JurnalisBatmanAvatar border
TS
JurnalisBatman
Food Estate Untuk Ketahanan Pangan dan Kaya Manfaat Bagi Masyarakat

Beredar informasi yang menyebutkan bahwa program Food Estate yang ada di wilayah Kalimantan Tengah dianggap gagal. Dikutip dari Channel YouTube Greenpeace Indonesia, Juru Kampanye Greenpeace Indonesia Iqbal Damanik mengungkapkan, dulu lokasi ini adalah hutan lebat lebih dari 600 ha dibabat menjadi lahan singkong. Atas nama krisis pangan hutan dibabat melalui Food Estate, tapi yang terjadi adalah deforestasi. 

Namun faktanya, dikutip dari Kontan.co.id Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Limpo mengatakan program food estate telah berhasil panen di tiga wilayah diantaranya, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Timur dan Humbang Hasundutan (Humbahas) Sumatra Utara. Untuk Food Estate Di Kalimantan Tengah, Kementan menangani 30 ribu hektar dan telah mencapai keberhasilan nyaris 100 persen dengan hasil produktivitas di atas 4 ton per hektar.

Program Food Estate memang rame diperbincangkan, mengingat ini sangat penting untuk ketahanan pangan yang menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat, terlebih lagi di masa pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu. Meski terdampak ekonomi karena masa pandemi Covid-19, negara Indonesia tidak sampai terkena krisis pangan.

Dengan semua usaha dari Pemerintah dan masyarakat, bangsa Indonesia cepat pulih dari keterpurukan ekonomi. Salah satu program yang dijalankan adalah melalui Food Estate sebagai bagian dari ketahanan pangan.

Sebagai catatan, Program Strategis Nasional tersebut dinilai berhasil dalam menghasilkan produk dan lahan. Tentu, tidak benar komentar dari Greenpeace Indonesia yang menyebut food estate sebagai program gagal.

Bahkan, program tersebut sebagai upaya penggundulan lahan atau deforestasi tidak bisa dibenarkan sama sekali. Sebab, dalam program Food Estate ini  sebagai bagian dari upaya ketahanan pangan di masa pandemi.

Apalagi, di sejumlah negara telah menghadapi ancaman dari krisis ekonomi bahkan krisis pangan. Tentu, dalam program tersebut tidak asal-asalan tapi dengan perencanaan yang matang dan pendampingan.

Melalui kajian yang mendalam, lahan tidur bisa dibuka menjadi lahan produktif yang menghasilkan. Bagian dari pemberdayaan petani juga bisa berkembang menghasilkan produk unggulan.

Dalam pemanfaatan lahan hutan untuk program food estate dengan ketentuan justru melestarikan lingkungan. Misalnya kawasan Hutan Lindung yang tidak berfungsi lindung, melalui program tersebut sekaligus pemulihan. Pemulihan (rehabilitasi) kawasan pola kombinasi tanaman hutan (tanaman berkayu) dengan tanaman pangan.

Disamping agroforestry juga dikenal wana ternak (sylvopasture), dan perikanan atau sylvofishery. Jadi, tidak benar kalau food estate sebagai program gagal apalagi penggundulan lahan. Yang ada, justru penguatan dalam ketahanan pangan masyarakat dan berhasil dengan produknya. 


Sumber : Youtube.com
Diubah oleh JurnalisBatman 23-11-2022 03:08
0
201
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan