Pada thread kali ini penulis akan membahas hal terbaru seputar proyek jet tempur KF-21, kali ini bukan seputar tunggakan proyek KF-21 yang belum dilunasi Indonesia, tetapi terkait rudal terbaru yang hendak diproduksi Korea Selatan. Rudal tersebut juga dikenal sebagai Air-Launched Cruise Missile (ALCM).Yang digadang-gadang akan jadi senjata andalan Boramae.

Kombinasi pesawat tempur dan rudal jarak jauh akan memberikan cara lain, di mana Korea Selatan dapat menyerang sasaran jauh di dalam Korea Utara, termasuk kemampuan senjata nuklir yang berkembang pesat di negara itu. Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan atau DAPA, yang bertanggung jawab untuk proyek pertahanan, termasuk mengembangkan dana 190 miliar won (Rp 2,3 triliun).

Sementara fase pengembangan sistem diluncurkan pada hari yang sama, 12 Desember. Dengan tujuan utamanya adalah untuk memulai produksi senjata tersebut pada tahun 2028. Dan sejatinya ALCM adalah peoyek baru untuk Korea Selatan, karena kurangnya teknologi untuk pemasangan rudal yang aman di pesawat dan meluncurkannya untuk digunakan.

Tetapi penelitian yang telah dimulai dari 2019 hingga 2021mengkonfirmasi kelayakan proyek pengembangan tersebut, menurut DAPA. Proyek ini melibatkan industri dalam negeri termasuk Korea Aerospace Industries, LIG ​​Nex1 dan Hanwha Aerospace. Rudal yang digunakan untuk menghancurkan bunker tersebut akan memiliki jangkauan 500 km. Rudal itu diberi nama Cheonryong alias Naga Langit.



Mendapatkan senjata presisi baru yang canggih pada dalam waktu enam tahun terdengar ambisius, tetapi ALCM telah menjalani beberapa pengujian di Korea Selatan antara 2019 dan 2021, termasuk uji coba peluncuran dari jet tempur F-4E Phantom II. Dengan cara ini, kelayakan dasar dari proyek tersebut telah terbukti, tetapi belum dikonfirmasi sampai sekarang bahwa rudal tersebut akan mempersenjatai KF-21.

Sementara Seoul berencana untuk mengoperasikan 120 unit KF-21 Block 1 pada tahun 2032, sebelum mengembangkan lebih lanjut pesawat dalam konfigurasi Blok 2 yang lebih canggih. Block 1 adalah pesawat setengah siluman, di mana senjatanya masih dipasang di luar badan pesawat. Sementara Block 2 digadang-gadang akan jadi pesawat siluman sejati, di mana persenjataan pesawat akan disimpam di ruang senjata di dalam badan pesawat.

Sebagai pengingat bagi Agan, selama penerbangan pertamanya, prototype KF-21 dilengkapi dengan empat mock up rudal udara ke udara (AAM) jarak jauh Meteor. Selain itu, jet ini dirancang untuk sepenuhnya multirole, dengan opsi senjata ofensif termasuk  GBU-12 Paveway II,  GBU-31/38 Joint Direct Attack Munition (JDAM),  GBU-54/56 Laser JDAM,  GBU-39/B , dan  CBU-105 Wind Corrected Munitions Dispenser (WCMD).

Senjata-senjata yang disebutkan di atas semuanya diproduksi oleh negara lain. Oleh karena itu, ALCM baru tampaknya akan menjadi senjata pertama yang dikembangkan secara lokal yang dikonfirmasi untuk KF-21. Sementara itu semangat Korea Selatan untuk melanjutkan program KF-21 memang patut diapresiasi, meski partner mereka dalam proyek ini masih menunggak biaya proyek pengembangan. Di mana partner mereka akan melunasi tunggakan yang tersisa dengan cara mencicil sampai tahun 2026.








Referensi Tulisan: TheKoreaTimes
Sumber Foto: sudah tertera di atas