Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

devankaflaAvatar border
TS
devankafla
Sesalku
#promosi
#promosicerita
#fizzo
#18+
#AccMin

SESALKU CUPLIKAN PART 3

Baca selengkapnya hanya di Fizzo dengan judul yang sama. Nama pena : flam_boyan. Terima kasih🥰

Inara keluar dari rumah dan naik di atas motornya. Ketika jam sudah menunjukkan angka empat sore, Inara mengirim pesan pada Indah.

[Mbak, aku berangkat sekarang, ya.] Pesan Inara untuk Indah.

[Oke. Nanti langsung masuk aja gak apa-apa. Aku sendirian di kantor.] Tak selang lama, Indah membalas pesan Inara.

Inara pun bersiap dan langsung berangkat ke kantor Indah yang berjarak sekitar lima belas menit dari tempat tinggalnya. Dia melajukan motornya dengan pelan karena takut terjadi apa-apa dengan situasi hatinya yang sedang tidak baik-baik saja.

"Tenang, Ra! Kamu harus tenang. Yakin saja kalau tidak akan terjadi apa-apa di dalam," batin Inara bergejolak.

Saat ini Inara sudah sampai di depan kantor tempat Indah bekerja. Dia berdiri di depan bangunan bertingkat dua yang menjadi kantor Indah.

Sebelum masuk ke dalam, Inara mengambil napas agar tidak terlihat gugup saat berhadapan dengan Indah. Debaran jantungnya begitu cepat karena takut dan membayangkan hal yang tidak-tidak.

"Bismillahirrahmanirrahim!" gumam Inara.

Dengan mantap, Inara melangkahkan kaki dan langsung membuka pintu kantor yang terbuat dari kaca itu.

"Assalamu'alaikum!" salam Inara. Kepalanya mencari keberadaan orang di dalam kantor itu.

"Waalaikumsalam. Inara, ya? Ayo silahkan masuk!" jawab seorang perempuan yang Inara tebak itu adalah Indah.

"Gak usah takut. Aku Indah. Ayo duduk!" kata Indah lagi.

Sungguh di luar dugaan. Sambutan hangat dari Indah yang didapatkan oleh Inara. Inara pun duduk di sofa yang ada di ruangan itu. Sedangkan Indah mengambilkan satu botol minuman bersoda untuk Inara.

"Silahkan diminum biar gak tegang," katanya sambil memamerkan giginya yang memakai behel. Indah tentu sangat paham perasaan Inara saat ini.

"Terima kasih, Mbak," jawab Inara dengan senyum yang getir.

"Kamu santai aja dulu, ya. Aku tinggal bentar lagi selesai kok," izin Indah. Di atas meja Indah masih ada tumpukan kertas-kertas.

"Iya gak apa-apa, Mbak. Selesaikan saja dulu kerjaannya, Mbak."

Inara pun hanya bisa melihat Indah mengerjakan pekerjaannya tanpa berani bertanya apapun. Sesekali dia meneguk minuman yang sudah disuguhkan oleh Indah.

"Akhirnya selesai juga," celetuk Indah. Setelah membereskan dokumen-dokumen, Indah duduk bergabung bersama Inara.

"Oh iya, bagaimana bisa kamu kenal dengan Rama?" tanya Indah to the point.

Tak ada sedikitpun raut wajah marah dari Indah. Hal ini justru membuat Inara semakin gugup.

"I—tu, Mbak ... A—ku kenal dari ..." Inara menjadi gagap karena pertanyaan itu.


https://www.fizzo.org/page/share/?bi...e=id®ion=ID
bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
1
247
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan