nonasaiofAvatar border
TS
nonasaiof
Percakapan Terakhir


Quote:


Mei 2009

Siswa mana sih di sekolah ini yang tidak suka bulan Mei? Akhir semester dan libur panjang musim panas sebelum kembali lagi ke sekolah. Tahun ini agak beda karena ini adalah tahun kelulusan jadi selain persiapan ujian akhir gue juga harus memutuskan kampus mana yang akan gue datangi setelah libur. Yang ada di pikiran gue waktu itu adalah jalan-jalan sebelum pulang ke rumah, tidur sampai siang dan makan masakan buatan mama yang endeusbanget.

***

Biasanya setelah uang saku ditransfer, gue beli Skype credit 10 dolar untuk nelpon mama. Mulai dari basa basi nanya kabar, mama masak apa dan ngegosip ria selama sekitar satu jam, ritual kami sebulan sekali. Lucu sih sebenarnya, karena sewaktu di rumah kita sering perang dingin, gak saling ngomong berhari-hari. Tapi semenjak berjauhan, komunikasi kita malah lebih baik. Karena perbedaan waktu 15 jam, jadi gue biasanya telpon sore atau malam hari.

Cuman untuk bulan ini hati gue masih kesel dari percakapan bulan lalu, karena mama gak ngijinin gue jalan-jalan dulu sebelum pulang. Jadi yang ada dipikiran gue, paling kita berantem lagi ditelpon gara rencana jalan-jalan ini.

Karena gue gak punya laptop, jadi tempat nongkrong gue di lab komputer yang jaraknya 5 menit jalan kaki dari kamar gue. Dan sore itu gue dial nomor nyokap gue, rasanya normal aja waktu dengar jingle Skype sebelum mama angkat telpon. Sampai pada saat nyokap gue angkat telpon, suaranya terdengar parau, sakit dan amat sangat lelah.

Gue gak ingat seluruh percakapan hari itu. Tapi gue ingat banget nyokap gue bilang gini:

“Nona, jangan dulu pulang, selesaikan semuanya baru kamu pulang. Pintu rumah selalu terbuka buat kamu.”

Sambil nangis gue bilang ke nyokap gue, “mama, cepat sembuh.” padahal dalam hati gue tahu ini adalah kali terakhir gue ngomong sama nyokap gue dan gue pengen kasih tahu ke bokap gue kalau mama udah gak akan lama lagi pergi, cuman nyokap gue terlalu cepat memutuskan telpon.

****


Dan hari itu pun datang. Setelah makan malam di cafetariague balik ke lab komputer dan hal yang hal yang pertama kali gue buka adalah facebook, dan gue lihat postingan dari abang gue di wall yang bunyinya seperti ini:

“Non, yang sabar, mama meninggal tadi pagi jam 8:30.”

Hari itu, tepat 3 hari sebelum gue ujian akhir.

****


Hari-hari setelah itu gue rasanya benci banget sama orang-orang yang ngucapin turut berduka cita. Karena menurut gue mereka gak tahu rasa duka yang gue rasakan. Dan gue berharap mereka diam.

Bahkan kepsek sampai nemuin gue di spot gue menyendiri untuk belajar, gue ditawarin untuk ngomong ke psikolog di sekolah. Yang gue jawab dengan sangat tidak ramah,

Tío, I'd rather have a bullet on my head than talking. Déjame en paz."

****



Setelah kelulusan gue langsung pulang, gak ada lagi keinginan untuk jalan-jalan. Tepat 40 hari, akhirnya gue sampai ke pusara nyokap. Mata bokap masih bengkak karena pagi siang malam nangis. Rasa marah dan tidak percaya bergabung jadi satu dan masa kedukaan gue berlanjut hampir sepuluh tahun.


bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
1
230
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan