mirandakurni015Avatar border
TS
mirandakurni015
Artikel Jurnal Admnisitrasi Pemerintahan Kota dan Desa
     IMPLEMENTASI PENINGKATAN KEBERSIHAN DESA MELALUI PENGANGKUTAN SAMPAH DI DESA PILANG
Miranda Kurniasari

[email=Mirandakurniasari8@gmail.com]Mirandakurniasari8@gmail.com[/email]

Endang Indartuti

[email=endangindartuti@untag-sby.ac.id]endangindartuti@untag-sby.ac.id[/email]

Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

 

ABSTRAK

Desa Pilang merupakan suatu Desa yang terletak di Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo yang masyarakatnya memiliki mata pencaharian dominan yaitu sebagai petani. Hal ini disebabkan karena Desa Pilang memiliki kondisi geografis dimana banyak wilayahnya yang berupa sawah dan ladang sehingga cocok untuk ditanami sayuran. Dari potensi yang dimiliki Desa Pilang untuk menghasilkan sayuran yang segar, lingkungannya juga perlu diperhatikan kebersihannya. Dipinggiran jalan desa banyak terdapat permasalahan sampah yang berasal dari masyarakat desanya sendiri. Adanya sampah membuat lingkungan kurang sedap dipandang sehingga perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Cara yang dapat dilaksanakan oleh masyarakat setempat adalah dengan mengadakan truk pengangkut sampah untuk mengangkut sampah terutama sampah rumah tangga yang ada di lingkungan Desa Pilang. Pengangkut sampah tersebut merupakan warga Desa Pilang yang digaji dari adanya iuran desa yang wajib dibayar oleh masyarakat setempat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif agar dapat diketahui hasil yang berupa penjabaran mendalam dari narasumber. Adanya truk pengangkut sampah ternyata mampu megatasi permasalahan sampah yang ada di Desa Pilang sehingga desa menjadi terawat kebersihannya.

Kata Kunci : Desa Pilang, Sampah, lingkungan.

 

ABSTRACT

Pilang Village is a village located in Wonoayu District, Sidoarjo Regency, where the people have the dominant livelihood, namely as farmers. This is because Pilang Village has geographical conditions where many areas are in the form of rice fields and fields making it suitable for growing vegetables. From the potential that Pilang Village has to produce fresh vegetables, the environment also needs to be considered clean. On the side of the village road there are many waste problems originating from the village community itself. The existence of garbage makes the environment unsightly so there needs to be awareness from the community to keep the environment clean. The method that can be implemented by the local community is by holding a garbage truck to transport garbage, especially household waste in the Pilang Village environment. The garbage transporters are residents of Pilang Village who are paid a village fee that must be paid by the local community. The method used in this research is a qualitative descriptive research method so that the results can be known in the form of an in-depth description of the informants. The existence of a garbage collection truck was able to solve the waste problem in Pilang Village so that the village was kept clean.

Keywords:Pilang Village, Garbage, environment.

 
PENDAHULUAN
Desa Pilang merupakan suatu desa yang wilayahnya secara geografis memiliki banyak persawahan yang dapat ditanami oleh sayuran. Sayuran yang dapat ditanam di persawahan Desa Pilang diantaranya bayam, sawi, kangkung, padi, dan tebu. Daerah dengan potensi penghasil sayuran tersebut dimanfaatkan warga desanya sebagai mata pencarian utama. Oleh karenanya, kebersihan Desa Pilang merupakan suatu faktor penting yang memengaruhi kualitas sayuran. Apabila sayuran yang dihasilkan berkualitas rendah maka dapat menurunkan penghasilan petani Desa Pilang. Selain itu, dalam(Sa’diyah et al., 2021)lingkungan yang bersih memiliki banyak manfaat bagi manusia maupun lingkungan. Tidak hanya dapat meningkatkan kualitas sayuran, namun lingkungan yang bersih juga turut menyumbang kesehatan pada manusia karena terhindarnya dari berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kotor. Salah satu penyumbang kotornya lingkungan di Desa Pilang adalah permasalahan samah yang dibuang sembarangan sehingga berserakan dimana-mana. Sampah yang dibuang sembarangan dapat mencemari kebersihan lingkungan terutama apabila sampah tersebut dibuang dipinggiran sawah atau ladang yang merupakan tempat mata pencaharian penduduk sekitar. Perlunya kesadaran masyarakat akan hal yang mengganggu lingkungan sekitarnya dengan cara membersihkan sampah yang dibuang sembarangan.

Pada awalnya, masyarakat setempat berusaha untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan cara membuang dan membakar sampah pada tanah atau lahan kosong yang dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan sampah oleh masyarakat sekitar. Namun, cara tersebut menimbulkan permasalahan baru yakni pencemaran pada tanah atau lahan yang kosong serta pembuangan sampah tersebut menimbulkan aroma yang tidak sedap. Permasalahan inilah yang membuat Kepala Desa dan masyarakatnya sepakat untuk memfasilitasi desa dengan adanya truk angkutan sampah dengan tujuan sampah yang berserakan dan dibuang sembarangan di tanah atau lahan yang kosong dapat diolah dengan benar. Tidak hanya truk pengangkut sampah, namun solusi tersebut juga berupa pemanfaatan lahan milik desa yang diubah menjadi tempat pengelolaan sampah penduduk Desa Pilang. Pemanfaatan lahan berguna agar masyarakat setempat tidak membuang sampah pada tanah atau lahan kosong secara sembarangan sehingga tidak menimbulkan aroma yang mengganggu.

Dari adanya pendahuluan diatas maka penulis menarik judul “Implementasi Peningkatan Kebersihan Desa melalui Pengangkutan Sampah di Desa Pilang” sehingga dapat diketahui tujuan penulis yaitu untuk mengetahui apakah implementasi peningkatan kebersihan desa melalui pengangkutan sampah berjalan dengan semestinya.

 

METODE PENELITIAN
Menurut Imam Gunawan (2013), Metode Penelitian Kualitatif adalah jenis penelitian yang tidak didapatkan dengan menggunakan perhitungan angka. Namun, dipahami dengan menerjemahkan makna dari suatu peristiwa yang terjadi menurut kacamata penulis. Metode Kualitatif menafsirkan makna perbuatan tingkah laku manusia sehingga dapat memahami objek yang diteliti secara signifikan.

Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan cara observasi dan wawancara. Teknik pengumpulan data ini dapat dilaksanakan di Desa Pilang guna mengetahui implementasi kebersihan desa untuk menjaga kebersihan lingkungannya. Cara menjaga kebersihan lingkungan di Desa Pilang ini dengan menggunakan truk untuk mengangkut sampah dari hasil limbah rumah tangga penduduk setempat dengan mengelola limbah di tempat pembuangan sampah yang telah disediakan oleh Kepala Desa Pilang. Teknik observasi dilakukan oleh penulis guna mengetahui secara langsung situasi dan kondisi sampah di Desa Pilang. Wawancara dilakukan oleh penulis dengan Kepala Desa dan perangkat desa serta masyarakat sekitar guna mengetahui apakah truk pengangkut sampah dan tempat pembuangan sampah berguna dengan semestinya. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi dan wawancara berguna untuk penulis yang ingin mengetahui secara langsung elaksanaan pengangkutan sampah dan pengelelolaan sampah yang berada di tempat pembuangan sampah yang disediakan oleh pemerintah desa.

HASIL DAN PEMBAHASAN
1.     Kebersihan Desa
 Menurut(Hermawan, 2005)Penyakit dapat memicu munculnya wabah yang dapat menular dari satu orang ke orang lain dengan cepat apabila tidak segera diobati. Penanganan wabah dapat menyebabkan pengeluaran dana yang lebih banyak, tenaga ekstra, waktu yang cukup lama untuk menuntaskan wabah yang menjangkiti suatu daerah tersebut. pada awanya di Desa Pilang kebersihan lingkungannya kurang terjaga. Hal tersebut dapat dilihat melalui masyarakat setempatnya yang kurang peduli terhadap menjaga kebersihan lingkungan dengan cara membuang sampah sembarangan. Pembuangan sampah secara sembarangan oleh warga dapat terjadi di sungai, lahan kosong, sawah atau ladang. Sedangkan Desa Pilang merupakan suatu desa dengan mata pencaharian utama masyarakatnya berupa petani yang disebabkan kondisi geografis Desa Pilang merupakan area persawahan atau ladang yang dapat ditanami sayuran seperti bayam, kangkung, sawi, padi, dan tebu. Tentunya daerah tersebut harus dijaga kebersihannya karena apabila kebersihan daerah tersebut tidak dijaga, maka dapat berpengaruh terhadap kualitas sayuran yang dihasilkan oleh sawah desa.

Menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup, Lingkungan adalah sebuah kesatuan dari makhluk hidup, benda, daya, dan keadaan. Kebersihan lingkungan dapat memengaruhi perilaku masyarakat desa sehingga penduduk setempat dapat lebih aktif dalam berkegiatan sehari-hari. Kebersihan lingkungan desa juga dapat menjadi faktor penting warga desa dalam mendapatkan tubuh yang sehat dan terhindar dari adanya penyakit baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular. Menurut Harjosumantri (1983) pencemaran sumber daya alam dan pencemaran lingkungan hidup tidak hanya disebabkan oleh pembangunan namun dapat terjadi karena laju pertumbuhan penduduk yang tinggi sehingga di beberapa daerah telah melampaui daya dukung lingkungan. Pencemaran lingkungan di Desa Pilang tidak lain disebabkan oleh masyarakat setempat itu sendiri. Salah satu contohnya adalah persepsi ibu rumah tangga yang dapat memengaruhi perilaku dalam memelihara kebersihan lingkungan. Contoh sederhana yang dapat dilihat dari masyarakat setempat adalah sampah yang dibuang dan dibiarkan menumpuk begitu saja dapat menyebabkan sarang perkembangbiakan nyamuk serta dapat menimbulkan aroma yang kurang sedap.


2.     Pengangkutan Sampah

Dalam(Suryanto & Widjadjakusuma, 2005)Selain dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, sampah yang tidak dibuang ke tempat yang seharusnya atau tidak dikelola dengan semestinya dapat menimbulkan permasalahan kesehatan. Kemungkinan buruk yang akan terjadi Desa Pilang inilah yang menimbulkan adanya suatu cara untuk menyelesaikan permasalahan sampah masyarakat setempat. Terdapat suatu cara yaitu dengan sistem pengangkutan sampah warga Desa Pilang sehingga menghilangkan masalah penyebab pencemaran lingkungan dan dampak buruk bagi kesehatan warga setempat. Adanya truk pengangkut sampah yang berfungsi sebagai alat untuk membersihkan sampah merupakan solusi dari adanya permasalahan sampah yang ada. Truk pengangkut sampah yang karyawannya merupakan masyarakat Desa Pilang sendiri bekerja setiap hari dengan jam kerja pagi hingga sore. Truk angkutan sampah bertugas untuk mengangkut sampah rumah tangga dari satu rumah ke rumah lain kemudian sampah tersebut dibuang dan dikelola di TPA yang merupakan fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah Desa Pilang sebagai solusi dari adanya permasalahan sampah. Sampah yang telah diangkut dari rumah ke rumah kemudian dilteakkan pada TPA sehingga warga setempat tidak membuang sampah rumah tangga mereka ke lahan kosong yang dapat mencemari lingkungan.

Menurut data yang diperoleh dari lapangan, bahwa adanya truk angkutan sampah berpengaruh pada tingkat kebersihan masyarakat Desa Pilang. Truk pengangkut sampah mengangkut dan membuang sampah ke TPA yang disediakan sehingga tidak ada lagi sampah berserakan seperti sebelumnya. Tentunya hal ini sangat berdampak bagi kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat desa. Lingkungan Desa Pilang terjaga keasrian dan kebersihannya sehingga masyarakat yang bekerja sebagai petani dapat menghasilkan sayuran yang segar dan sehat karena didukung oleh kualitas tanah yang bersih.

 

SIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya truk yang bertugas untuk mengangkut sampah disertai dengan fasilitas TPA di Desa Pilang mampu untuk meningkatkan kebersihan desa. Kebersihan desa yang terjamin dapat mengurangi resiko pencemaran terhadap lingkungan dan dampak buruk kepada kesehatan masyarakat.

Adanya truk pengangkut sampah bermanfaat mencegah adanya sampah yang dibuang secara sembarangan di lahan kosong oleh masyarakat. Pentingnya kesadaran menjaga kebersihan lingkungan juga menjadi faktor pendukung agar masyarakat menjaga kebersihan lingkungan sekitaragar terjaga kebersihan dan keasriannya.

 

DAFTAR PUSTAKA

Dilahur, D. (2016). Geografi Desa dan Pengertian Desa. Forum Geografi, 8(2), 119. https://doi.org/10.23917/forgeo.v8i2.4826
Hermawan, Y. (2005). Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dan Persepsi Dengan Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan. Bumi Lestari, 5(2), 5.
Sa’diyah, S. H., Ahsani, N. Al, & Hapidi. (2021). Journal of Dedication Based on Local Wisdom. Upaya Peningkatan Kebersihan Desa Melalui Edukasi Bakti Lingkungan Di Desa Banjar, 1, 117–126.
Suryanto, D., & Widjadjakusuma, J. (2005). Kajian Sistem Pengangkutan Sampah Kota Depok. Proceeding, Seminar Nasional PESAT 2005, 23–24.
 

0
135
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan