Deretan lapak diletakkan di sepanjang jalan di sekeliling gedung pertunjukan. Disini ada banyak lapak makanan dan mainan. Selain itu adapula lapak perkumpulan mini 4WD. Sepanjang jalan aku bingung mau beli apa. Mau jajan tapi perut belum lapar.  

Di ujung jalan belakang terdapat ruangan-ruangan kecil. Sepertinya itu ruang tidur bagi penjaga Dago Tea House. Di salah satu sudut ada tempat sembahyang. Pengunjung yang ingin bersembahyang bisa masuk ke dalam situ

Di sebelah sini ada pedagang mainan yang sering membuka lapak di hampir setiap acara cosplay yang diselenggarakan di kota Bandung. Lapak ini menjual barang-barang yang berkaitan dengan anime, seperti gantungan kunci, poster, bantal, patung kecil, dan lain-lain. 

Sayangnya..., uangku di hari itu hanya cukup untuk membeli makanan dan minuman saja. Untuk berjaga-jaga kalau aku lemas butuh makan dan minum. Sekedar memulihkan tenaga sekaligus menghilangkan lapar dan haus.

Aku menemukan mereka di pojok sedang pura-pura bermain kecapi. Sepertinya mereka itu terkenal. Katanya mau bawa kecapi sungguhan, tetapi tidak jadi membawanya karena berat. Maka mereka membuat tiruan kecapi dari lembaran busa agar tidak terasa berat ketika membawanya.

Sepertinya akan sangat menarik apabila mereka berdua memainkan kecapi sungguhan, memainkan lagu-lagu yang menidurkan. Bayangkan saja kalau tampil di panggung, lalu berhasil membuat juri mengantuk.

Aku sempat masuk ke dalam gedung pertunjukan. Pengisi acaranya cukup menarik. Sayangnya, di dalam sini malah berebut udara. Hampir tidak ada lubang angin, sehingga kurang betah untuk berlama-lama disini. Jadi aku tidak sempat menyaksikan semua pertunjukan disini.

Aku pun sempat tergoda oleh pengumuman lomba makan Takoyaki. Sialnya, tidak sempat ikut karena sudah banyak orang-orang kelaparan yang ingin ikut lomba itu. Takoyaki harganya mahal, kalau ada kesempatan ikut lomba makan, ya ikut saja. Dapat kudapan enak tanpa dipungut biaya.