- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kenapa Masih Dijual Bebas, Berikut Daftar Kasus Kematian Racun Sianida


TS
letakkan
Kenapa Masih Dijual Bebas, Berikut Daftar Kasus Kematian Racun Sianida

foto: meanings
Kasus tewasnya tiga orang yang merupakan keluarga dimagelang menggemparkan publik. Tentu saja ini tak lepas dari sosok pelaku yang diketahui merupakan anggota keluarga kandung dari korban yang dibunuh. Yaitu anak kedua yang merupakan bungsu dari dua saudara.
Tak ada yang menyangka peristiwa tragis itu terjadi. Parahnya lagi itu dilakakuan sebanyak dua kali. Yang pertama dapat dikatakan gagal karna korban hanya di rujuk ke Rumah sakit dan selamat. Hingga pada percobaan kedua nyawa ke tiga korban tak terselamatkan.

ANTARA FOTO
Racun yang digunakan mengingatkan kita pada kasus sianida yang terjadi pada kematian Wayan Mirna pada 2016 silam. Kasus Mirna terungkap oleh polisi setelah sepuluh bulan kematiannya. Polisi menyatakan kasus tersebut merupakan kasus pembunuhan berencana tersangkanya Jesica Kumala Wongso. Terjadi di sebuah kafe di kawasan Jakarta. Racun tersebut dimasukan ke dalam minumannya oleh tersangka. Kasus ini terbilang rumit dan panjang.
Kasus yang sama terjadi kembali pada tahun 2021 di Magelang. Kasus itu menjerat seorang Dukun yang mengaku bisa menggandakan uang. Ia ternyata membohongi Korbannya. Pelaku berinisial IS (57), Korban meninggal akibat keracunan diketahui sebanyak empat orang. Korban diracuni dengan menggunakan racun Potas yang mengandung racun berbahaya Sianida. Modusnya ingin mengambil harta korban
Sate Sianida menewaskan anak seorang tukang Ojek Online pada tahun 2021 di Bantul. Polisi menetapkan NA wanita yang mengakui perbuatannya namun ia menyatakan bahwa anak yang tewas akibat racun yang dioles pada sate itu merupakan korban salah sasaran. Polisi menemukan bukti pada sample pada makanan bahwa racun yang digunakan mengandung sianida.

Istimewa
Nah masih ingat kasus Anggota TNI bernama Kopda Muslimin di Semarang (2022), yang mencoba melakukan pembunuhan berencana terhadap Istrinya yang terjadi di Kendal dengan menyewa Pembunuh Bayaran namun berakhir gagal. Setelah kasusnya terungkap, ternyata Kopda Muslimin memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara meminum racun di kediaman orang tuanya di Kendal. Saat dilakukan pemeriksaan ditemukan cairan yang mengandung zat toksik berupa sianida.

Dan baru-baru kembali ini terjadi Kasus yang kembali menghebohkan Publik terjadi di Magelang (2022). Seorang Anak lelaki tega menghabisi seluruh keluarganya, dengan cara mencampurkan racun mengandung sianida ke dalam minuman hingga tewas. Korban merupakan Sang Ayah dan Ibu kandung berikut Kakak perempuannya. Pelaku bernama DDS alias Deo (22). Polisi berhasil mengungkap kasus tersebut setelah menemukan barang bukti yang digunakan tersangka DDS untuk meracuni keluarganya dengan motif sakit hati.
Dari sederet kasus yang diketahui publik diatas, timbul pertanyaan apakah tidak ada tindakan pemerintah untuk mengatur agar penjualan jenis racun yang dapat membahayakan nyawa Manusia diatur untuk tidak dijual bebas, ataupun kalau bisa nantinya, jika ini dilakukan bisa saja Pemerintah memberikan aturan yang ketat untuk pembelian segala jenis zat beracun.
Jika untuk produk pertanian, si pembeli harus menunjukan kartu petani misalnya ataupun bagi warga biasa yang hendak membli itu harus mengisi surat pernyataan untuk apa hal itu dibeli dan kegunaannya.
Bagiamana menurut gansis ?
Referensi
1/2
Diubah oleh letakkan 30-11-2022 15:47
0
747
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan