sukiverAvatar border
TS
sukiver
Hoax Yang Pernah Menggemparkan Salah Satu Kampus Swasta Jawa Barat

Mulustrasi by Utamanews

Pada umumnya, stereotip korban yg paling sering kepancing sama hoax adalah para middle age (kisaran usia 40-65 tahun). Dan secara simbolis yang mewakilinya, adalah grup whatsapp keluarga.


Pict by Asumsi

Tapi beberapa pengamat sosial mengkoreksi stereotip tersebut dan menajamkan definisi yang lebih tepat. Mereka menyebut korban hoax tersebut, sebagai orang yang "puber sosmed". Kalo kita analisis lebih dalam, maka kira-kira begini.

Puber artinya remaja. Identik dengan kepala panas, berani tapi bodoh, orang yang gak paham dengan apa yang namanya konsekuensi. Sosmed (social media -eng) adalah platform digital yg memfasilitasi kegiatan interaksi di internet.

Jadi, puber sosmed bisa diartikan sebagai orang yang baru menyentuh sosmed dan masih belum paham sejauh mana sosmed dapat mempengaruhi kita serta lingkungan. Entah itu baik atau (biasanya kebanyakan) buruk.

Oleh karena itu, penyebar dan atau sekaligus korban hoax gak bisa diklasifikasikan berdasarkan usia. Yang terlibat gak selalu tipe-tipe om dan tante di grup whatsapp keluarga. Bisa juga yang berusia muda seperti anak sekolah atau mahasiswa. Seperti yang mau ane ceritakan berikut ini.

=====

Ane lupa tahun persisnya kapan, yang jelas belum sampe 10 tahun lalu kejadiannya. Saat itu masih era dimana para bapak dan emak biasa, kebanyakan belum megang smartphone. Dan aplikasi chat utama pemegang smartphone, utamanya kalangan anak muda saat itu adalah Line.


Mulustrasi by Line

Nah kemudian ada kalangan mahasiswa di satu kampus swata Jawa Barat ini, akhirnya memanfaatkan Line sebagai pusat informasi mahasiswa. Dengan memanfaatkan fitur Line Square (kemudian berubah jadi Line OpenChat, sekarang fitur itu udah dimatikan Line).

Buat yang gak ngerti, intinya mirip kayak Facebook Page. Tapi ini di aplikasi Line. Semua yang follow bisa liat dan bikin postingan disitu.

Isinya mulai dari info seputar kampus seperti jadwal ngisi KRS, bayar SPP/UKT, dsb. Lalu nyerempet ke info kos, info warung murmer/enak, info tempat jilid laporan/skripsi murah dan cepet, dsb.

Lama kelamaan hal diluar perkuliahan bahkan kadang recehpun di-post. Seperti info nemu/cari barang hilang, kadang ada yang curhat. Kadang ada yang kasian sama kucing jalanan, dibawa ke kos diomelin ibu kos, akhirnya post open adoption kucing di line square tersebut. Randomlah pokoknya.

Suatu ketika di masa awal tahun ajaran baru, ada mahasiswa yang curhat. Awalnya biasa aja, karena yang curhat sebelum dia juga ada. Tapi karena isinya brutal, ramelah akhirnya post itu. Rame hujatan ke pelaku bully yang entah siapa. Dan rame orang berusaha ngerayu dia supaya jangan mikir aneh-aneh.


Pict by Detik

Lupa isi curhat per kalimat persisnya. Yang jelas seingat ane dia curhat bahwa dia jelek, gendut, sering di-bully, gak punya temen, capek ngadepin semua itu dan mau bunuh diri.

Bentuk bully-nya mulai dari yang level bawah seperti ngatain sampai dikerjain. Contohnya dijorokin ke got. Bahkan katanya pakaian bisa sampe robek, badan luka, peralatan kuliah harus ganti baru. Pokoknya udah ekstrim lah.

Ane yg panik akhirnya langsung nge-chat pribadi akun dia. Ane bilang jangan bunuh diri. Kalo mau temenan, sama ane mah hayuk. Intinya hal-hal yang sekiranya ngebuat dia berpikir ulang buat bunuh diri. Tapi karena gak dibalas (atau bahkan gak di-read? lupa ane), ane jadi panik sendiri.

Besoknya ternyata ane tau, mahasiswa lain yang nge-chat dia banyak jumlahnya, lintas fakultas. Dan setidaknya yang ane kenal, gak dibalas juga. Akun yang curhat ini juga gak ada post baru, jadi panik berjamaah.


Mulustrasi by Study

Makin rame, akhirnya sampe ke telinga orang di kantor rektorat. Akhirnya pihak kampus gercep cari tau, dan ternyata diklarifikasi itu semua hanyalah hoax. Lalu kasus hoax ini segera ditutup rapat tanpa kejelasan siapa dan motif apa yang melatar belakanginya. Dan menjadi tabu untuk bahan perbincangan terbuka.

Apakah pelakunya hanya orang iseng? Apakah kasusnya sengaja gak dibuka gamblang karena ada konflik kepentingan? Apakah pelakunya tertangkap dan diusir dari kampus (kena DO / pecat)? Warga kampus pada umumnya gak ada yang tau jawaban dari semua pertanyaan itu.

=====


**Mulustrasi hanya penghias mata.

**Ceritanya seingat ane aja. Karena udah pensi Line, jadi gak bisa ngerekap ulang.

**Yang tau dan mau ngoreksi, silakan.


Quote:
Diubah oleh sukiver 04-12-2022 00:04
azhuramasdaAvatar border
T.G.I.F.Avatar border
T.G.I.F. dan azhuramasda memberi reputasi
2
349
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan