- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Waspada! Penjahat Siber Gentayangan Tawarkan Aplikasi Palsu Siaran Piala Dunia 2022


TS
asli.alamat
Waspada! Penjahat Siber Gentayangan Tawarkan Aplikasi Palsu Siaran Piala Dunia 2022

JoSS, JAKARTA – Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan waspada aplikasi palsu yang menawarkan siaran langsung Piala Dunia 2022 yang kini marak beredar di jagat maya.
Masyarakat diimbau untuk waspada karena jika Aplikasi Palsu Siaran Piala Dunia 2022 tersebut di klik dapat menyebarkan virus. Hingga kini ribuan pengguna sudah terinfeksi.
“Sobat Siber, utamanya kamu yang gemar menonton sepak bola melalui siaran streaming, waspada aplikasi palsu yang disusupkan malware dengan iming-iming menayangkan pertandingan sepak bola,” kicau Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri di akun Twitternya pada Sabtu (10/12).
“Nonton Piala Dunia di TV/Aplikasi yang terverifikasi keamanannya aja ya,” imbuhnya. Sobat Siber, utamanya kamu yang gemar menonton sepak bola melalui siaran streaming, waspada aplikasi palsu yang disusupkan malware dengan iming-iming menayangkan pertandingan sepak bola.
Nonton Piala Dunia di TV/Aplikasi yang terverifikasi keamanannya aja ya. #CCICPolri pic.twitter.com/NB26khcomR. Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri (@CCICPolri) December 10, 2022
Sebuah laporan baru-baru ini menunjukkan aplikasi berbahaya berkedok siaran ilegal sepak bola yang disusupkan malware Zombinder.
Malware tersebut memungkinkan pelaku kejahatan siber untuk memasukkan malware ke aplikasi yang tersedia di perangkat korban. Aplikasi ini memiliki fungsi yang sama persis dengan aplikasi asli, sehingga menghilangkan kecurigaan pengguna.
Menurut Polri, sejauh ini, ribuan korban telah terinfeksi malware Zombinder. Penjahat siber melancarkan aksinya dengan menyebarkan malware melalui aplikasi streaming sepak bola palsu bernama Live Football Stream 1.9 dan versi aplikasi Instagram yang telah dimodifikasi.
Malware ini diklaim tidak dapat terdeteksi saat runtime dan dapat melewati peringatan Google Protect atau anti virus yang berjalan di perangkat target.
Lebih lanjut, proses infeksi dilakukan dengan loader malware yang disamarkan untuk menghindari deteksi, sehingga saat korban membuka aplikasi, loader akan menampilkan prompt untuk menginstal plugin. Jika prompt diterima, loader akan memasang payload di background.
Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), klaim bahwa informasi yang beredar bahwa aplikasi tersebut bisa memberi layanan siaran langsung sepak bola termasuk “Kategori: hoaks”. (lna)


nomorelies memberi reputasi
1
722
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan