- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Warganya Hidup Tanpa Listrik, Zelensky: Rusia Lakukan 'Terorisme Energi'


TS
4574587568
Warganya Hidup Tanpa Listrik, Zelensky: Rusia Lakukan 'Terorisme Energi'

Kiev -
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menuduh Kremlin menggunakan "terorisme energi" setelah pasukan Rusia hanya mendapat sedikit kemajuan di medan pertempuran.
Zelensky mengatakan 4,5 juta warganya hidup tanpa listrik setelah Rusia menyerang jaringan pasokan energi negara itu.
Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia telah melancarkan serangan rudal dan pesawat tanpa awak dalam skala besar terhadap fasilitas listrik Ukraina.
Serangan itu terjadi ketika para pejabat Rusia mengatakan pasukannya kemungkinan akan mundur dari kota di sebelah selatan, Kherson.
Setelah mengalami serangkaian kemunduran di medan perang, Rusia meningkatkan serangan dalam beberapa pekan terakhir ke infrastruktur listrik di kota-kota yang jauh dari garis depan medan pertempuran.
Hanya dalam sebulan terakhir, sepertiga dari pembangkit listrik negara itu dilaporkan telah hancur, menurut Presiden Zelensky.
Pemerintah Ukraina meminta warganya untuk mencoba menggunakan energi sehemat mungkin.
"Malam ini sekitar 4,5 juta rumah tidak teraliri listrik," kata Presiden Zelensky dalam pidato Kamis malam (03/11/2022).
Dia juga mengatakan dengan menargetkan infrastruktur energi, itu seperti menjadi petanda "kelemahan" Rusia karena pasukannya mengalami banyak kekalahan di garis depan.
"Fakta bahwa Rusia menggunakan terorisme energi seperti menunjukkan kelemahan musuh kita," katanya.
"Mereka tidak bisa mengalahkan Ukraina di medan perang, jadi mereka mencoba menghancurkan kita dengan cara seperti ini."
Kementerian Pertahanan Rusia telah membenarkan pihaknya memang menyasar infrastruktur energi Ukraina.
Tuduhan Zelensky muncul ketika muncul laporan yang menyatakan bahwa tentara Rusia meninggalkan Kota Kherson yang diduduki. Itu menjadi pertanda mundurnya Rusia secara besar-besaran.
Seorang pejabat Rusia di wilayah Kherson, Kirill Stremousov, berkata kepada media Rusia bahwa Moskow "kemungkinan" akan menarik pasukannya dari daerah itu.
Dan menurut seorang pejabat anonim negara Barat, sebagian besar komandan pasukan Rusia telah ditarik dari kota tersebut.
Alih-alih mencoba untuk tetap menguasai kota, pejabat itu melanjutkan, pasukan Rusia sedang membangun lokasi pertahanan di sisi lain Sungai Dnipro. Itu sebagai bagian dari langkah Rusia untuk mendirikan garis pertahanan yang lebih baik di seluruh selatan dan timur Ukraina sebelum masuk musim dingin.
Sulit untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi di dalam kota, tapi pejabat itu berkata pasukan cadangan Rusia yang dimobilisasi telah dikirim ke kota untuk menutupi kemunduran yang terjadi.
Selain itu, wartawan BBC Paul Adams mengatakan banyak bank dilaporkan telah kosong dan museum dijarah.
Pihak berwenang yang wilayah diduduki juga telah mengevakuasi ribuan warga sipil di daerah itu selama beberapa minggu.
Menteri Pertahanan AS, Llyod Austin, mengatakan pasukan Ukraina "mampu" merebut kembali kota di sebelah selatan.
Namun Ukraina menyatakan pihaknya masih berperang di daerah itu dan tetap berhati-hati jika Rusia membuat jebakan untuk pasukan Ukraina.
Pendudukan Rusia atas Kherson pada Maret lalu dipandang sebagai salah satu pencapaian paling signifikan Moskow dalam perang tersebut.
Akan tetapi serangkaian serangan balasan Ukraina di sana yang telah berlangsung selama lebih dari sebulan, menandakan bahwa Rusia harus mempertimbangkan kembali tujuan dari perangnya ini.
sumber






anakhelvetia dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan