Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

irsowriterAvatar border
TS
irsowriter
Sangat Tepat ! Rektor Unhan Dinilai Layak Jadi KSAL Karena Paham Geopolitik Kawasan

Indonesia sebagai bangsa besar dikenal sebagai negara kepulauan yang di kelilingi oleh lautan. Keaneka ragaman hayati dan sumber daya alam membentang dari Sabang sampai Merauke di bawah bingkai NKRI.

Untuk itu, kedaulatan maritim harus terus dijaga dari semua ancaman yang kapan saja bisa datang. Selain armada laut yang kuat dengan, juga dari pemimpin TNI AL harus sosok yang profesional, mumpuni dan lainnya.

Seperti pada calon Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) harus memiliki kemampuan dan pemahaman pada geopolitik kawasan. Sosok yang tepat menduduki jabatan tersebut adalah Laksmana Madya (Laksdya) TNI Amarulla Octavian.

Sebagai Rektor Unhan tentu memiliki kemampuan dan wawasan dalam secara internal maupun eksternal. Pengalaman yang matang di TNI AL menjadikannya kemampuan lebih dalam pengembangan kurikulum bagi prajurit.

Tentu, melalui pengembangan tersebut sebagai bagian untuk meningkatkan profesionalisme  dan SDM di tubuh TNI AL. Apalagi, dari segi karir sudah sangat sesuai didukung dengan banyaknya penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri.

Sejumlah permasalahan yang dihadapi seperti memanasnya geopolitik di lautan Natuna Utara sampai kapal nelayan asing. Dengan kemampuan rektor Unhan, kita yakin mampu menjawab semua tantangan yang akan dihadapi masa mendatang.

Jadi, masyarakat mengharapkan KSAL adalah sosok yang berintegritas tinggi matang  pemahaman geopolitik kawasan. Sosok yang ditunggu masyarakat ada pada diri Laksmana Madya (Laksdya) TNI Amarulla Octavian.

Sebagaimana diinformasikan, Panglima TNI yang baru Laksamana Yudo Margono segera dilantik Presiden. Publik kini menunggu-nunggu siapa yang akan menjadi pengganti Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) berikutnya. Peneliti militer dan intelijen Ridlwan Habib menilai calon KSAL berikutnya adalah figur yang paham tentang dinamika geopolitik di kawasan sekitar Indonesia. "Indonesia perlu KSAL yang cerdas, yang mengikuti situasi Laut Cina Selatan, paham dinamika ancaman perairan sekitar kita, " ujar Ridlwan di Jakarta.

KSAL yang baru juga musti menguasai dan paham peta persenjataan maritim terbaru. Termasuk mengetahui secara detail perlombaan senjata di antara negara negara besar terutama sekitar Indonesia. "KSAL yang cerdas sangat dibutuhkan agar maritim kita semakin aman dan berwibawa di mata negara lain," ujar alumni S2 Kajian Intelijen Universitas Indonesia (UI) tersebut.

Syarat ketiga adalah pemahaman bahasa asing dan keahlian diplomasi internasional. "KSAL baru nanti akan menjadi duta utama diplomasi laut kita di pergaulan internasional, karena itu pemahaman bahasa asing wajib, lebih utama lagi jika memahami bahasa selain Inggris," ujar Ridlwan. Tiga syarat utama itu, menurut Ridlwan, ada di figur Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Laksmana Madya (Laksdya) TNI Amarulla Octavian. "Secara kepangkatan juga masuk karena beliau bintang tiga, " ujarnya.

Octavian lanjut Ridlwan bisa membawa perubahan baik terutama dalam pengembangan kurikulum pendidikan TNI Angkatan Laut. "Ini juga sejalan dengan visi Panglima TNI Laksamana Yudo yakni perbaikan kualitas SDM prajurit TNI, termasuk kualitas SDM Angkatan Laut, " katanya.

Apalagi saat ini banyak persoalan kemaritiman yang harus dijawab KSAL yang baru. Di antaranya, di Laut Natuna Utara, Indonesia meskipun berstatus netral, tapi jelas berhadapan dengan kekuatan Cina. Kapal-kapal ikan Vietnam sudah seringkali melanggar perbatasan ZEE Indonesia. Semuanya jelas persoalan geopolitik maritim. 


Sumber: Sindonews.com
Diubah oleh irsowriter 08-12-2022 22:50
0
1.8K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan