aldanalvin12Avatar border
TS
aldanalvin12
Media Tanam
Macam-macam Media Tanam di Indonesia






Agar tanaman kita tetap tumbuh dengan baik, maka media tanam perlu benar-benar diperhatikan. Karena faktor terpenting untuk tumbuh sebuah tanaman yakni dibutuhkan media tanam yang berkualitas dan baik. Secara garis besar, media tanam dibagi menjadi dua, yaitu media tanam organik dan anorganik. Media tanam organik merupakan media tanam yang menggunakan bahan organik yang pada umumnya menerapkan komponen dari organisme hidup. Selain itu, media tanam anorganik adalah media tanam yang memakai bahan yang mempunyai kandungan unsur mineral tinggi dan berasal dari sistem pelapukan yang hanya terdapat di inti bumi.


Media Tanam Organik


Media Tanam Arang




Arang dapat berasal dari kayu atau batok kelapa. Media tanam ini  sangat tepat digunakan untuk tanaman anggrek di kawasan dengan kelembapan tinggi. Hal itu dikarenakan arang kurang bisa mengikat air dalam harkat banyak. Keistimewaan dari media jenis arang yaitu sifatnya yang buffer (penyangga). Dengan begitu, jika terjadi kekeliruan dalam pemberian kandungan unsur hara yang terkandung di dalam pupuk dapat secepatnya dinetralisir dan diadaptasikan.

Selain itu, bahan media ini pun tidak gampang lapuk sehingga susah ditumbuhi jamur maupun cendawan miskin akan unsurhara. Oleh karena itu, ke dalam media tanam ini butuh dsuplai kandungan unsur hara beruapa aplikasi pemupukan.

Sebelum difungsikan  sebagai media tanam, sebaiknya arang dipecah menajdi potongan-potongan kecil terlebih dahulu supaya memudahkan dalam penempatan didalam potnya. Ukuran pecahan arang ini sangat bergantung pada wadah yang akan digunakan untuk menanam serta ragam tanaman yang akan ditanam.

Untuk mengisi wadah yang mempunyai diameter 15 cm atau lebih, umumnya difungsikan pecahan arang yang berukuran panjang 3 cm, lebar 2-3 cm, dengan ketebalan 2-3 cm. untuk wadah (pot) yang lebih kecil, ukuran pecahan arang pun harus lebih kecil.


Media Tanam Batang Pakis




Berdasarkan coraknya, batang pakis dibagi menjadi 2, yaitu batang pakis hitam dan batang pakis cokelat. Dari kedua tipe tersebut, batang pakis hitam lebih umum difungsikan sebagai media tanam. Adapun batang pakis hitam yang berasal dari tanaman pakis yang sudah tua sehingga lebih kering. Selain itu, batang pakis ini juga mudah dibentuk menajdi potongan kecil dan populer sebagai cacahan pakis.

Selain dalam wujud cacahan, batang pakis pun banyak dijual sebagai media tanam siap pakai dalam wujud lempengan persegi empat. Pada dasarnya, bentuk lempengan pakis difungsikan untuk media tanam anggrek. Kekurangan dari lempengan batang pakis ini yaitu sering dihuni oleh serangga seperti semut atau binatang-binatang kecil lainnya.

Karakteristik yang menjadi unggulan media batang pakis dikarenakan sifat-sifat yang gampang mengikat air, mempunyai aerasi dan drainase yang unggul, serta berstektur lunak sehingga tidak sulit ditembus oleh akar tanaman.


Media Tanam Kompos





Kompos adalah media tanam organic yang bahan utamanya berasal dari proses fermentasi tanaman atau limbah organic, seperti jerami,.

rumput, sekam, daun, dan sampah kota. Keunggulan dari penggunaan kompos untuk media tanam yaitu sifatnya yang bisa mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah, baik fisik, kimiawi, maupun biologis. selain itu, kompos pun menjadi fasilitator dalam penyerapan unsure nitrogen (N) yang sangat diperlukan oleh tanaman.

Kandungan bahan organik yang banyak dalam kompos sangat penting untuk menyuburkan kondisi tanah. Berdasarkan hal tersebut, dikenal 2 peranan kompos yaitu soil conditioner dan soil ameliorator. Soil conditioner merupakan peranan kompos dalam memperbaiki struktur tanah, terkhusus tanah kering. Sedangkan soil ameliator berguna dalam memperbaiki kemampuan tukar kation pada tanah.

Kompos yang unggul untuk difungsikan sebagai media tanam adalah yang telah mengalami pelapukan secara sempurna, ditandai dengan perubahan corak dari bahan pembentuknya (hitam kecoklatan), tidak berbau, mempunyai kadar air yang rendah, dan mempunyai suhu ruang.

Media Tanam Mos

Moss yang difungsikan sebagai media tanam berasal dari akar paku-pakuan atau kadaka yang mudah dijumpai di hutan-hutan. Moss sering difungsikan sebagai media tanam untuk masa penyemaian hingga dengan masa pembungaan. Media ini memiliki banyak rongga sehingga memungkinkan akar tanaman tumbuh dan berkembang dengan sempurna.

Menurut sifatnya, media moss bisa mengikat air dengan sempurna serta mempunyai system drainase dan aerasi yang lancar. Untuk hasil tanaman yang ideal, semestinya moss dikombinasikan dengan media tanam organik lainnya, seperti tanah gambut, kulit kayu,atau daun-daunan kering.


Media Tanam Pupuk Kandang




Pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan sering disebut sebagai pupuk kandang. Kandungan unsur haranya yang sempurna seperti natrium (N), fospor (P), dan kalium (K) membuat pupuk kandang ini tepat untuk difungsikan sebagai media tanam. Unsur-unsur tersebut sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu, pupuk kandang mempunyai kandungan mikroorganisme yang dipercaya mampu merombak bahan organic yang susah dicerna tanaman menjadi komponen yang gampang untuk diserap oleh tanaman.

Komposisi kandungan unsur hara pupuk kandang sangat dipengaruhi oleh bebagai faktor, seperti jenis hewan, umur hewan, keadaan hewan, jenis makanan, bahan hamparan yang dipakai, perlakuan, serta penyimpanan sebelum diaplikasikan untuk media tanam.

Pupuk kandang yang difungsikan sebagai media tanam wajib yang sudah matang dan steril. Hal itu ditandai dengan rupa pupuk yang hitam pekat. Pemilihan pupuk kandang yang sudah matang bertujuan untuk melindungi dari bakteri atau cendawan yang dapat merusak tanaman.


Media Tanam Sabut kelapa (coco peat)




Sabut kelapa atau coco peat adalah bahan organic alternative yang dapat difungsikan sebagai media tanam. Sabut kelapa untuk media tanam sebaiknya berasal dari buah kelapa tua karena mempunyai serat yang banyak.

Penggunaan sabut kelapa untuk media tanam sebaiknya dilakukan dikawasan yang bercurah hujan rendah. Air hujan yang berlebih bisa menyebabkan media tanam ini gampang lapuk. Selain itu, tanaman juga menjadi cepat membusuk sehingga dapat menjadi sumber penyakit. Untuk melindungi dari pembusukan, sabut kelapa harus direndam terlebih dahlulu di dalam larutan fungisida. bila dibandingkan dengan media lain, pemberian fungisida pada media sabut kelapa perlu lebih sering dijalankan karena sifatnya yang lapuk sehingga gampang ditumbuhi jamur.

Keunggulan sabut kelapa sebagai media tanam lebih dikarenakan karakteristiknya yang bisa mengikat dan menyimpan air dengan banyak, sesuai untuk kawasan panas, dan mengandung unsur-unsur hara esensial, seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), kalium (K), natrium (N), dan fosfor (P).


Media Tanam Sekam Padi




Sekam padi adalah kulit biji padi (Oryza sativa) yang udah digiling. Sekam padi yang biasa difungsikan dapat beruap sekam bakar atau sekam mentah (tidka dibakar). Sekam mentah dan sekam bakar mempunyai tingkat porositas yang sama. Sebagai media tanam, keduanya sangat penting dalam menyuburkan struktur tanah sehingga system aerasi dan drainase di media tanam menjadi sempurna. Penggunaan sekam bakar sebagai media tanam tidak harus disterilisasi lagi karena mikroba pathogen telah mati selama proses pembakaran. Selain itu, sekam bakar juga mempunyai kandungan karbon © yang tinggi sehingga membuat media tanam ini menjadi gembur. Namun, sekam bakar cenderung gampang lapuk.

Sementara keunggulan sekam mentah sebagai media tanam adalah mudah mengikat air, tidak gampang lapuk, merupakan sumber kalium (K) yang diperlukan tanaman, dan tidak gampang menggumpal atau memadat sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Namun, sekam padi mentah cenderung kurang akan unsure hara.


Media Tanam Humus

Humus merupakan segala macam hasil pelapukan bahan organic oleh jasad mikro dan merupakan sumber energy jasad mikro tersebut. Bahan-bahan organic tersebut dapat berupa jaringan asli tubuh tumbuhan atau binatang mati yang belum lapuk. Biasanya, humus bercorak gelap dan dijumpai terkhusus pada lapisan tanah (top soil).

Humus sangat berperan dalam proses penggemburan tanah dan mempunyai kelebihan daya tukar ion yang tinggi sehingga dapat menyimpan unsure hara.oleh karena itu, dapat menunjang kesuburan tanah. Namun, media tanam ini gampang ditumbuhi jamur, terlebih ketika terjadi perubahan suhu, kelembapan, dan erasi yang ekstrim. Humus pun mempunyai tingkat porousitas yang rendah sehingga akar tanaman tidak kuat menyerap air. Dengan demikian, sebaiknya penggunaan humus sebagai media tanam harus dikombinasikan media lain yang mempunyai porousitas tinggi, seperti tanah dan pasir.


Media Tanam Anorganik


Media Tanam Gel


Gel atau hidrogel merupakan kristal-kristal polimer yang sering difungsikan untuk media tanam bagi tanaman hidroponik. Penggunaan media tipe ini sangat praktis dan efisien karena tidak usah repot-repot untuk mengganti dengan yang baru, menyiram, atau memupuk. Ada pula, media tanam ini juga mempunyai keanekaragaman corak sehingga pemilihannya dapat disesuaikan dengan selera dan corak tanaman. Oleh karena itu, hal tersebut mampu menciptakan keindahan dan keasrian tanaman hias yang ditempatkann di ruang tamu atau ruang kerja.

Hampir semua tipe tanaman hias indoor bisa ditaanam dalam media ini, seperti philodendron dan anthurium. Namun, gel tidak pas untuk tanaman hias berakar keras, seperti adenium atau tanaman hias bonsai. Hal itu bukan dikarenakan ketidakmampuan gel dalam mamasok kebutuhan air, tetapi lebih dikarenakan pertumbuhan akar tanaman yang mengeras sehingga dapat membuat pot pecah.

Keunggulan menggunakan gel untuk pengganti tanah untuk pengangkutan tanaman dalam jarak jauh. Tujuannya supaya kelembapan tanaman tetap terjaga. Kelebihan lain dari gel yaitu tetap cantik meskipun bersanding dengan media lain. Di Jepang, gel difungsikan sebagai komponen terrarium bersama dengan pasir. Gel yang berwarna-warni bisa memberikan kesan hidup pada taman miniature tersebut.


Media Tanam Pasir


Pasir sering difungsikan sebagai media tanam alternative untuk menggantiakn fungsi tanah. Sejauh ini, pasir dianggap memadai dan sesuai jika difungsikan sebagai media untuk penyemaian benih, pertumbuhan bibit tanaman, dan perakaran setek batang tanaman. Sifatnya yang mudah kering bisa memudahkan proses pengangkatan bibit tanaman yang dianggap sudah cukup umur untuk dipindahkan ke media lain.

Sementara bobot pasir yang lumayan berat dapat mempermudah tegaknya setek batang. Ada pun, kelebihan  media tanam pasir adalah kemudahan dalam penggunaan dan bisa meningkatkan system aerasi serta drainase media tanam. Pasir malang dan pasir bangunan adalah tipe pasir yang sering difungsikan sebagai media tanam.

Mempunyai pori-pori berukuran besar (pori-pori makro) maka pasir menjadi cepat basah dan mudah kering oleh proses penguapan. Kohesi dan konsistensi (ketahanan terhadap proses pemisahan) pasir sangat kecil sehingga cepat terkikis oleh air atau angin.

Dengan begitu, media pasir lebih memerlukan pengairan dan pemupukan yang lebih intensif. Hal tersebut yang menyebabkan pasir jarang difungsikan sebagai media tanam secara tunggal. Penggunaan pasir untuk media tanam sering dikombinasikan dengan campuran bahan anorganik lain, misalnya kerikil, batu-batuan, atau bahan organic yang disesuaikan dengan tipe tanaman.

Pasir pantai atau semua pasir yang berasal dari daerah yang bersalinitas tinggi adalah tipe pasir yang wajib dihindari untuk difungsikan sebagai media tanam, meskipun pasir tersebut sudah dicuci terlebih dahulu.kadar garam yang banyak pada media tanam bisa berpotensi tanaman menjadi merana. Ada pun, organ-organ tanaman, misalnya akar dan daun, juga memperlihatkan gejala terbakar yang selanjutnya mengakibatkan kematian jaringan (nekrosis).


Media Tanam Kerikil


Pada umumnya, penggunaan kerikil untuk media tanam memang tidak jauh berbeda dengan pasir. Bedanya, kerikil mempunyai pori-pori makro lebih tinggi daripada pasir. Kerikil sering difungsikan sebagai media untuk budidaya tanaman secara hidroponik.

Penggunaan media ini dapat membantu peredaran larutan kandungan unsur hara dan udara serta pada prinsipnya tidak menekan pertumbuhan akar. Namun, kerikil mempunyai kelebihan mengikat air yang relatif rendah sehingga tidak sulit basah dan cepat kering jika penyiraman tidak dilakukan secara rutin. Sejalan kemajuan teknologi, saat ini banyak dijumpai kerikil sintetis. Sifat kerikil sintetis cenderung menyamai batu apung, yakni mempunyai rongga-rongga udara sehingga memiliki bobot yang ringan.

Keunggulan kerikil sintetis dibandingkan dengan kerikil biasa adalah kelebihannya yang cukup baik dalam menyerap air.Adapun, system drainase yang dihasilkan pun sempurna sehingga tetap bisa mempertahankan kelembapan dan sirkulasiudara dalam media tanam.


Media Tanam Pecahan Batu Bata


Pecahan batu bata juga dapat dijadikan opsi sebagai media tanam. Seperti halnya bahan anorganik lainnya, media tipe ini juga berguna untuk melekatkan akar. Sebaliknya, ukuran batu bata yang akan difungsikan sebagai media  tanam dibuat kecil, seperti kerikil, dengan ukuran sekitar 2-3 cm. Semakin kecil ukurannya, kemampuan daya serap batu bata terhadap air maupun unsur hara bisa semakin baik. Selain itu, ukuran yang semakin kecil pun akan membuat sirkulasi udara dan kelmebapan disekitar akar tanaman berlangsung sempurna.

Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan media tanam ini adalah kondisinya yang kuranng unsur hara. Adapun, kesterilan dan kebersihan  pecahan batu bata yang belum tentu terjamin. Oleh karena itu, penggunaan media ini harus ditambahkan dengan pupuk kandang yang komposisi haranya disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.

Walaupun sangat kecil unsur haranya, media pecahan batu bata tidak mudah melapuk. Dengan demikian, pecahan batu bata cocok difungsikan sebagai media tanam di dasar pot karena mempunyai kemampan drainase dna aerasi yang sempurna. Tanaman yang sering menggunakan pecahan batu bata sebagai media dasar pot yaitu anggrek.


Media Tanam Spons (floralfoam)


Dilihat dari sifatnya, spons sangat ringan sehinga gampang dipindah-pindahkan dan ditempatkan di manapun. Walaupun ringan, media tipe ini tidak membutuhkan pemberat karena setelah direndam atau disiram air akan menjadi berat dengan sendirinya sehingga mampu menegakkan tanaman.

Keunggulan lain dari media tanam spons yaitu banyaknya daya serap terhadap air dan unsure hara esensial yang biasanya diberikan dalam bentuk larutan. Namun, penggunaannya tidak tahan lama karena bahannya cepat hancur. Oleh karean itu, jika spons sudah tidak terlihat layak pakai (cepat hancur ketika dipegang), sebaiknya cepat diganti dengan yang baru.

Berdasarkan keunggulan dan kekurangannya tersebut, spons sering difungsikan sebagai media tanam untuk tanaman hias bunga potong (cutting flower) yang penggunaannya hanya sementara waktu saja.


Media Tanam Tanah Liat


Tanah liat merupakan tipe tanah yang berstektur paling halus dan lengket atau berlumpur. Karakteristik dari tanah liat adalah mempunyai pori-pori berukuran kecil (pori-pori mikro) yang lebih banyak dari pada pori-pori yang berukuran besar (pori-pori makro) sehingga mempunyai kemampuan mengikat air yang cukup kuat. Pori-pori mikro merupakan pori-pori halus yang berisi air kapiler atau udara. Sementara pori-pori makro merupakan pori-pori kasar yang berisi udara atau air gravitasi yang gampang hilang. Ruang dari setiap pori-pori mikro berukuran sangat sempit sehingga menyebabkan sirkulais atau udara jadi lamban.

Pada umumnya, tanah liat bersifat miskin unsur hara sehingga harus dikombinasikan dengan bahan-bahan lain yang kaya akan unsur hara. Penggunaan tanah liat yang dikombinasikan dengan bahan-bahan lain seperti pasir dan humus sangat tepat dijadikan sebagai media penyemaian, cangkok, dan bonsai.


Media Tanam Vermikulit


Vermikulit merupakan media anorganik steril yang dihasilkan dari pemanasan kepingan-kepingan mika serta mengandung potassium dan kalsium. Berdasarkan sifatnya, vermikulit adalah media tanam yang mempunyai kemampuan kepasitas tukar kation yang banyak, utamanya dalam keadaan padat dan pada saat basah. Vermikulit bisa menurunkan berat jenis dan meningkatkan daya absorpsi air sehingga bisa dengan cepat diserap oleh akar tanaman.

Berbeda dengan vermikulit, perlit merupakan produk mineral berbobot ringan dan mempunyai kapasitas tukar kation dan daya serap air yang rendah. Sebagai gabungan media tanam, fungsi perlit serupa dengan vermikulit, yaitu menurunkan berat jenis dan meningkatkan daya serap air. fungsi vermikulit dan perlit untuk media tanam seharusnya dikombinasikan dengan bahan organik untuk mengoptimalkan tanaman dalam menyerap unsur-unsur hara.


Media Tanam Gabus (Styrofoam)


Styrofoam adalah bahan anorganik yang terbuat dari kopolimer styrene yang bisa difungsikan sebagai alternatif media tanam. Awalnya, Styrofoam hanya difungsikan sebagai media aklimatisasi (penyesuaian diri) bagi tanaman sebelum ditanam di lahan. Proses aklimatisasi tersebut dapat bersifat sementara. Styrofoam yang difungsikan berbentuk kubus dengan ukuran 1x1x1x cm. Styrofoam sebagai gabungan media tanam untuk meningkatkan porousitas media tanam. Untuk kebutuhan ini, styrofoam yang difungsikan dalam bentuk yang sudah dihancurkan sehingga menjadi bola-bola kecil, berukuran sebesar biji kedelai. Penambahan styrofoam ke dalam media tanam membuatnya menjadi tidak berat. Namun, media tanam acap kali dijadikan sarang oleh semut.







Sumber : MEDIA TANAM
Diubah oleh aldanalvin12 15-12-2022 11:47
veronniachelseaAvatar border
bellapraticia69Avatar border
jonwongndesoAvatar border
jonwongndeso dan 2 lainnya memberi reputasi
3
100
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan