Angkatan Laut Iran kembali mengirimkan kapal perangnya ke Indonesia, ini adalah yang kedua kalinya negara tersebut mengirim kapal perang untuk menyambangi Jakarta. Sebelumnya pada Februari 2020, Iran mengutus IRINS Khrag 431 ke Jakarta. Kali ini Iran mengutus dua kapal, yakni IRINS Makran 441 dan IRINS Dena 75.

Mengutip artikel Lantamal III Jakarta, dua kapal Iran tersebut tiba di JITC II Pelabuhan Tanjung Priok, hari Sabtu (5/11/2022). Kedua kapal disambut oleh Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Umar Farouq. Lantamal III menyebut jika kedua kapal perang Iran akan berada di Indonesia selama empat hari.

IRINS Makran dikomandani Captain Ali Asghar Mazloumi merupakan kapal Kelas Forward Base Ship, sementara IRINS Dena yang dikomandani Junior Captain Omid Moghani merupakan kapal perang jenis korvet dari Moudge Class. Lalu bagaimana spesifikasi kedua kapal ini ? Mari kita simak di bawah sini gan



Meski disebut sebagai kapal induk, sejatinya IRINS Makran adalah modifikasi dari kapal tanker sipil; kapal ini kemudian digunakan sebagai pangkalan terapung (sea basing). Walaupun diakui sebagai kapal militer, kapal yang dimaksud sebenarnya bukan termasuk kapal jenis kombatan.

IRINS Makran, diklaim sebagai kapal terbesar yang digunakan Angkatan Laut Iran, dengan bobot 106.000 ton. IRINS Makran punya panjang 228 meter dan lebar 42 meter. Pada bagian anjungan, terdapat deck berukuran besar, di mana enam helikopter ukuran medium dapat beroperasi (mendarat dan lepas landas) secara bersamaan.

Mengutip artikel indomiliter.com, IRINS Makran juga dilengkapi kapal cepat, kapal selam mini, unit pasukan khusus, pasukan marinir hingga drone kamikaze. IRINS Makran juga bisa difungsikan sebagai kapal logistik guna mendukung operasional lima kapal perang untuk misi selama tiga bulan.

Kelengkapan yang ada di dalam kapal terdiri dari fasilitas kesehatan yang dilengkapi unit radiologi, ruang operasi, ruang rawat, kedokteran gigi, farmasi dan unit spesialis kesehatan lainnya. Masih dari artikel yang sama, bekal persenjataan IRINS Makran masih mengandalkan kanon manual; yakni 4 unit Oerlikon 20 mm, dua unit kanon ZSU 23 mm, 2 unit senapan mesin berat DShK 12,7 mm dan beberapa rudal MANPADS.



Beralih ke kapal korvet IRINS Dena dengan nomor lambung 75, kapal ini merupakan anggota keluarga Moudge Class. Merupkan kapal korvet buatan Iran dengan bobot 1.500 ton. Kapal punya panjang 95 meter dan lebar 11 meter. Kapal ditenagai 2 mesin diesel dengan kekuatan 10.000 hp dan 4x generator diesel dengan kekuatan tiap generator 740 hp. Kapal bisa diajak ngebut sampai kecepatan maksimum 30 knots.

Menurut artikel indomiliter.com, Moudge Class punya persenjataan yang berbeda-beda tiap kapal. Kapal pertama, Jamaran 76, punya empat peluncur rudal anti kapal Noor (C-802), sementara untuk perlindungan dari serangan udara jarak menengah ada empat peluncur rudal Fajr. Sementara untuk IRINS Dena, masih belum diketahui apakah memakai konfigurasi rudal serupa ?

Pada haluan kapal, semuanya kompak memakai meriam Fajr 27; versi jiplakan meriam OTO Melara 76 mm. Persenjataan lainnya yang serupa pada tiap kapal adalah adopsi satu meriam kaliber 40 mm, dua meriam Oerlikon 20 mm dan dua peluncur triple tube torpedo kaliber 324 mm. Khusus untuk kapal Sahand 74, dilengkapi satu kanon reaksi cepat (CIWS) Kamand 30 mm, versi jiplakan kanon AK-630. Di sisi lain, Moudge Class tidak dilengkapi hanggar helikopter, tapi kapal punya helipad yang luas untuk bisa didarati helikopter sekelas Bell-412.

Meski Moudge Class jadi lambang supremasi kemandirian industri pertahanan Iran di segmen angkatan laut, tapi sejujurnya kapal ini cukup membingungkan untuk dibahas karena persenjataannya yang berbeda-beda pada setiap kapal. Sejauh ini Iran telah berhasil membuat 4 kapal Kelas Moudge.






Referensi Tulisan: Lantamal III Jakarta& indomiliter.com
Sumber Foto: TNI AL & Twitter