- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Survei SMRC: Dibanding Nasdem, Pemilih Anies Malah Lebih Condong ke PKS


TS
InRealLife
Survei SMRC: Dibanding Nasdem, Pemilih Anies Malah Lebih Condong ke PKS
https://fajar.co.id/2022/11/10/surve...ondong-ke-pks/
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3285479/original/011088100_1604387790-survei.jpg)
Jangan patah semangat dulu buat rekan-rekan di Nasdem
encet
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3285479/original/011088100_1604387790-survei.jpg)
Quote:
Survei SMRC: Dibanding Nasdem, Pemilih Anies Malah Lebih Condong ke PKS
Kamis, 10 November 2022 16:04 PM
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut Nasdem belum efektif menyerap suara Anies Baswedan.
Survei ini yang dilakukan pada 3 sampai 9 Oktober 2022 ini, hasilnya menunjukkan bahwa dalam simulasi lima nama, Anies mendapatkan dukungan 23,6 persen. Sementara Ganjar Pranowo didukung 30,5 persen suara, Prabowo 25,7 persen, Puan Maharani 5,1 persen, dan Airlangga Hartarto 2,4 persen. Masih ada 12,7 persen yang belum menyatakan pilihan.
Dibanding Nasdem yang telah resmi mendeklarasikan Anies sebagai capres, hasil survei SMRC mengungkap pemilih Anies malah lebih condong ke PKS.
“Suara Anies terdistribusi hampir merata di banyak partai,” jelas Saiful melalui keterangan resminya, Kamis (10/11/2022).
Survei ini menemukan bahwa dari total 23,6 persen pemilih Anies, hanya 12 persen di antaranya yang menyatakan memilih Nasdem. Perolehan suara Nasdem dari pemilih Anies sama dengan dukungan pemilih Anies pada PDIP (12 persen), Gerindra (12 persen), dan Demokrat (11 persen).
Baca juga:
Pemilih Anies lebih banyak terdistribusi ke PKS. Partai ini mendapatkan sekitar 20 persen pemilih Anies. PKS yang paling diuntungkan oleh suara Anies, padahal partai ini belum melakukan deklarasi mendukung Anies sebagai calon presiden mereka.
Sementara ini, kata Saiful, Nasdem belum mengambil keuntungan atau belum terlihat cukup menonjol untuk mampu menampung suara pendukung Anies.
“Nasdem tidak berbeda dengan Gerindra dan PDIP, bahkan kalah oleh PKS dalam menarik suara Anies,” jelasnya.
Dalam simulai tiga nama, urutan perolehan suara tidak banyak berubah. Ganjar mendapat 32,1 persen suara, Prabowo 27,5 persen, dan Anies 26 persen.
Dalam simulasi tiga nama, suara Anies tetap lebih banyak ditarik oleh PKS, 18 persen, disusul PDIP 13 persen, Gerindra 12 persen, Nasdem 11 persen, dan Demokrat 10 persen. Jumlah suara PDIP, Gerindra, Nasdem, dan Demokrat dari pemilih Anies tersebut tidak berbeda signifikan.
“Empat partai ini seimbang dalam menarik suara Anies,” kata Saiful.
Saiful menyimpulkan bahwa dalam dua simulasi, 5 dan 3 nama, suara Anies paling banyak diserap oleh PKS. Sementara Nasdem, walaupun sudah mendeklarasikan Anies, belum efektif menyerap suara pemilih Anies.
Bahkan PKS yang mendapatkan suara terbanyak dari pemilih Anies hanya berbeda sekitar 5 persen dari yang diperoleh PDIP. Ini, menurut Saiful, membuktikan bahwa pemilih Anies berafiliasi ke partai-partai yang tidak mencalonkannya.
Saiful menjelaskan bahwa mengapa suara PKS juga Gerindra mampu menarik suara pemilih Anies, karena kedua partai tersebut selama ini dekat dengan Anies. Sementara Nasdem, menurut Saiful, seperti banting stir. Awalnya Nasdem mendukung Ahok yang berhadapan dengan Anies di Pilkad DKI Jakarta 2017. Sementara PKS konsisten mendukung Anies sampai hari ini.
Saiful menyatakan bahwa masih minimnya dukungan pemilih Anies pada Nasdem karena partai ini mengubah warna atau wajah dari pemilih Nasdem itu sendiri ketika mendeklarasikan Anies sebagai bakal calon presiden. Ada sebagian dari pemilih Nasdem yang kurang senang dengan keputusan partai tersebut, bahkan ada elitnya yang menyatakan mengundurkan diri.
Saiful menambahkan bahwa suara Nasdem yang sekarang sekitar 5,4 persen menunjukkan bahwa suara dari daerah seperti Sumatera sudah mulai masuk ke Nasdem sebagai pengganti pemilih yang keluar dari Indonesia bagian Timur.
Diketahui, survei ini dilakukan secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden. Response rate sebesar 1027 atau 84%. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).
(Arya/Fajar)
Kamis, 10 November 2022 16:04 PM
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut Nasdem belum efektif menyerap suara Anies Baswedan.
Survei ini yang dilakukan pada 3 sampai 9 Oktober 2022 ini, hasilnya menunjukkan bahwa dalam simulasi lima nama, Anies mendapatkan dukungan 23,6 persen. Sementara Ganjar Pranowo didukung 30,5 persen suara, Prabowo 25,7 persen, Puan Maharani 5,1 persen, dan Airlangga Hartarto 2,4 persen. Masih ada 12,7 persen yang belum menyatakan pilihan.
Dibanding Nasdem yang telah resmi mendeklarasikan Anies sebagai capres, hasil survei SMRC mengungkap pemilih Anies malah lebih condong ke PKS.
“Suara Anies terdistribusi hampir merata di banyak partai,” jelas Saiful melalui keterangan resminya, Kamis (10/11/2022).
Survei ini menemukan bahwa dari total 23,6 persen pemilih Anies, hanya 12 persen di antaranya yang menyatakan memilih Nasdem. Perolehan suara Nasdem dari pemilih Anies sama dengan dukungan pemilih Anies pada PDIP (12 persen), Gerindra (12 persen), dan Demokrat (11 persen).
Baca juga:
Pemilih Anies lebih banyak terdistribusi ke PKS. Partai ini mendapatkan sekitar 20 persen pemilih Anies. PKS yang paling diuntungkan oleh suara Anies, padahal partai ini belum melakukan deklarasi mendukung Anies sebagai calon presiden mereka.
Sementara ini, kata Saiful, Nasdem belum mengambil keuntungan atau belum terlihat cukup menonjol untuk mampu menampung suara pendukung Anies.
“Nasdem tidak berbeda dengan Gerindra dan PDIP, bahkan kalah oleh PKS dalam menarik suara Anies,” jelasnya.
Dalam simulai tiga nama, urutan perolehan suara tidak banyak berubah. Ganjar mendapat 32,1 persen suara, Prabowo 27,5 persen, dan Anies 26 persen.
Dalam simulasi tiga nama, suara Anies tetap lebih banyak ditarik oleh PKS, 18 persen, disusul PDIP 13 persen, Gerindra 12 persen, Nasdem 11 persen, dan Demokrat 10 persen. Jumlah suara PDIP, Gerindra, Nasdem, dan Demokrat dari pemilih Anies tersebut tidak berbeda signifikan.
“Empat partai ini seimbang dalam menarik suara Anies,” kata Saiful.
Saiful menyimpulkan bahwa dalam dua simulasi, 5 dan 3 nama, suara Anies paling banyak diserap oleh PKS. Sementara Nasdem, walaupun sudah mendeklarasikan Anies, belum efektif menyerap suara pemilih Anies.
Bahkan PKS yang mendapatkan suara terbanyak dari pemilih Anies hanya berbeda sekitar 5 persen dari yang diperoleh PDIP. Ini, menurut Saiful, membuktikan bahwa pemilih Anies berafiliasi ke partai-partai yang tidak mencalonkannya.
Saiful menjelaskan bahwa mengapa suara PKS juga Gerindra mampu menarik suara pemilih Anies, karena kedua partai tersebut selama ini dekat dengan Anies. Sementara Nasdem, menurut Saiful, seperti banting stir. Awalnya Nasdem mendukung Ahok yang berhadapan dengan Anies di Pilkad DKI Jakarta 2017. Sementara PKS konsisten mendukung Anies sampai hari ini.
Saiful menyatakan bahwa masih minimnya dukungan pemilih Anies pada Nasdem karena partai ini mengubah warna atau wajah dari pemilih Nasdem itu sendiri ketika mendeklarasikan Anies sebagai bakal calon presiden. Ada sebagian dari pemilih Nasdem yang kurang senang dengan keputusan partai tersebut, bahkan ada elitnya yang menyatakan mengundurkan diri.
Saiful menambahkan bahwa suara Nasdem yang sekarang sekitar 5,4 persen menunjukkan bahwa suara dari daerah seperti Sumatera sudah mulai masuk ke Nasdem sebagai pengganti pemilih yang keluar dari Indonesia bagian Timur.
Diketahui, survei ini dilakukan secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden. Response rate sebesar 1027 atau 84%. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).
(Arya/Fajar)
Jangan patah semangat dulu buat rekan-rekan di Nasdem







muhamad.hanif.2 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.7K
Kutip
43
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan