Ada tiga tokusatsu Jepang yang sampai saat ini terkenal yaitu Kamen Rider dan Super Sentai produksi Toei, serta Ultraman dari Tsuburaya Production. Dulu sih ada empat, satunya lagi adalah serial Metal Hero yang dihentikan sejak Tetsuwan Tantei Robotack pada 1999. Serial Metal Hero dihentikan karena Toei lebih memilih berfokus untuk membangkitkan kembali franchisw Kamen Rider setelah belasan tahun vakum.

Dari ketiga tokusatsu tadi, nampaknya yang paling digemari adalah Kamen Rider daripada Super Sentai dan Ultraman. Orang dewasa pun sebetulnya bukan jadi marketnya lagi untuk ketiga tokusatsu ini, tapi ternyata masih banyak remaja sampai dewasa muda yang lebih menyukai Kamen Rider daripada Super Sentai dan Ultraman. Kenapa?

Target Pasar Kamen Rider


Sejak awal target penonton Kamen Rider memang cenderung ke para remaja bahkan sejak era Showa. Mari kita bandingkan seri Kamen Rider dan Super Sentai zaman Showa, berbeda sekali bukan? Kamen Rider era Showa nuansanya cenderung dark untuk ukuran anak-anak. Sedangkan Super Sentai sudah ceria dan warna warni sejak awal yaitu sejak kemunculan Sentai pertama, Himitsu Sentai Goranger. Memang sih, ada seri Super Sentai yang ceritanya agak berat seperti Choujin Sentai Jetman tapi kebanyakan tema Super Sentai ya warna-warni ceria ala anak-anak.

Nah, para remaja atau dewasa yang masih menggemari tokusatsu tak terlalu menyukai Super Sentai yang terlalu kekanak-kanakan. Bagaimana dengan Ultraman? Ultraman kalah saing dengan Kamen Rider karena cenderung monoton dan begitu-begitu saja.

Solo Hero Itu Keren


Super Sentai itu kelompok yang mengandalkan kerjasama alias keroyokan melawan monster-monster. Sementara Kamen Rider itu adalah solo fighter, kalau pun ada secondary rider ya cuman satu atau dua dan itu pun tetap karakter utamanya yang ditonjolkan. Solo hero itu terlihat lebih keren karena penonton akan berfokus pada satu karakter itu dibandingkan harus dibagi-bagi kelima orang atau bahkan lebih.

Konsep dan yang Lebih Bervariatif


Ya, Super Sentai yang berjumlah lebih dari empat puluh seri juga terdiri dari berbagai tema namun rasanya templatenya itu-itu saja, hanya ganti baju dan selebihnya ya sama saja. Ibaratnya kalau di hape Android hanya ganti tema tapi OS tetap sama. Nah, kalau Kamen Rider setiap seri OS nya upgrade dan nuansanya berbeda-beda, bukan hanya ganti kostum dan pemeran saja.

Cerita yang Lebih Berisi


Ya, senorak-noraknya Kamen Rider zaman sekarang (Reiwa) tetap saja ceritanya punya "isi". Apalagi cerita seri Kamen Rider era Heisei Phase 1 yang agak berat dan lebih cocok untuk para remaja. Kita lihat saja Faiz dan Ryuki, ceritanya berat terlalu serius untuk ukuran anak-anak. Apakah ada serial Super Sentai yang ceritanya agak berat dan serius seperti Kamen Rider era Heisei awal? Mungkin ada tapi tetap saja tidak menandingi Kamen Rider.

Nah, segitu saja opini singkat dari ane. Kalau menurut agan bagaimana?

Referensi