- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer
Didatangkan Secara Leasing, Polandia Akan Menjadi Pengguna Terbaru Drone MQ-9A Reaper


TS
si.matamalaikat
Didatangkan Secara Leasing, Polandia Akan Menjadi Pengguna Terbaru Drone MQ-9A Reaper
Quote:
Kilas balik pada 28 Oktober 2022 lalu, Polandia telah menerima pengiriman batch pertama drone Bayraktar TB2 buatan Turki, dan jauh sebelum itu ternyata Polandia telah menandatangani kesepakatan dengan pabrikan drone asal AS untuk menyewa drone MQ-9 Reaper. Mengutip artikel Breaking Defense, kesepakatan itu ditandatangani Kementerian Pertahanan Polandia dengan General Atomics Aeronautical Systems, Inc (GA-ASI) selaku manufaktur drone pada 20 Oktober 2022.
Tidak disebutkan berapa drone yang akan disewa dan kapan drone akan dikirim, tetapi nilai sewa drone itu senilai US$70,6 juta. Dan keputusan menyewa drone MQ-9 varian A adalah sebagai stop gap bagi Polandia. Pasalnya pada awal tahun ini, mereka mengumumkan ingin membeli MQ-9B varian maritim untuk keperluan meronda kawasan laut. Sampai saat ini tidak diketahui juga berapa MQ-9B yang ingin dibeli dan berapa jumlah anggaranya.
Selain itu, pada awal tahun ini, Letnan Kolonel Krzysztof Płatek selaku juru bicara Badan Persenjataan, mengatakan kepada Defense Newsbahwa akuisisi pesawat tak berawak juga terkait dengan situasi di perbatasan timur Polandia dengan Ukraina yang saat ini memerangi invasi Rusia.
Di sisi lain, invasi Rusia terhadap Ukraina telah mendorong sejumlah negara di kawasan itu untuk mempercepat rencana akuisisi kendaraan udara tak berawak. Beberapa negara yang sedang dalam proses pengadaan drone untuk militer mereka antara lain Republik Ceko, Rumania, Lithuania, dan Moldova. Saat ini pengguna MQ-9A Reaper termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Italia, dan Spanyol, menurut data dari General Atomics. Sebagai tambahan, sejak 2019; USAF telah menerbangkan MQ-9A dari pangkalan udara Polandia.
Sekilas tentang MQ-9 Reaper, merupakan drone jenis MALE (Medium Altitude Long Endurance) produksi General Atomics Aeronautical Systems. Drone dapat terbang selama 40 jam (dalam konfigurasi muatan ringan) atau 14 jam (dalam konfigurasi muatan penuh). Total muatan yang bisa dibawa adalah 1,7 ton. Senjata yang bisa dibawa antara lain bom pintar GBU-12 Paveway II, rudal udara ke permukaan AGM-114 Hellfire II, rudal udara ke udara AIM-9 Sidewinder dan GBU-38 Joint Direct Attack Munition (JDAM).
Ditenagai sebuah mesin turborop Honeywell TPE331-10, Reaper dapat digeber sampai kecepatan maksimum 482 km per jam dan kecepatan jelajah 313 km per jam. Jarak jelajah Reaper bisa tembus 1.900 km dengan kendali Beyond Line of Sight. Selain digunakan untuk misi tempur, MQ-9 juga bisa digunakan untuk misi iIntelligence, surveillance, and reconnaissance (ISR).
Menyewa (leasing) peralatan militer bukanlah hal baru. Misalnya, Republik Ceko telah menyewa pesawat tempur Gripen dari Swedia sejak 2004; di masa lalu, Angkatan Udara Italia menyewa F-16ADF milik AS untuk mengisi kekosongan setelah pensiunnya F-104 dan ketersediaan Eurofighter Typhoon yang belum cukup untuk menjalankan peran QRA. Di masa lalu, General Atomics juga pernah menyewakan MQ-9 ke USMC.
Dan sebagai tambahan, India adalah negara yang akrab dengan istilah leasing. Pada tahun 2019 misalnya, India menandatangani kesepakatan untuk menyewa kapal selam bertenaga nuklir dari Rusia yang ketiga untuk jangka waktu 10 tahun dengan nilai US$3 miliar. Kapal selam yang disewa adalah Akula Class dan kemudian berganti nama menjadi Chakra III di India.
Referensi Tulisan: Defense News& Breaking Defense,
Sumnber Foto: USAF & General Atomics
Tidak disebutkan berapa drone yang akan disewa dan kapan drone akan dikirim, tetapi nilai sewa drone itu senilai US$70,6 juta. Dan keputusan menyewa drone MQ-9 varian A adalah sebagai stop gap bagi Polandia. Pasalnya pada awal tahun ini, mereka mengumumkan ingin membeli MQ-9B varian maritim untuk keperluan meronda kawasan laut. Sampai saat ini tidak diketahui juga berapa MQ-9B yang ingin dibeli dan berapa jumlah anggaranya.
Selain itu, pada awal tahun ini, Letnan Kolonel Krzysztof Płatek selaku juru bicara Badan Persenjataan, mengatakan kepada Defense Newsbahwa akuisisi pesawat tak berawak juga terkait dengan situasi di perbatasan timur Polandia dengan Ukraina yang saat ini memerangi invasi Rusia.
Di sisi lain, invasi Rusia terhadap Ukraina telah mendorong sejumlah negara di kawasan itu untuk mempercepat rencana akuisisi kendaraan udara tak berawak. Beberapa negara yang sedang dalam proses pengadaan drone untuk militer mereka antara lain Republik Ceko, Rumania, Lithuania, dan Moldova. Saat ini pengguna MQ-9A Reaper termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Italia, dan Spanyol, menurut data dari General Atomics. Sebagai tambahan, sejak 2019; USAF telah menerbangkan MQ-9A dari pangkalan udara Polandia.
Quote:
Sekilas tentang MQ-9 Reaper, merupakan drone jenis MALE (Medium Altitude Long Endurance) produksi General Atomics Aeronautical Systems. Drone dapat terbang selama 40 jam (dalam konfigurasi muatan ringan) atau 14 jam (dalam konfigurasi muatan penuh). Total muatan yang bisa dibawa adalah 1,7 ton. Senjata yang bisa dibawa antara lain bom pintar GBU-12 Paveway II, rudal udara ke permukaan AGM-114 Hellfire II, rudal udara ke udara AIM-9 Sidewinder dan GBU-38 Joint Direct Attack Munition (JDAM).
Ditenagai sebuah mesin turborop Honeywell TPE331-10, Reaper dapat digeber sampai kecepatan maksimum 482 km per jam dan kecepatan jelajah 313 km per jam. Jarak jelajah Reaper bisa tembus 1.900 km dengan kendali Beyond Line of Sight. Selain digunakan untuk misi tempur, MQ-9 juga bisa digunakan untuk misi iIntelligence, surveillance, and reconnaissance (ISR).
Menyewa (leasing) peralatan militer bukanlah hal baru. Misalnya, Republik Ceko telah menyewa pesawat tempur Gripen dari Swedia sejak 2004; di masa lalu, Angkatan Udara Italia menyewa F-16ADF milik AS untuk mengisi kekosongan setelah pensiunnya F-104 dan ketersediaan Eurofighter Typhoon yang belum cukup untuk menjalankan peran QRA. Di masa lalu, General Atomics juga pernah menyewakan MQ-9 ke USMC.
Dan sebagai tambahan, India adalah negara yang akrab dengan istilah leasing. Pada tahun 2019 misalnya, India menandatangani kesepakatan untuk menyewa kapal selam bertenaga nuklir dari Rusia yang ketiga untuk jangka waktu 10 tahun dengan nilai US$3 miliar. Kapal selam yang disewa adalah Akula Class dan kemudian berganti nama menjadi Chakra III di India.
--------------
Referensi Tulisan: Defense News& Breaking Defense,
Sumnber Foto: USAF & General Atomics
Diubah oleh si.matamalaikat 03-11-2022 20:39






jlamp dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1.8K
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan