Sumber Gambar
Korupsi merupakan salah satu hal yang paling dibenci oleh masyarakat Indonesia. Bukan cuma di Indonesia, tapi seharusnya juga di seluruh dunia. Karena dengan adanya korupsi, ada banyak rakyat yang dirugikan.
Bukan hanya dirugikan, rakyat juga merasa ditipu dan dikhianati. Itulah mengapa korupsi begitu dibenci. Di Indonesia sendiri, kasus korupsi seakan tidak ada habisnya. Mulai dari yang jumlahnya kecil hingga besar, semua pernah terjadi.
Namun sayangnya, sampai sekarang belum ada solusi untuk mengatasi korupsi ini sendiri bahkan setelah adanya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Berulangnya kasus korupsi membuat rakyat menuntut hukuman yang bisa membuat jera para pejabat. Rata-rata rakyat menuntut diberikannya hukuman mati kepada pelaku korupsi.
Sumber Gambar
Tapi, apakah rakyat yang menuntut hukuman sebegitu berat tidak pernah korupsi? Tidak juga.
Korupsi sendiri sepertinya sudah menjadi budaya di Indonesia dari masyarakat bawah hingga atas seperti para pejabat-pejabat itu. Orang-orang yang bicara dan menentang korupsi itu bisa saja jadi koruptor suatu hari nanti.
TS akan kasih sebuah pengalaman yang menggambarkan bagaimana korupsi ini terjadi di berbagai kelas masyarakat.
Kejadian yang TS alami ini datang ketika TS naik angkot. Kalian pasti tahu kan tarif angkot dahulu, sebelum naik BBM ya. Sekitar 2017-18. Saat itu harga untuk jarak dekat angkot masih 3rb rupiah. Sebenarnya jaraknya tidak jauh, tapi karena ingin menghemat tenaga TS naik angkot.
Sumber Gambar
Sekitar satu kilometer lebih baik angkot akhirnya sampai. Itu dekat banget lho, GanSis. TS akhirnya memberikan uang pecahan 5 ribu rupiah. Biasanya, si supir akan mengembalikan kembalian 2 ribu. Tapi kali ini tidak, setelah mengambil uang si supir langsung tancap gas.
Ya, uang TS dibawa 2 ribu oleh si supir. Hal yang sama juga beberapa kali dialami oleh teman TS yang lain. Karena setiap kali TS cerita soal ini, ada saja teman yang menyeletuk, “Gue juga pernah!”
Itulah kenapa naik angkot uangnya harus pas, karena kalau ada kembalian nanti kembaliannya dikorup sama si supir wkwkwk.
Kenapa si supir melakukan itu? Apakah dia memang sejak awal sudah punya niat? TS sendiri gak yakin kalau di kepala si tukang supir itu kepikiran dia mau korupsi uang kembalian. Tapi hal itu terjadi karena uang TS 5 ribu dan posisinya TS sudah turun.
Sumber Gambar
Jadi, intinya korupsi itu sendiri terjadi karena adanya kesempatan. Yap, kesempatan! Orang-orang yang mencaci maki korupsi itu juga bisa saja jadi koruptor. Hanya saja tidak ada kesematan, coba beri dia kesempatan. Coba beri dia kekuasaan.
Kita tak pernah tahu, tapi katanya sifat asli seseorang akan terlihat saat ia diberikan kekuasaan.
Kamu sendiri apakah pernah korupsi gan?
Ditulis oleh Harry Wijaya
Tulisan dan Narasi Pribadi
