Jakarta, CNBC Indonesia - Jerman akan mendapatkan pasokan gas alam cair dari Qatar hingga dua juta ton per tahunnya dalam 15 tahun mendatang. Hal ini terjadi tatkala Negeri Rhein itu sedang berusaha beralih dari pasokan asal Rusia.
Menteri Energi Qatar dan CEO QatarEnergy, Saad Sherida al-Kaabi, mengatakan ini. Doha pun menegaskan siap menjadi pemasok untuk menjamin keamanan energi di wilayah Eropa.
"Mitra QatarEnergy, perusahaan AS ConocoPhillips, akan memasok gas dari proyek Lapangan Utara Timur dan Selatan Qatar mulai 2026 ke terminal LNG Brunsbuttel yang sedang dikembangkan di Jerman Utara," kata Kaabi dikutip AFP, Selasa (29/11/2022). 


Sebelumnya, negara-negara Asia seperti China, Jepang, dan Korea Selatan (Korsel) adalah pasar utama gas Qatar. Namun setelah serangan Rusia ke Ukraina, Eropa mulai beramai-ramai mencari pasokan dari negara di Teluk Persia itu.

Negosiasi dengan negara-negara Eropa sebelumnya mengalami kesulitan karena Jerman dan lainnya menolak menandatangani jenis kesepakatan jangka panjang yang harus dibuat dengan negara-negara Asia yang telah meneken kontrak. 

Di sisi lain, kesepakatan dengan Jerman dicapai seminggu setelah QatarEnergy mengumumkan perjanjian 27 tahun untuk mengirim empat juta ton per tahun ke China, Perusahaan itu menuturkan kontrak itu adalah yang terpanjang di industri ini.

Sementara itu, Eropa sendiri tetap berencana untuk mematikan pasokan dari Rusia sebagai tanda perlawanan atas sikap Moskow menyerang Ukraina. Rencana ini juga semakin bulat setelah ditemukannya kerusakan pada pipa gas Nord Stream yang mengaliri gas via Laut Baltik. 

sumber