Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Pukat UGM: Seharusnya KPK Bisa Tangkap Lukas Enembe
Pukat UGM: Seharusnya KPK Bisa Tangkap Lukas Enembe
Pukat UGM: Seharusnya KPK Bisa Tangkap Lukas Enembe

Peneliti Pukat UGM Zaenur Rohman di LBH Yogyakarta, Kamis (9/6/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak kunjung menangkap Gubernur Papua Lukas Enembe meski sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi. Bahkan, Ketua KPK Firli Bahuri menemui tersangka tersebut di Papua dan menyalaminya.

"Seharusnya ketika seseorang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, KPK bisa melakukan penangkapan. Tentu ketika melakukan penangkapan KPK komunikasikan dulu kepada masyarakat misalnya jika ada resistensi. Komunikasikan melalui tokoh-tokoh masyarakat, komunikasikan melalui tokoh-tokoh agama," kata peneliti Pusat Studi Anti Korupsi (Pukat) UGM Zaenur Rohman, Jumat (4/11).

Pukat UGM: Seharusnya KPK Bisa Tangkap Lukas Enembe

Ketua KPK Firli Bahuri dalam konferensi pers Mengenai program Politik Cerdas Berintergritas 2022 di Pusat Edukasi Anti Korupsi (ACLC), Selasa (12/4). Foto: Hedi/kumparan
Setelah Enembe ditangkap, Enembe yang selama ini beralasan sakit, bisa diperiksa oleh dokter independen. Jika hasilnya sehat, maka pemeriksaan kasus bisa dilakukan oleh KPK.

"Jika kondisi sehat maka bisa diperiksa KPK. Kalau kesimpulan dari dokter tersangka dalam tidak keadaan sehat, maka pemeriksaan (kasus) tidak bisa dilakukan tinggal KPK merujuk tersangka ke faskes agar mendapatkan perawatan," jelasnya.

Pukat UGM: Seharusnya KPK Bisa Tangkap Lukas Enembe

Demonstran yang terdiri dari mahasiswa asal Papua melakukan unjuk rasa di gerbang Monas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (12/10/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Zaenur menjelaskan, ketika tersangka itu berada di fasilitas kesehatan, maka tetap wajib ada penjagaan dan pengawasan dari KPK.

"Tetap dalam penjagaan dan pengawasan KPK gitu, ya," katanya.

Zaenur mengatakan bahwa memang sejak awal ada kecurigaan dari masyarakat atas kasus Lukas Enembe yang terkesan diistimewakan.

"Memang sejak awal ada kecurigaan sebagian publik bahwa ini kasus tidak lepas dari muatan politik," katanya
https://kumparan.com/kumparannews/pu...BMAVrx6PM/full
Nggak segampang itu nangkap dia . Massa pendukung dia udah fanatik apalagi Dewan Adat Papua bela Lukas Enembe demikian gereja-gereja tertentu dan KKB kayaknya

Firli Bahuri Temui Lukas Enembe, ICW: Lelucon Mengundang Tawa

[iimg]https://cdn-asset.jawapos.com/wp-content/uploads/2022/11/firli-temui-enembe-750x519.jpg[/img]

Firli Bahuri Temui Lukas Enembe, ICW: Lelucon Mengundang Tawa

PICU SOROTAN: Firli Bahuri (dua dari kiri) berdialog dengan Lukas Enembe di kediaman pribadi Lukas di Kampung Koya Tengah, Jayapura, Papua kemarin (3/11). (CENDERAWASIH POS)
JawaPos.com – Kedatangan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menemui Gubernur Papua Lukas Enembe di Kota Jayapura, Papua, Kamis (3/11) kemarin menuai kritik. Indonesia Corruption Watch (ICW) mempertanyakan kepentingan Firli Bahuri menghadiri langsung pemeriksaan Lukas Enembe di Papua.

Hingga saat ini kami benar-benar tidak memahami apa urgensi seorang Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri datang menghadiri langsung pemeriksaan Lukas Enembe di kediamannya. Sebab, kegiatan itu cukup dihadiri oleh Penyidik dan perwakilan dokter dari Ikatan Dokter Indonesia saja,” kata peneliti ICW, Kurnia Ramadhana kepada JawaPos.com, Jumat (4/11).

Aktivis antikorupsi ini mengingatkan, berdasarkan Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang KPK baru, tidak lagi menyebut status Pimpinan KPK sebagai penyidik sebagaimana UU KPK lama. Selain itu, Firli juga bukan dokter yang punya kemampuan mendeteksi kesehatan seseorang.

“Jadi, kehadiran dirinya di kediaman Lukas, terlebih sampai berjabat tangan semacam itu lebih semacam lelucon yang mengundang tawa di mata masyarakat,” ucap Kurnia.

Kurnia juga lantas mempertanyakan sikap Dewan Pengawas. Sekalipun Pasal 4 ayat (2) huruf a Peraturan Dewan Pengawas Nomor 2 Tahun 2020 memiliki alasan pembenar, yaitu sepanjang dalam rangka pelaksanaan tugas dan sepengetahuan pimpinan atau atasan langsung, namun melihat konstruksi kejadiannya, kehadiran Firli tidak dibutuhkan dalam proses pemeriksaan Lukas.

“Jadi, Dewan Pengawas seharusnya melarang, bukan malah membiarkan peristiwa itu terjadi,” cetus Kurnia.

Kurnia mengungkapkan, jika dihitung maka ini kali kedua Firli bertemu dengan pihak berperkara di KPK. Sebagaimana diketahui pertengahan Mei 2018 lalu Firli sempat bertemu dengan Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi. Akibat peristiwa tersebut, ia kemudian terbukti melakukan pelanggaran etik berat.

Ini memperlihatkan sejak dulu hingga kini Firli tidak memiliki standar etika sebagai Pimpinan KPK,” ungkap Kurnia.

Sebelumnya, KPK melakukan pemeriksaan terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe, Rabu (3/11). Pemeriksaan terhadap Lukas dilakukan di rumah pribadinya yang berlokasi di Jayapura, Papua.


“Iya (diperiksa) sekitar pukul 13.00 WIT, Jakarta pukul 11.00 siang,” ujar kuasa hukum Lukas, Aloysius Renwarin dikonfirmasi, Kamis (3/11).

Lukas disebut sudah sudah membuka pintu lebar kepada penyidik untuk melakukan permintaan keterangan di Papua sejak pekan lalu.

Aloysius juga menyebut pemeriksaan kasus bakal diutamakan. Jika kesehatan Lukas terganggu, pemeriksaan kasus bakal dihentikan sementara.


“Biasanya itu mekanisme kasus dulu, baru kalau kesehatan terganggu baru ke pemeriksaan kesehatan,” ucap Aloysius.

Dalam pemeriksaan tersebut, Kapolda Papua Irjen Polisi Mathius Fakhiri bersama Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa akan mendampingi Ketua KPK RI Firli Bahuri menuju ke kediaman pribadi Gubernur Papua Lukas Enembe di Koya Tengah, Kota Jayapura.

Pemeriksaan terhadap Lukas Enembe dilakukan karena menyandang tersangka dugaan kasus korupsi. Dalam rombongan itu juga terdapat beberapa orang dokter dari IDI Pusat dan dokter dari KPK.

Editor : Kuswandi

https://www.jawapos.com/nasional/04/...ngundang-tawa/
Menurut aku itu strategi KPK terlebih KPK harus kordinasi sama Kapolda, Pangdam , dan Kabin Papua karena Lukas Enembe kayaknya kritikal bagi stabilitas Papua yang bisa mengancam stabilitas Indonesia
Terlebih mau KTT G20 dan tokoh OPM wafat yang kematiannya dipertanyakan sama beberapa kalangan walaupun keluarga bilang meninggal karena tenggelam
nomoreliesAvatar border
muhamad.hanif.2Avatar border
muhamad.hanif.2 dan nomorelies memberi reputasi
0
1.1K
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan