamu sampai kamu depresi.” “Baik, siap” jawab Pak Supri. Penjaga itu berkata, "Saya akan memberimu waktu tiga tahun; jika kamu tidak datang tepat waktu, keluargamu akan menjadi jaminannya."
Mengikuti mimpi itu, Pak Supri terbangun. Pak Supri bangun dari tempat tidurnya, mandi, lalu langsung pergi ke toko untuk membeli bibit pohon mangga. Pak Supri melihat-lihat pasar untuk mencari bibit pohon mangga. Pak Supri membeli bibit pohon mangga tersebut kemudian kembali ke rumahnya untuk menanamnya. Sesampainya di kediaman Pak Supri, istrinya menanyainya. Ada apa pak?" tanya istrinya. "Bibit pohon mangga dek," jawab Pak Supri. Selain air dan pupuk, Pak Supri menanam bibit pohon mangga. Pak Supri keluar menanam bibit pohon mangga sebagai nah Pak Supri menyiram anakan pohon mangga empat kali sehari setelah tanam.
Mangga berumur 3 tahun menghasilkan buah yang cukup banyak.Untuk menjaga komitmennya, Pak Supri juga mengambil mangga yang telah dibudidayakannya dengan susah payah selama tiga tahun. Selain memberikan mangga kepada pemilik mangga yang ia curi, Pak Supri mengantonginya untuk diberikan kepada tetangganya. Pak Supri kelelahan setelah menawarkan mangga, maka ia pergi tidur. Pak Supri menemui pengasuh pohon mangga di rumahnya mimpi. Hei, aku sudah menepati janjimu, kata Pak Supri. Penjaga menjawab, "Oke, karena kamu menepati janjimu, kamu bebas dariku. Pak Supri juga berjanji untuk mempertahankan pohon mangga tersebut dan tidak melakukannya di masa mendatang. Penjaga pohon mangga itu berkata, "Baiklah, saya akan menepati janji saya.
Supri terbangun dari tidurnya dan menceritakan mimpinya kepada istrinya sebelum pergi ke ruang tamu untuk menyambutnya. Dek, penjaga pohon mangga itu sudah melepaskan kita, kata Pak Supri. Istrinya menanyainya, “Apa yang telah kami lakukan mas, mengapa para penjaga pohon mangga menyiksa kami?” Kejadian itu terjadi tiga tahun yang lalu ketika saya bermaksud untuk meminta beberapa buah mangga tetapi tidak ada orang di rumah. Tidak ada yang melihatnya, jadi saya mencurinya. Istrinya menanyainya, "Astaghfirullahhaladzim, kenapa kamu mencuri?" Pak Supri menjawab, “Iya, saya juga tidak tahu apa yang ada di pikiran saya saat itu. Pak Supri menambahkan, “Saya baru melanjutkan ceritanya.
Saya mengupas mangga yang saya curi setelah mencurinya. Saya terkejut menemukan belatung atau belatung di dalam mangga setelah dikupas. Saya kemudian bertemu dengan penjaga pohon ketika saya sedang tidur, dan dia memperingatkan saya bahwa dia akan datang mencari saya karena saya telah mengambil mangga tanpa persetujuan pemiliknya. Tengah malam, saya langsung terbangun. Saya terus melihat seorang wanita berpakaian serba putih, dan saya langsung tahu bahwa dia adalah pelindung pohon mangga. Saya segera pergi ke pria yang pohon mangganya telah saya curi dan memberi tahu dia tentang wali yang telah melecehkan saya. Aku segera pergi ke rumah setelah memberitahunya. Setelah itu, saya pergi tidur, dan saat saya tidur, saya melihat penjaga pohon mangga dan mendengar dia memberi saya instruksi tentang bagaimana menebus kesalahan atas apa yang telah saya lakukan.
Saya harus menanam pohon mangga dan memberikan sebagian buahnya kepada orang yang mangganya saya ambil. Istrinya menimpali, “Oooh, sempurna 3 tahun lalu mas taruh mangga di halaman belakang, ternyata itu sebabnya.” Dek, saya minta maaf telah melibatkan Anda dalam situasi ini, dan saya bersumpah tidak akan mencuri lagi, jawab Pak Supri. Oke, maaf, kata istrinya.
Tamat
Penulisan by dudungdanmaman
Karya.original.dudungdanmaman
Nocopyright
Sumber gambar : google gambar
Cerpen cerbung on kaskus
Dimana alatnya, tanya Pak Supri. Pak, di sebelah rumah, saya jawab. Pak Supri mengambil mangga tersebut dan pergi ke rumahnya. Setelah sampai di rumah, Pak Supri menyiapkan rujak untuk seluruh keluarga dengan menggunakan buah mangga pilihannya. Setelah makan rujak mangga, perut Pak Supri mulai sakit, lalu pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil. Pak Supri pergi tidur setelah menggunakan kamar kecil karena dia harus melapor untuk bekerja keesokan harinya. Pak Supri bermimpi bertemu dengan Penjaga Mangga.
Di mana saya, dan siapa pria ini? tanya Pak Supri. Penjaga pohon berkata, "Hei, mengapa kamu mencuri mangga dari pohon itu, bukankah itu milikmu?" “Nah, kenapa? Saya sudah mendapat persetujuan pemilik” Menanggapi Pak Supri Pak Supri bangun dari tempat tidurnya, membereskan tempat tidurnya, mandi, sarapan, dan bersiap berangkat kerja. Pak Supri adalah resepsionis yang bekerja di kantor majalah. Jam 8 pagi Pak Supri berangkat, dan jam 3 sore pulang. Pak Supri melepas lelah di depan rumah sepulang kerja dengan menyeruput kopi dan menyantap kue-kue buatan istrinya.
Pak Supri kemudian masuk ke dalam untuk membantu istrinya melakukan pekerjaan rumah termasuk menyapu, mengepel, dan mencuci pakaian. Pak Supri pergi mandi sebelum ashar pada waktu tarkim. Pak Supri pergi sholat Ashar setelah mandi. Pak Supri jadi ketagihan mangga setelah dia sembahyang. Tidak ada orang di rumah saat Pak Supri meminta izin kepada pemilik mangga. Turut mencoba mencuri mangga adalah Pak Supri. Ketika Pak Supri pulang, ia mengupas dan memotong mangga tersebut, namun setelah dipotong, ia menemukan belatung atau belatung di dalamnya.
Pak Supri kaget, dia kemudian mengupas dan memotong semua mangga, hanya untuk menemukan bahwa isinya semuanya identik. Pak Supri berpikir dalam hati, “Wah kok isinya sama semua, kemarin tidak seperti ini.” Pak Supri kemudian menumbuk mangga tersebut. Keesokan harinya, Pak Supri berkunjung ke rumah saya untuk bertanya.
“Assalamualaikum” sapa Pak Supri dalam sambutannya. Di sana ada orang-orang di rumah, tanya Pak Supri. Saya menjawab, "Waalaikumsalam pak, sebentar," sambil membuka pintu. Saya memohon padanya untuk memasuki gedung terlebih dahulu.
Pak Supri mengunjungi rumah saya untuk menjelaskan apa yang terjadi. Setelah penjelasannya, Pak Supri mengucapkan selamat tinggal dan mengucapkan terima kasih karena telah mendengarkan ceritanya. Pak Supri kemudian berangkat ke rumahnya. Pak Supri pulang dan langsung tidur. Pak Supri merasa ada yang mengganggunya saat dia tertidur, dan pada pukul 00:00:00 dia terbangun. Sebelum tidur, Pak Supri membuat segelas susu setelah itu. Pak Supri meminum susunya yang terakhir lalu pergi tidur.
Pak Supri membuat dan meminum segelas susu ketika mendengar ketukan di pintunya. Ada "Knock knock" di pintu. Pak Supri membuka pintu sambil merinding. Meski tidak melihat siapa pun, Pak Supri yakin seseorang telah masuk ke rumahnya. Pak Supri kembali ke dalam untuk tidur setelah itu. Ia kaget saat masuk ke kamar Pak Supri oleh seorang wanita berbaju putih. Pak Supri langsung pingsan. Pak Supri terbangun pada pukul 08.00 setelah kejadian tadi malam.
Kejadian tadi malam langsung dilaporkan ke rumah saya oleh Pak Supri. Ada ketukan di pintu saya yang berbunyi, "Knock knock knock." Saya jawab, "Siapa tuuuuuuh." Saya membuka, "Pak Supri Pak," dan berkata. Saya bilang, "Silakan Pak, masuk dulu." Pak Supri berkata, “Pak, bapak yang merawat pohon mangga bapak itu mengganggu saya tadi malam. Saya bilang, “Oke, begini saja pak, besok kita ke Pak Ustadz saja kalau masih ada arwah yang mengganggu,” jawab Pak Supri, “Oke Pak, saya pulang dulu. Pak Supri melanjutkan kerja setelah sampai rumah sampai jam 4 sore Pak Supri lalu ganti baju dan mandi Pak Supri lalu Ashar di mesjid Setelah sholat Pak Supri pulang untuk melepas lelah sambil menunggu dimulainya Maghrib , mungkin dengan mengendarai sepeda motor.
Pak Supri menghentikan sepedanya di mesjid untuk sholat karena waktu Maghrib sudah tiba. Pak Supri kembali ke rumahnya setelah salat. Sesampainya di rumah Pak Supri duduk kembali di depan rumah sambil mengunyah roti cokelat sambil menikmati sunset. Tak terasa waktu adzan telah tiba. Pak Supri kemudian mengembalikan sepedanya dan melanjutkan ke masjid untuk sholat. Pak Supri tertidur setelah sholat, tepatnya jam 9. Pak Supri tertidur. Pak Supri bertemu dengan wanita yang menjaga pohon mangga dalam mimpinya. Hei, kamu siapa?” tanya Pak Supri. Penjaga itu menjawab, “Saya adalah pelindung pohon mangga.
Mengapa Anda mengganggu saya, tanya Pak Supri. Penjaga itu membalas, "Kamu mencuri mangga saya tanpa izin saya." Pak Supri juga merasa takut. Oke, saya akan menebus kesalahan kepada pemiliknya, jawab Pak Supri. Tapi harus ada batasan, kata penjaga itu. Pak Supri menanyakan syarat-syaratnya. Pengurus menginstruksikan, “Kamu harus menanam mangga dan memberikannya kepada pemilik mangga yang kamu curi tadi.” Baik, saya akan melengkapi persyaratan ini, dan keesokan harinya saya akan membeli bibit pohon mangga, jawab Pak Supri. Juru kunci mengancam, “Kalau kamu tidak menuruti kata-katamu, saya akan menghantui keluargamu sampai kamu depresi.” “Baik, siap” jawab Pak Supri. Penjaga itu berkata, "Saya akan memberimu waktu tiga tahun; jika kamu tidak datang tepat waktu, keluargamu akan menjadi jaminannya."
Mengikuti mimpi itu, Pak Supri terbangun. Pak Supri bangun dari tempat tidurnya, mandi, lalu langsung pergi ke toko untuk membeli bibit pohon mangga. Pak Supri melihat-lihat pasar untuk mencari bibit pohon mangga. Pak Supri membeli bibit pohon mangga tersebut kemudian kembali ke rumahnya untuk menanamnya. Sesampainya di kediaman Pak Supri, istrinya menanyainya. Ada apa pak?" tanya istrinya. "Bibit pohon mangga dek," jawab Pak Supri. Selain air dan pupuk, Pak Supri menanam bibit pohon mangga. Pak Supri keluar menanam bibit pohon mangga sebagai nah Pak Supri menyiram anakan pohon mangga empat kali sehari setelah tanam.
Mangga berumur 3 tahun menghasilkan buah yang cukup banyak.Untuk menjaga komitmennya, Pak Supri juga mengambil mangga yang telah dibudidayakannya dengan susah payah selama tiga tahun. Selain memberikan mangga kepada pemilik mangga yang ia curi, Pak Supri mengantonginya untuk diberikan kepada tetangganya. Pak Supri kelelahan setelah menawarkan mangga, maka ia pergi tidur. Pak Supri menemui pengasuh pohon mangga di rumahnya mimpi. Hei, aku sudah menepati janjimu, kata Pak Supri. Penjaga menjawab, "Oke, karena kamu menepati janjimu, kamu bebas dariku. Pak Supri juga berjanji untuk mempertahankan pohon mangga tersebut dan tidak melakukannya di masa mendatang. Penjaga pohon mangga itu berkata, "Baiklah, saya akan menepati janji saya.
Supri terbangun dari tidurnya dan menceritakan mimpinya kepada istrinya sebelum pergi ke ruang tamu untuk menyambutnya. Dek, penjaga pohon mangga itu sudah melepaskan kita, kata Pak Supri. Istrinya menanyainya, “Apa yang telah kami lakukan mas, mengapa para penjaga pohon mangga menyiksa kami?” Kejadian itu terjadi tiga tahun yang lalu ketika saya bermaksud untuk meminta beberapa buah mangga tetapi tidak ada orang di rumah. Tidak ada yang melihatnya, jadi saya mencurinya. Istrinya menanyainya, "Astaghfirullahhaladzim, kenapa kamu mencuri?" Pak Supri menjawab, “Iya, saya juga tidak tahu apa yang ada di pikiran saya saat itu. Pak Supri menambahkan, “Saya baru melanjutkan ceritanya.
Saya mengupas mangga yang saya curi setelah mencurinya. Saya terkejut menemukan belatung atau belatung di dalam mangga setelah dikupas. Saya kemudian bertemu dengan penjaga pohon ketika saya sedang tidur, dan dia memperingatkan saya bahwa dia akan datang mencari saya karena saya telah mengambil mangga tanpa persetujuan pemiliknya. Tengah malam, saya langsung terbangun. Saya terus melihat seorang wanita berpakaian serba putih, dan saya langsung tahu bahwa dia adalah pelindung pohon mangga. Saya segera pergi ke pria yang pohon mangganya telah saya curi dan memberi tahu dia tentang wali yang telah melecehkan saya. Aku segera pergi ke rumah setelah memberitahunya. Setelah itu, saya pergi tidur, dan saat saya tidur, saya melihat penjaga pohon mangga dan mendengar dia memberi saya instruksi tentang bagaimana menebus kesalahan atas apa yang telah saya lakukan.
Saya harus menanam pohon mangga dan memberikan sebagian buahnya kepada orang yang mangganya saya ambil. Istrinya menimpali, “Oooh, sempurna 3 tahun lalu mas taruh mangga di halaman belakang, ternyata itu sebabnya.” Dek, saya minta maaf telah melibatkan Anda dalam situasi ini, dan saya bersumpah tidak akan mencuri lagi, jawab Pak Supri. Oke, maaf, kata istrinya.
Tamat
Penulisan by dudungdanmaman
Karya.original.dudungdanmaman
Nocopyright
Sumber gambar : google gambar
Cerpen cerbung on kaskus
Diubah oleh dudungdanmaman 16-12-2022 01:32
0
130.8K
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan