sukiverAvatar border
TS
sukiver
Faktor Pembeda Antara Belgia Dan Arab Saudi

Pict by me/Regista

Babak grup piala dunia di Qatar yang baru usai menyisakan banyak cerita. Mulai dari aksi para pemain dalam lapangan sampai serba-serbi luar lapangan.

Salah satu yang mau TS sorori adalah kiprah timnas Belgia yang tampil dibawah kapasitas yang mereka miliki. Skuad yang masih didominasi angkatan "golden generation" malah gagal lolos dari fase grup. Mau tak mau karena masih bertumpu "golden generation", tim asuhan Roberto Martinez menjadi tim dengan salah satu rataan usia tertua di turnamen kali ini.

Namun ironisnya, skuad yang dihuni banyak pemain senior ini malah terlihat seperti tak punya leader di lapangan. Vertonghen dan De Bruyne bahkan dikabarkan sempat adu mulut di locker room. Dan puncaknya keduanya muncul di media pada waktu yang berbeda dan seolah saling balas komentar.



Sebenarnya sebelum piala dunia di mulai, sudah banyak yang mempertanyakan Belgia. Mulai dari sisi taktik dimana bek tengah yang dipilih Martinez tidak mampu menjalankan formasi 3 bek dengan baik.

Belum lagi The Red Devils minim wing back mumpuni yang aktif bergerak dan bisa selalu terlibat baik dalam menyerang maupun bertahan. Pemilihan member skuad dan starting 11 pun sering dikritik luas oleh media. Lebih jauh, beredar desas-desus para pemainnya pun sering mempertanyakan keputusan Martinez.


Pada episode terbaru podcast Gabs & Juls, Vincent Kompany yang juga sempat merasakan gaya melatih Martinez mengeluarkan pernyataan yang bernada sindiran untuk sang bos timnas Belgia.

" De Bruyne butuh blueprint, rencana. Jika ada, dia akan mengeksekusinya dengan sempurna dan memanfaatkan kapasitas pemain disekitarnya dengan baik. Masalahnya adalah, tidak ada rencana, tidak ada blueprint (dari pelatih). "

Hal ini berbanding terbalik dengan Arab Saudi. Banyak orang memprediksi bahwa mereka akan finish dengan 0 poin. Murni karena perbedaan kualitas pemain. Hal inipun terlihat dari ranking FIFA, dimana Saudi adalah tim dengan peringkat kedua terendah (53 dunia) pada piala dunia kali ini.


Tapi kita malah dikejutkan dengan permainan apik nan disiplin yang ditunjukkan pasukan The Green Falcons. Mampu membalikkan skor saat melawan Argentina. Bahkan TS berani bilang grafik permainan mereka dari pertandingan pertama sampai ketiga cukup bagus.

Sayang skor tak berpihak. Sedikit konteks buat yang tak menonton pertandingan Saudi, sumber dari google. Minus pertandingan lawan Argentina karena memang jauh beda kelas dan statistiknya sesuai ekspektasi dari tim yang bertahan.

Quote:


Kredit lebih untuk Harve Renard, sang bos Arab Saudi. Yang selain punya technical capability, juga bisa membangkitkan api dalam diri pemain. Dan jangan lupa translatornya juga.


Hal yang sebenarnya sudah ditunjukkannya saat melatih Zambia dan Pantai Gading juara Piala Afrika beberapa tahun yang lalu. Dia juga mengantarkan timnas Maroko lolos ke piala dunia Rusia 2018 setelah 20 tahun.


Selamat juga untuk para pemain Saudi yang mampu menerjemahkan apa yang diberikan pelatih dan menerapkannya di lapangan. Rakyat Asia bangga dengan perjuangan kalian. Dan selamat juga untuk mobil mewah barunya.


Satu hal yang ada dipikiran TS. Kalau timnas Belgia ini pelatihnya Harve Renard, bukannya Roberto Martinez. Sejauh mana langkah Belgia di piala dunia kali ini? Yang jelas sih sepertinya tak akan kesulitan untuk sekedar lolos dari fase grup.

=====

Quote:
Diubah oleh sukiver 04-12-2022 10:50
0
324
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan