- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer
Indo Defence 2022: EM&E Jalin Kerja Sama dengan J-Forces Group dari Indonesia


TS
si.matamalaikat
Indo Defence 2022: EM&E Jalin Kerja Sama dengan J-Forces Group dari Indonesia
Quote:
Masih dari ajang Indo Defence 2022 yang mengambil tempat di JIExpo, Kemayoran; kali ini ada kabar baik untuk industri pertahanan Indonesia. Pasalnya manufaktur asal Spanyol, yakni Escribano Mechanical & Engineering (EM&E) resmi masuk ke pasar senjata/pertahanan Indonesia. Sebagai tambahan, Indo Defence 2022 merupakan debut pertama perusahaan senjata asal Spanyol tersebut di Asia; manufaktur senjata ini berfokus pada produksi remote control weapon station (RCWS).
Dalam acara pembukaan Indo Defence (2 November 2022), pihak EM&E menandatangani kesepakatan kerja sama dengan perusahaan swasta Indonesia; yakni PT Jala Berikat Nusantara (J-Forces Group) dalam pengembangan RCWS. Sebagai tambahan, melalui website resminya; pihak EM&Eakan memasok sistem senjata berupa remote weapon station Guardian 1.5 untuk kebutuhan TNI AD. Sejauh ini tidak diketahui berapa banyak sistem senjata serta berapa nilai kontraknya. Sebagai tambahan, Guardian 1.5 juga dipajang di stand milik J-Forces Group selama acara Indo Defence.
Sekilas tentang Guardian 1.5 yang akan dipinang TNI AD, merupakan stasiun senjata jarak jauh (remote weapon station) yang ringan dan ringkas, serta dirancang khusus untuk bisa dipasangi senapan mesin 12,7 mm dan peluncur granat kaliber 40 mm. Sistem ini memiliki fitur stabilisasi dua axis dan mampu beroperasi siang dan malam. Guardian 1.5 merupakan sistem yang dirancang untuk diintegrasikan ke dalam berbagai platform, baik kendaraan darat atau kapal perang; yang akan menyediakan kapasitas pertahanan diri untuk jarak pendek dan menengah.
Selain Guardian 1.5, manufaktur asal Spanyol ini juga menampilkan dua produk unggulannya selama Indo Defence 2022. Salah satunya adalah Sentinel Aspis, stasiun senjata untuk angkatan laut paling ringan yang tersedia di pasar menurut klaim EM&E. Dengan berat kurang dari 100 kg, sistem ini menggabungkan fitur pengendalian tembakan dan alat bidik canggih; serta dapat dipasangi senapan mesin kaliber 5,56 mm atau 7,62 mm.
Produk lainnya yang dibawa ke Indonesia adalah Guardian 2.0, stasiun senjata berbasis darat yang dapat dipasang pada platform statis atau kendaraan. Guardian 2.0 bisa dipasangi senapan mesin kaliber 7,62 mm, 12,7mm, peluncur granat MK19 kaliber 40 mm, serta peluncur granat asap.
Dengan kapasitas persenjataan yang dimiliki sistem dalam konfigurasi standarnya, sistem stasiun senjata ini juga telah digunakan sebagai sistem C-UAS (kontra drone), sebagai solusi mematikan untuk menghadapi ancaman seperti UAV (drone) di era modern.
Referensi Tulisan: EM&E& Army Recognition
Sumber Foto & Ilustrasi: Army Recognition & Escribano Mechanical & Engineering
Dalam acara pembukaan Indo Defence (2 November 2022), pihak EM&E menandatangani kesepakatan kerja sama dengan perusahaan swasta Indonesia; yakni PT Jala Berikat Nusantara (J-Forces Group) dalam pengembangan RCWS. Sebagai tambahan, melalui website resminya; pihak EM&Eakan memasok sistem senjata berupa remote weapon station Guardian 1.5 untuk kebutuhan TNI AD. Sejauh ini tidak diketahui berapa banyak sistem senjata serta berapa nilai kontraknya. Sebagai tambahan, Guardian 1.5 juga dipajang di stand milik J-Forces Group selama acara Indo Defence.
Quote:
Sekilas tentang Guardian 1.5 yang akan dipinang TNI AD, merupakan stasiun senjata jarak jauh (remote weapon station) yang ringan dan ringkas, serta dirancang khusus untuk bisa dipasangi senapan mesin 12,7 mm dan peluncur granat kaliber 40 mm. Sistem ini memiliki fitur stabilisasi dua axis dan mampu beroperasi siang dan malam. Guardian 1.5 merupakan sistem yang dirancang untuk diintegrasikan ke dalam berbagai platform, baik kendaraan darat atau kapal perang; yang akan menyediakan kapasitas pertahanan diri untuk jarak pendek dan menengah.
Quote:
Selain Guardian 1.5, manufaktur asal Spanyol ini juga menampilkan dua produk unggulannya selama Indo Defence 2022. Salah satunya adalah Sentinel Aspis, stasiun senjata untuk angkatan laut paling ringan yang tersedia di pasar menurut klaim EM&E. Dengan berat kurang dari 100 kg, sistem ini menggabungkan fitur pengendalian tembakan dan alat bidik canggih; serta dapat dipasangi senapan mesin kaliber 5,56 mm atau 7,62 mm.
Produk lainnya yang dibawa ke Indonesia adalah Guardian 2.0, stasiun senjata berbasis darat yang dapat dipasang pada platform statis atau kendaraan. Guardian 2.0 bisa dipasangi senapan mesin kaliber 7,62 mm, 12,7mm, peluncur granat MK19 kaliber 40 mm, serta peluncur granat asap.
Dengan kapasitas persenjataan yang dimiliki sistem dalam konfigurasi standarnya, sistem stasiun senjata ini juga telah digunakan sebagai sistem C-UAS (kontra drone), sebagai solusi mematikan untuk menghadapi ancaman seperti UAV (drone) di era modern.
--------------
Referensi Tulisan: EM&E& Army Recognition
Sumber Foto & Ilustrasi: Army Recognition & Escribano Mechanical & Engineering
Diubah oleh si.matamalaikat 05-11-2022 21:14






jagotorpedo dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.8K
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan