Menjelang berakhirnya tahun 2022, Rusia dikabarkan akan menggelar uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) RS-28 Sarmat, yang oleh NATO diberi kode Satan 2. Kabar itu dilaporkan media Rusia, yakni TASSpada 8 November 2022. Dalam artikelnya, media tersebut diberitahu sebuah sumber yang dekat dengan Kementerian Pertahanan, jika uji coba penembakan Satan 2 akan dilaksanakan akhir tahun ini.

Sementara uji coba pertama penembakan rudal Satan 2 sebelumnya dilakukan pada 20 April 2022. Menurut laporan TASS, seperti waktu uji coba peluncuran pertama, rudal akan diluncurkan dari kosmodrom Plesetsk dengan pengiriman unit pelatihan tempur ke tempat pelatihan Kura di Kamchatka. Setelah mengevaluasi hasil dari peluncuran ini, keputusan dapat dibuat untuk menyebarkan resimen pertama dengan ICBM Sarmat. Uji coba kedua ini juga masih bagian dari flight design test, mengingat rudal ini termasuk barang baru, maka perlu dilakukan beberapa pengujian lagi sampai rudal siap masuk dinas resmi. Diperkirakan bahwa, setidaknya akan lima uji coba peluncuran, salah satunya harus dilakukan melalui Kutub Selatan. Hal itu dilakukan untuk menyelesaikan uji terbang ICBM secara keseluruhan.

Rudal balistik Satan 2 yang diluncurkan dari Plesetsk pada April lalu di barat laut, sukses mengenai sasaran di Semenanjung Kamchatka Timur Jauh. Presiden Rusia Vladimir Putin waktu itu mengklaim bahwa, rudal itu tidak dapat dicegat sistem pertahanan anti rudal. Putin mengatakan bahwa, rudal itu akan meningkatkan kemampuan tempur angkatan bersenjata Rusia dan mengamankan keamanan negara dari ancaman luar. 



Dan sekilas tentang Rudal RS-28 Sarmat, rudal ini dibuat dan diproduksi di Pusat Rudal Negara VP Makeyev, yang berspesialisasi dalam pengembangan rudal balistik antarbenua berbasis laut. Menurut pihak pabrikan, Satan 2 akan melindungi Rusia dari ancaman eksternal selama 40 hingga 50 tahun ke depan. 

Satan 2 adalah rudal berbahan bakar cair tiga tahap dengan jangkauan 18.000 km dan berat peluncuran 208,1 metrik ton. Rudal tersebut memiliki panjang 35,3 meter dan diameter 3 meter. Ditunjuk sebagai ICBM “berat”, Satan 2 dapat membawa muatan hingga 10 ton dan dapat memuat berbagai macam pilihan hulu ledak, termasuk hulu ledak nuklir. Menurut media Rusia, Satan 2 dilaporkan dapat memuat hingga 10 hulu ledak besar, 16 yang lebih kecil, kombinasi hulu ledak dan umpan (decoy), atau membawa Multiple Independently Targetable Reentry Vehicles (MIRV) yang memungkinkan untuk menyerang beberapa target secara bersamaan.

Rudal Satan 2 dikembangkan untuk menggantikan R-36 atau Voevoda, rudal balistik antarbenua era Soviet yang dijuluki NATO sebagai “Satan." Jangkauan operasi sistem rudal Satan adalah 10.000 hingga 18.000 kilometer. Dibandingkan versi Satan era Soviet, Satan 2 dilengkapi dengan sistem panduan canggih dan, kemungkinan besar bisa membawa umpan (decoy) untuk mengelabui sistem pertahanan anti-rudal. Para ahli percaya ini bisa beberapa lusin umpan yang sangat ringan bisa digunakan untuk mengelabui sistem pertahanan lawan.





Referensi Tulisan: missilethreat.csis.org& TASS
Sumber Foto: sudah tertera di atas