- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Movies
Imperfect! Jelek Susah, Cantik pun Susah


TS
ih.sul
Imperfect! Jelek Susah, Cantik pun Susah
Setelah Cek Toko Sebelah dan Susah Sinyal, saya mencoba menonton film lain karya Ernest Prakasa. Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan adalah (menurut saya) film terbaik yang dibuat oleh Komika satu ini. Mengambil tema tentang kecantikan, film ini mengajarkan pada kita bahwa tak peduli bagaimana cara kita menjalani hidup, akan selalu saja ada hal yang tidak sempurna dalam diri kita.
Quote:
Saya tak akan memberi sop iler, tetapi saya akan membahas fenomena global yang disampaikan dalam film ini yakni standar kecantikan. Tentunya kita sudah tahu bahwa internet—terutama medsos—adalah tempat yang mengerikan. Di sana, semua public figure akan dituntut untuk menjadi sempurna sesuai dengan tuntutan netizen maha benar meski yang disebut kesempurnaan hanyalah dongeng semata. Jika Anda gemuk maka Anda akan dituntut untuk kurus dan jika Anda sudah kurus Anda akan dituntut untuk meluruskan rambut. Hal-hal semacam itu.
Konten Sensitif
Film Imperfect menceritakan kehidupan dan transformasi yang Rara alami dari jelek ke cantik. Ini adalah sebuah film before-after yang menunjukkan pada kita seperti apa rasanya hidup dalam dua dunia. Orang jelek yang dihina dan orang cantik yang dituntut untuk selalu cantik. Baik dan buruk, buruk dan baik.
Namun, terlepas dari baik dan buruknya, tak bisa dipungkiri bahwa wanita selalu memiliki standar di masyarakat kita. Ada sekumpulan kriteria dan semakin banyak seorang wanita memenuhi kriteria itu maka semakin dia mendapat penghormatan dari lingkungan sekitar. Wanita yang tak sanggup memenuhi kriteria akan… ehem, terasingkan.
Untuk wanita, standar-standar itu tak akan jauh dari tubuh langsing, mata bulat, rambut lurus, gigi rata, dan pipi tirus. Barang siapa yang tak bisa memenuhi standar itu harus siap mendapat cibiran netizen dan barang siapa yang peduli akan cibiran netizen dijamin akan tersiksa selamanya.
Selain itu, untuk mereka yang berhasil menjadi “sempurna,” mereka harus terus menjaga dan menjaga penampilan agar tetap sempurna. Diet ketat, tak boleh kena matahari, olahraga rutin, dan bahkan operasi sana-sini. Untuk apa? Untuk memuaskan orang-orang yang tidak kita kenal. Kenapa kita melakukannya? Karna dituntut oleh orang-orang yang bahkan tak memikirkan apa yang mereka katakan.
Konten Sensitif
Itulah yang akhirnya akan membuat kita semua gagal: What Will People Say.Kalau kita terus mengikuti apa yang orang-orang tuntut kepada kita maka kita hanya akan mengarah pada kehancuran dan ketidakbahagiaan. Standar-standar itu mengekang kita dan mengasingkan siapa pun yang tidak terpaku pada standar.
Beberapa orang tentunya sadar akan hal ini dan mencoba merubah standar, tetapi tampaknya tak berjalan terlalu baik. Beberapa orang yang sudah kelewat dendam dengan standar kecantikan berubah menjadi terlalu ekstrim dengan feminisme mereka dan berakhir menjadi SJW Toxic. Ujung-ujungnya mereka berubah menjadi apa yang paling mereka benci.
Akhirnya, semua kembali pada diri kita sendiri. Apakah kita ingin hidup sesuka kita atau hidup berdasarkan standar orang lain? Film ini memberikan jawaban, tetapi saya sangat menyarankan agar Anda mencari sendiri jawaban itu sebelum menonton film ini. So, bila Anda memiliki Insecurity, carilah Opportunity untuk menonton film ini.
Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.






zevguttmann dan 4 lainnya memberi reputasi
3
1.5K
26


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan