Terobosan Prabowo dalam mengembangkan industri pertahanan Indonesia patut diapresiasi. Apalagi, sejumlah produk dalam negeri telah menjadi produk unggulan dan banyak pesanan di pasaran global.
 
Artinya, produk industri pertahanan Indonesia memiliki kualitas yang baik dengan harga yang bersaing. Meski telah banyak produk yang laku di pasaran, namun upaya untuk meningkatkan kualitas terus dilakukan.

Seperti yang dilakukan Prabowo mengundang industri pertahanan dalam negeri untuk brainstorming dalam produk unggulan. Tentu, langkah tersebut sangat tepat dalam upaya mendorong dan meningkatkan produk unggulan.

Dengan pertemuan tersebut, tentu akan memperoleh banyak informasi dan masukan dalam menguatkan produk. Apalagi, persaingan global sangat ketat melalui produk unggulan dengan inovasi dan teknologi maju.

Belum lagi, pengalaman dan jaringan mereka dalam industri pertahanan sudah cukup lama mempengaruhi produknya. Meski begitu, tidak ada hal yang tidak mungkin bagi Indonesia mengingat SDM dan SDA yang melimpah.

Mewujudkan impian kemandirian dalam alutsista dan menghasilkan produk unggulan di pasar global. Dengan perhatian penuh dari Pemerintah dan kerja keras industri pertahanan dalam negeri impian akan segera terwujud.

Apalagi, jalan telah terbuka lebar untuk berkembangnya industri pertahanan dengan produk unggulan. Sehingga, harapan Indonesia semakin maju dengan kekuatan pertahanan tangguh akan tercapai.

Sebagaimana diketahui, Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto mengundang pimpinan industri pertahanan dalam negeri untuk curah pendapat, atau brainstorming dalam kolaborasi menghasilkan produk unggulan.

Prabowo mengundang sejumlah direktur utama (dirut) perusahaan industri pertahanan yang tergabung dalam DEFEND ID dan swasta ke kantornya di Kementerian Pertahanan.

Kolaborasi untuk bahu-membahu menjadikan industri pertahanan dalam negeri dapat menghasilkan produk-produk unggulan," kata Prabowo.

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo memaparkan pentingnya gagasan nyata yang bersifat gotong royong antara perusahaan indhan untuk mendorong kemandirian teknologi dan meningkatkan daya saing perusahaan industri dalam negeri.

"Sehingga produk industri pertahanan dalam negeri menjadi bagian dari rantai pasokan global dengan mengembangkan kemitraan strategis dengan pihak BUMN maupun swasta lainnya dalam dan luar negeri," katanya.

Nampak hadir dalam pertemuan tersebut Dirut PT Dirgantara Indonesia Marsda TNI (Purn) Gita Amperiawan; Dirut PT Pindad, Abraham Mose; Dirut PT PAL Kaharuddin Djenod; Dirut PT LEN Bobby Rasyidin; dan Dirut PT DAHANA, Wildan Widarman.

Dalam kesempatan itu hadir juga CEO PT Lundin John Lundin, perusahaan swasta pembuat kapal cepat yang bermarkas di Banyuwangi, Jawa Timur. 



Sumber : Okezone.com