Ini kisah ku ,
Aku yang mengagumi mu,
Namun malu untuk mengaku,

Ingin ku menyapa,
Tapi apalah daya,
Nyaliku tak ada.

Biarlah, ku simpan rasa ini sendiri,
Cukup lah mengagumi dalam sepi,
Walau sakit karna tak di tanggapi.

Kamu begitu mempesona,
Banyak insan mungkin tergoda,
Namun sayang kamu sudah ada yang punya.

Dosakah jika hati menginginkan perpisahan,
Ya perpisahan mu dengan pasangan,
Sungguh Halu yang menyeramkan. Hahaaa

Tapi tenang,, aku bukanlah insan yang se-menyeramkan itu,
Aku masih punya batas wajar untuk mengekspresikan rasaku.

Aku memang mengagumi mu,
Tapi tak ada niat, aku untuk mengganggu mu,
Karna ku tau ada insan lain di hati mu.

Cerialah selalu,
Tebarkan terus senyum terindahmu,
Melihat itu, sudah cukup membahagiakan batinku.

Pikiran ku melayang ,
Bertanya dari mana rasa itu datang ?
Ya, rasa yang tak pernah ku undang.

Rasa itu tumbuh seiring berjalannya waktu,
Semakin lama ku memperhatikan mu,
Semakin dalam kekagumanku.

Segala cara telah ku coba,
Untuk menghilangkan rasa,
Namun kegagalanlah yang ada,

Hingga akhirnya aku menyerah,
Dan hanya bisa pasrah,
Menerima rasa yang semakin resah.

Terkadang memang rasa itu menyiksa,
Tapi ya sudahlah, harus bagaimana ?
Nikmati saja semua alur cerita.

Akankah rasa itu pergi
Atau mungkin semakin kuat lagi ?
Terserahlah aku tak peduli.

Untuk saat ini,
Aku hanya ingin menikmati,
Rasa yang membuat bahagianya hati.

Entah kenapa, melihat dirimu walau dari kejauhan,
Itu sudah membuat hatiku merasakan kebahagiaan,
Kebahagian yang sulit untuk di jelaskan,

Memanglah mengerikan rasa yang aku punya,
ada kebahagiaan dalam dada,
Tapi juga ada sakit yang mulai menyerta.

Sakit ketika melihat kamu bahagia dengan dia,
Sakit ketika kamu tak pernah tau di hatiku ada rasa,
Sakit ketika aku ingin kamu tapi kamu tak pernah peka.

Tapi itu bukan salah mu .
Rasa itu terlalu menggebu,
Hingga sulit untuk aku berpaling darimu.

Bahagia yg kurasa
Lebih besar dari sakit yang di rasa,
Itulah yang membuat aku kuat mempertahankannya.