Kaskus

Story

yusera93Avatar border
TS
yusera93
Lika Liku Perjalan Hidup
Sedikit bercerita tentang hidup yg penuh drama, dimulai dari cerita masa kecil yg kehilangan sosok ayah, bukan karna maut yang memisahkan, tapi karna keadaan yang memaksa mamah dan bapakku berpisah.
Ada masanya ku salahkan keadaan yang sepertinya tak berpihak kepadaku, Tapi ada kalanya ku sadari semua sudah takdir sang ILLAHI.
Ya sudahlah kusudahi dramatis kehidupan masa kecilku.

Singkat cerita ku beranjak dewasa, ketika teman sebayaku melanjutkan pendidikan ke tingkatan atas, ku cukupkan pendidikan hanya di sebuah tingkatan menengah pertama, karna kusadar diri ku di besarkan oleh mamah seorang diri.
Kasihan rasanya jika harus memeras tenaga mamah untuk terus bekerja demi menyekolahkan ku beserta ke lima sodaraku.
Di tambah aku juga minder jika harus bersekolah dengan segala keterbatasan, walaupun otak ku masih bisa bersaing tapi mental ku tidak.

Entahlah mungkin salah satu hal terbodoh yang pernah aku lakukan adalah menyia-nyiakan beasiswa yang ku dapatkan.
Hanya karna lebih memilih mengamankan mental di banding mengembangkan akal.

Ya sudahlah, sudah menjadi jalan hidupku seperti itu.

Oh iya btw aku anak ke lima dari enam bersaudara, sodaraku laki-laki semua dan aku perempuan hanya sendiri. Jarak kelahiran kami tidak begitu jauh hanya selisih satu tahun setiap anak.
Bisa di bayangkan gimana repot nya mamah ku mengurus kami semua ? Beliau rela bekerja apapun demi menghidupi kami.

Mamah memang tidak memanjakan kami dengan kemewahan, kami di didik keras dengan keterbatasan ekonomi, tapi kasih sayang mamah tak bisa di ragukan dia menjadi garda terdepan ketika anak-anaknya sedang tidak baik-baik saja.

Kami tumbuh dewasa sebelum waktunya , di saat teman-teman sebaya kami masih bergelut dengan buku dan tugas sekolah kami sudah bergelut dengan pekerjaan yang sebenarnya belum kami inginkan. Tapi keadaan seakan memaksa kami untuk melakukannya.

Ya kami semua bekerja kecuali si bungsu harapan kami satu-satunya. Kami sepakat untuk bergotong royong menyekolahkan adik kami tersebut sampai jenjang yang tinggi, kami menaruh harapan besar kepada adik bungsu kami itu, berharap dia akan menjadi orang yang membuat kehiduapan keluarga kami jauh lebih baik nantinya.
Ya itulah harapan terbesar kami.

Bertahun-tahun kami berlima bekerja dengan bidang yang berbeda-beda.
Anak pertama memilih berdagang , anak kedua bekerja di sebuah konveksi, anak ketiga dia senang dijalan menjadi seorang yg mengemudikan alat transportasi, anak ke 4 dia berbakat dalam membuat rumah, dan aku anak ke 5 karna masih di bawah umur dan juga perempuan, aku memutuskan bekerja di sebuah warung makan milik tanteku sendiri (kakak nya ayahku).

Mungin aku adalah anak yg paling beruntung di antara saudaraku. Pekerjaan aku ringan dan juga tidak berbahaya, hanya duduk manis menjaga laci kasir, ya mungkin karna aku seorang perempuan dan juga bekerja di warung milik sodara membuat pekerjaan ku sangatlah ringan.

"Ibu" itu panggilan ku untuk tanteku itu , beliau sudah ku anggap seperti ibu kedua bagiku, kebaikannya membantu kami selama ini. Meski adiknya dan mamah kandungku sudah tidak sama-sama lagi tapi beliau tetap memperhatikan kami. Dia selalu menjadi orang pertama ketika kami kekurangan apapun. Ya itulah sosok tanteku.

Setiap bulan aku dan semua kakakku berkumpul dirumah mamah kami, kami setor muka juga setor uang untuk keperluan ibu juga sekolah adik kami . Itu rutinitas bulanan kami.
Hanya sehari kami berkumpul esoknya kami kembali ke tempat kerja masing-masing.

Meski kami berjauhan, keharmonisan kami tetaplah terjaga, kami adalah keluarga humoris, ketika berkumpul kami selalu membuat tawa gembira, ya itu juga untuk membuat mamah merasa bahagia di tengah pedihnya kehidupan yang selama ini dia rasakan.

Di saat kita berjauhan pun kita selalu bertukar kabar melalui pesan teks ataupun suara.
Kami selalu menjaga komunikasi satu sama lain.

Singakat cerita, ketika kami mulai beranjak lebih dewasa, ada hal yg sedikit berubah, ya itu adalah pergaulan kami.
Semua terasa berantakan, kakak-kakaku mulai mencoba hal-hal yang sebenarnya di larang, mungkin mereka lelah menghadapi semua yg telah terjadi, memang tidak mudah hidup seperti kami, di paksa dewasa oleh keadaan di tambah selalu di pandang rendah karna keadaan sosial kami,
Itu sebabnya mungkin mereka terpengaruh oleh pergaulan.

Mereka tegak minuman yang katanya bisa meringankan beban tapi nyatanya malah membuat beban baru .
Tapi ya itu pilihan mereka aku bisa apa? Aku seorang adik hanya bisa menangis ketika tau pergaulan mereka menjadi seperti itu.

Aku tau kehidupan mereka menjadi amburadul seperti itu , dari sosial media, aku melihat dari salah satu akun milik teman kakak-kakak ku itu memposting mereka sedang berkumpul di temani beberapa botol minuman yang seharusnya tidak diminum.

Kehidupan aku pun tidak jauh lebih baik dari mereka, meski aku tidak terjerumus ke sirkel kegelapan seperti kakak-kakak ku itu, tapi aku pun masuk kedalam lingkungan yang banyak orang bilang lingkungan itu tidak bisa di terima di masyarakat umum.

Tapi ya sudahlah untuk sekarang aku belum bisa cerita panjang lebar tentang pergaulan baruku itu.
Yang jelas karna pergaulan baruku, aku kabur dari warung nasi milik tante ku itu dan aku berkumpul dengan teman-teman dalam sirkel ku itu

Semenjak saat itu, aku jarang sekali bertemu apalagi berkumpul dengan sodara-sodaraku, aku mengasingkan diri dari mereka. Karna aku tau mereka pasti menentang aku.

Uang bulanan untuk mamah dan adikku masih aman, masih bisa aku penuhi setiap bulannya , hanya saja beda cara menyerahkannya.
Yang tadinya aku selalu menginap, terus kumpul-kumpul , canda, tawa , semua tidak lagi aku lakukan.
Aku hanya mampir ke rumah mamah, mungkin hanya lima menit atau sepuluh menit waktu untuk menyerahkan uang, dan sekedar basa basi bertukar kabar dengan mamah.

Aku tau mamah sedih ,mamah kecewa, tapi aku selalu bilang ke mamah untuk tidak khawatir , aku baik-baik saja, dan aku akan tetap pulang memenuhi kewajibanku.

Mamah hanya bisa pasrah dan mendoakanku.
Memang berdosanya diriku telah membuat orang yang melahirkanku meneteskan air mata.
Tapi apalah dayaku, aku terlalu haus akan kesenangan yang baru saja dunia ini tawarkan.

Bertahun-tahun kami hidup dalam keterpurukan, tanpa bimbingan seorang bapak ,bertahun-tahun kami hidup dengan keterbatasan , bahkan hinaan karna keadaan kami,
Membuat kami minder bergaul dengan banyak orang.

Di saat kami menemukan tempat dimna orang-orang seakan merasakan hal yang sama, di situlah kami merasa senang, dan di saat itu pula kami terbuai meski sebenarnya lingkungan kami yang sekarang tidak begitu baik, tapi apalah daya kami senang berada di dalamnya.

Semenjak saat itu kehidupan aku berubah total.
Aku yang dulunya sering sekali meratapi keadaan,
Aku yang dulunya sering sekali membanding - bandingkan jalan hidup ku dengan jalan hidup orang lain,
Dan aku yang dulunya sering sekali membuat malam sebagai malam yang selalu sunyi .
Sekarang tidak lagi.

Hari ku sekarang selalu bahagia,
Tak ada lagi air mata,
Tak ada lagi kata sepi,
Tak ada lagi kata sunyi,
Semua hari berasa sangat berarti.

Meski aku tau,
Bahagiaku sekarang adalah duka keluargaku,
Bahagiaku sekarang adalah air mata mamahku,
Tapi biarkan lah aku merasa nyaman untuk sementara waktu.

Hari berganti hari , mingu berganti minggu , bulan berganti bulan , waktu berasa sangat cepat.

Setelah aku memutuskan mengasingkan diri dari keluarga,
Dan aku hidup di lingkungan yang membuat aku nyaman ini, banyak sekali pengalaman yang aku dapatkan di sini, aku di ajarkan cara bertahan hidup dengan tidak bergantung dengan siapa pun , aku diajarkan untuk selalu tegar , aku di ajarkan untuk tidak begitu mudahnya mengeluarkan air mata, aku di ajarkan menjadi wanita tangguh.

Semenjak itu, aku mulai mencoba-coba mencari pekerjaan di beberapa pabrik dengan berbekalkan sertifikat menjahit.

Ya, dulu saat aku tinggal dengan tante ku aku di masukan sekolah menjahit oleh beliau dan alhamdulillah aku lulus dan mendapat sertifikat.

Sertifikat itulah yang jadi modal aku mencari pekerjaan.
Lagi dan lagi semua berkat ibu, ya tante ku itu amat sangat berjasa dalam perjalanan hidupku , hidup kami aku dan sodara-sodaraku .

Terimakasih dan maaf karna aku telah membuat mu kecewa.
mungkin itu kata-kata yang tak sempat aku katakan kepada beliau.
Tapi ya sudahlah nasi sudah menjadi bubur , tak mungkin kan menjadi nasi lagi ? Hehe , just kidding biar aga cair.

Okeh, singkat cerita aku memulai karir ku menjadi operator jahit, aku mulai dari pabrik yang tidak begitu bonavit, menyesuaikan keahlianku yang belum punya pengalaman.

Hari ku tambah berwarna, aku punya kegiatan baru, yang menurutku seru.
Aku bisa bergaul dengan banyak orang,
Merasakan gajihan yang aga lumayan dibanding jaga laci hehe.
Dan merasakan apa itu kasmaran. Hmm

Setiap hari libur tiba, itu adalah hari yang ditunggu, dimna aku dan teman-teman "sirkelku" merencanakan beberapa rencana liburan.
Entah itu ke mall, ke gunung, ke pantai, karoke, atau bahkan hanya acara makan-makan di rumah.
Itu lah yang membuat kebahagian dalan kehidupan ku sekarang.

Meski terkadang sering kali terlintas dalam lamunan, rasa rindu akan keluarga, ingin rasanya kembali seperti dulu bisa canda tawa bareng walau hanya sebulan sekali.
Tapi apalah daya, lagi dan lagi aku terlena dengan kebahagiaanku sekarang, entah ini bertahan lama atau sementara yang jelas aku tak ingin memberhentikan semua ini sekarang.

Ok btw semenjak aku kabur , aku tinggal di salah satu teman "sirkelku" itu, tak ada biaya sewa atau pun makan,
Semua tersedia gratis. Alhamdulilah .

Beralih ke jalan hidup sodara-sodaraku, beberapa tahun berpisah tanpa komunikasi, banyak sekali yang berubah,
Bukan perubahan yang membaik tapi malah semakin terpuruk. Sedih rasanya menyaksikan semuanya.

Kakak pertama ku, dia terkena stroke di usia yang terbilang masih produktif, mungkin itu efek dari semua kenakalan dia, menyalah gunakan obat-obatan, segala minuman di coba, dan pola hidup yang tak teratur.

Meski dia sudah beristri dan mempunyai anak, tapi semenjak kakak ku itu terkena stroke , dia di kembalikan oleh istrinya ke rumah mamah, ya mungkin istrinya keberatan untuk mengurus, dan entah apalagi alasannya?..

Di usia mamah yang menua, bukannya beban berkurang tapi malah bertambah , kini beliau harus mengurusi kakak ku yang sudah tak bisa apa-apa lagi.
Untuk duduk pun masih harus di bantu. Hmmm

Belum selesai cerita keterpurukan keluargaku,

Kakak keduaku , ya dia pun mempunyai permasalahan dalam hidupnya.
Semakin hari semakin liar saja dia, beberapa kali ada segerombolan orang mencarinya kerumah karna ulahnya yang mengikuti tauran, sampai - sampai mamah yang harus mencari jalan untuk berdamai. Bukan sekali atau dua kali , sering kali itu terjadi.

Kakak ke tigaku, dia pernah di antar orang ke rumah mamah dengan mulut yang sudah berbusa, dan taukan apa yang terjadi kalau begitu? Begitu paniknya mamah dan lagi - lagi mamah yang mencari obat untuk anaknya itu.

Kakak ke empatku , dia memang tak berulah seperti mereka, hanya dia sedang terbuai asmara hingga dia sedikit melupakan keluarga, mulai acuh dan mengungkit segala apa yang telah dia korbankan untuk keluarga.

Lengakap sudah cerita keterpurukan keluarga ku.

Saat aku berkunjung memenuhi jadwal kewajiban bulananku, di situlah mamah menceritakan apa yang terjadi dengan kakak -kakak ku itu. Dengan berlinang air mata dan hembusan nafas yang tak menentu, kata yang terbata-bata, itu menggambarkan betapa hancurnya hati seorang mamah, melihat kacaunya jalan hidup semua anaknya,
Ya termasuk aku.

Aku bisa apa??
Hanya ikut menangis tanpa bisa berkata, ku berikan pelukan yang mungkin bisa sedikit meringankan kesedihannya.

Dengan terpaksa aku harus meninggalkan mamah kembali, meski ku tau mamah berharap aku tetap tinggal menemaninya, tapi aku tak bisa jika harus meninggalkan duniaku sekarang.
Biarlah ada si bungsu yang setiap hari menemani mamah,
Gumamku dalam hati.
Di tambah sekarang semua kakak ku tinggal kembali bersama mamah. Jadi mungkin kehilangan aku saja takan membuat mamah kesepian.

Aku pamit dengan berat hati, begitu pun mamah sepertinya dia terpaksa merelakan aku pergi lagi.

~bersambung~
0
109
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan