amekachiAvatar border
TS
amekachi
Putin Bereaksi Serangan Gempur Rusia


Putin Bereaksi Serangan Gempur Rusia

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
NEWS 07 December 2022 13:50

Putin Bereaksi Serangan Gempur Rusia
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri konferensi pers setelah pertemuan trilateral dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan di Sochi, Rusia 31 Oktober 2022. (via REUTERS/SPUTNIK)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin bereaksi setelah rentetan serangan menyerang wilayah Rusia, Senin dan Selasa waktu setempat. Ia mengumpulkan semua pejabat tinggi membahas 'keamanan domestik'.
Kremlin menegaskan Putin mengadakan pertemuan dengan Dewan Keamanan. "Mengambil tindakan yang perlu untuk menangkis lebih banyak serangan Ukraina," bunyi keterangan Moskow dikutip AFP, Rabu (7/12/2022).

Sayangnya tak ada detil soal pembicaraan. Namun hal sama juga dikatakan juru bicara Putin, Dmitry Peskov di kesempatan yang berbeda.


"Tentu saja, garis yang secara terbuka dinyatakan oleh rezim Ukraina untuk melanjutkan aksi teroris semacam itu merupakan faktor bahaya," kata Peskov kepada wartawan.

Sebelumnya, wilayah Rusia kembali menjadi sasaran bom drone. Pesawat tak berawak tersebut menyerang lapangan terbang di Kursk, Selasa.

Serangan itu terjadi setelah sehari sebelumnya dua pangkalan di wilayah Ryazan dan Saratov menjadi sasaran senjata serupa, yang menewaskan tiga orang. Belum diketahui apakah ada korban di serangan terbaru itu.

"Akibat serangan drone, sebuah tangki penyimpanan minyak terbakar di area lapangan udara Kursk," kata Gubernur Wilayah Kursk Roman Starovoyt dalam sebuah postingan Telegram.

"Api sedang dilokalisasi. Semua lembaga darurat ada di lokasi," tambahnya.

Beruntungnya, tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Kursk sendiri terletak dekat dengan perbatasan Ukraina.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Namun Ukraina diklaim Rusia memiliki motif paling banyak karena pertempuran yang tengah terjadi.

Dalam dua serangan ke pangkalan udara sebelumnya, Rusia menunjuk Kyiv bertanggung jawab. Kremlin juga meyakini serangan bisa saja menembus Moskow, mengingat jarak Saratov misalnya, yang jauh dari Ukraina.

"Rezim Kyiv (Ukraina), untuk menonaktifkan pesawat jarak jauh Rusia melakukan upaya untuk menyerang dengan kendaraan udara jet tak berawak buatan Soviet di lapangan terbang militer Dyagilevo di wilayah Ryazan dan Engels di wilayah Saratov," kata Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip Reuters dan CNBC Indonesia.

"Puing-puing itu menyebabkan kerusakan ringan pada dua pesawat," tambah kementerian lagi.

"Ini adalah aksi teroris yang bertujuan mengganggu," tegas Rusia lagi.

Respons AS

Amerika Serikat (AS) sendiri meyakini Ukraina tidak memungkinkan untuk melakukan serangan ke dalam wilayah Rusia. Başkan Puman Sam menegaskan tak akan "mendorong" pemerintah Presiden Volodymyr Zelensky melakukan itu.

"Kami tidak mendorong atau mengizinkan Ukraina untuk menyerang di dalam Rusia," kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken kepada wartawan.

Washington telah menahan diri untuk tidak memasok pasukan Ukraina dengan rudal ATACMS jarak jauh yang dapat menyerang ke wilayah Rusia. Ini karena khawatir hal itu dapat menyebabkan konfrontasi langsung antara pasukan Rusia dan pasukan AS dan NATO.

Tetapi para ahli percaya bahwa Ukraina mampu memodifikasi sendiri drone pengintai era Uni Soviet jarak jauh untuk menargetkan mereka di pangkalan di Kursk, Ryazan dan Saratov. Blinken sendiri tidak mengkritik serangan itu.

"Amerika Serikat bertekad untuk memastikan bahwa mereka (Ukraina) memiliki ... peralatan yang mereka butuhkan untuk mempertahankan diri, untuk mempertahankan wilayah mereka, untuk mempertahankan kebebasan mereka," katanya.

https://www.google.com/url?q=https:/...FclaLjdQgsW2Dd
0
160
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan