

TS
si.matamalaikat
Polandia Kini Resmi Menjadi Pengguna Drone Bayraktar TB2 Buatan Turki
Quote:
Sekitar sebulan terkahir, Polandia jadi pusat perhatian setelah memborong sistem senjata secara besar-besaran dari Korea Selatan. Selain Korsel, Polandia juga telah memborong drone Bayraktar TB2 buatan Turki. Pada Mei 2021, Polandia menandatangani kesepakatan untuk membeli 24 unit drone tempur buatan menantu Presiden Erdogan tersebut.
Dan pada 28 Oktober 2022 melalui akun Twitter resminya, Kementerian Pertahanan Polandia telah mengumumkan pengiriman batch pertama dari Bayraktar TB2. Drone tersebut diresmikan operasionalnya dalam sebuah acara sederhana yang bertempat di 12th Unmanned Aerial Vehicle Base. Dari beberapa foto yang diunggah tampak memperlihatkan 3 unit drone telah tiba di Negeri Putih Merah.
Sekilas tentang Bayraktar TB2, prototype perdana drone (Block A) mulai dibuat pada 2007, dan berhasil terbang perdana pada Juni 2009. Kontrak pengembangan fase kedua dan produksi lalu ditandatangani antara Undersecretariat for Defense Industries dan Kale Baykar pada Desember 2011.
Pada fase kedua, drone kemudian diberi nama Bayraktar Block B (TB2). Bayraktar TB2 pada akhirnya berhasil menyelesaikan uji terbang perdana pada April 2014. Total enam unit Bayraktar TB2 dikirim ke Angkatan Darat Turki mulai tahun 2014.
Nama Bayraktar TB2 menjadi viral setlelah digunakan Azerbaijan dalam konflik Nagorno-Karabakh pada 2020 lalu. Hal itu kemudian membuat Turki terkena embargo dari produsen mesin dan kamera dari Eropa, di mana produk mereka terpasang pada TB2.
Meski diembargo, Turki tidak kehilangan akal. Untuk menggantikan mesin buatan Rotax, mereka memakai mesin produksi dalam negeri, PD170 buatan TEI (TUSAS Engine Industries Inc). Sementara untuk menggantikan kamera WESCAM buatan Kanada, Turki menggunakan kamera beresolusi tinggi CATS FLIR produksi Aselsan. Sementara untuk menggantikan komponen buatan Inggris (fuel pumps, check valves dan water holders), Turki juga sudah memproduksi komponen pengganti buatan dalam negeri.
Bayraktar TB2 dapat membawa muatan senjata maksimum 150 kg. Drone dapat terbang hingga ketinggian maksimum 6.858 meter dan punya endurance terbang 24 jam. Bentang sayapnya adalah 15 meter dan bobot lepas landas 650 kg. Bayraktar TB2 bisa membawa berbagai rudal untuk serangan ke permukaan, seperti MAM, MAM-L dan rudal UMTAS.
Drone Bayraktar TB2 dikendalikan lewat Ground Control Station (GCS) standar NATO ACE-III mobile shelter unit. Untuk satu sistem Bayraktar TB2 terdiri dari enam drone, dua unit GCS, tiga unit ground data terminals (GDT), dua unit remote video terminals (RVT) dan satu unit ground support equipment.
Sebagai tambahan, salah satu senjata andalan TB2 adalah MAM-L. Yang beberapa bulan lalu digunakan untuk menyerang Raptor Patrol Craft milik Rusia. MAM-L yang dilengkapi sistem pemandu semi-active laser dapat menjangkau sasaran sejauh 8 km atau 15 km dengan dukungan Inertial Navigation System/Global Positioning System. MAM-L dapat dipasangi beberapa hulu ledak mulai dari hulu ledak tandem effective against reactive armor, high-explosive blast fragmentation dan thermobaric.
Sementara itu, salah satu keunggulan Bayraktar TB2 adalah bisa menyerang target dari jarak 7 km. Hal tersebut membuat drone aman dari terjangan sistem pertahanan udara jarak dekat konvensional. Dan sampai saat ini Bayraktar TB2 sudah digunakan Qatar, Libya, Djibouti, Ukraina, Polandia dan Azerbaijan. Pesanan terbesar datang dari UEA, yang pada September tahun ini memesan 120 unit Bayraktar TB2 dengan niai kontrak US$2 miliar.
Referensi Tulisan: Air Recognitionindomiliter.com
Sumber Foto: Kementerian Pertahanan Polandia
Dan pada 28 Oktober 2022 melalui akun Twitter resminya, Kementerian Pertahanan Polandia telah mengumumkan pengiriman batch pertama dari Bayraktar TB2. Drone tersebut diresmikan operasionalnya dalam sebuah acara sederhana yang bertempat di 12th Unmanned Aerial Vehicle Base. Dari beberapa foto yang diunggah tampak memperlihatkan 3 unit drone telah tiba di Negeri Putih Merah.
Sekilas tentang Bayraktar TB2, prototype perdana drone (Block A) mulai dibuat pada 2007, dan berhasil terbang perdana pada Juni 2009. Kontrak pengembangan fase kedua dan produksi lalu ditandatangani antara Undersecretariat for Defense Industries dan Kale Baykar pada Desember 2011.
Pada fase kedua, drone kemudian diberi nama Bayraktar Block B (TB2). Bayraktar TB2 pada akhirnya berhasil menyelesaikan uji terbang perdana pada April 2014. Total enam unit Bayraktar TB2 dikirim ke Angkatan Darat Turki mulai tahun 2014.
Quote:
Nama Bayraktar TB2 menjadi viral setlelah digunakan Azerbaijan dalam konflik Nagorno-Karabakh pada 2020 lalu. Hal itu kemudian membuat Turki terkena embargo dari produsen mesin dan kamera dari Eropa, di mana produk mereka terpasang pada TB2.
Meski diembargo, Turki tidak kehilangan akal. Untuk menggantikan mesin buatan Rotax, mereka memakai mesin produksi dalam negeri, PD170 buatan TEI (TUSAS Engine Industries Inc). Sementara untuk menggantikan kamera WESCAM buatan Kanada, Turki menggunakan kamera beresolusi tinggi CATS FLIR produksi Aselsan. Sementara untuk menggantikan komponen buatan Inggris (fuel pumps, check valves dan water holders), Turki juga sudah memproduksi komponen pengganti buatan dalam negeri.
Bayraktar TB2 dapat membawa muatan senjata maksimum 150 kg. Drone dapat terbang hingga ketinggian maksimum 6.858 meter dan punya endurance terbang 24 jam. Bentang sayapnya adalah 15 meter dan bobot lepas landas 650 kg. Bayraktar TB2 bisa membawa berbagai rudal untuk serangan ke permukaan, seperti MAM, MAM-L dan rudal UMTAS.
Drone Bayraktar TB2 dikendalikan lewat Ground Control Station (GCS) standar NATO ACE-III mobile shelter unit. Untuk satu sistem Bayraktar TB2 terdiri dari enam drone, dua unit GCS, tiga unit ground data terminals (GDT), dua unit remote video terminals (RVT) dan satu unit ground support equipment.
Quote:
Sebagai tambahan, salah satu senjata andalan TB2 adalah MAM-L. Yang beberapa bulan lalu digunakan untuk menyerang Raptor Patrol Craft milik Rusia. MAM-L yang dilengkapi sistem pemandu semi-active laser dapat menjangkau sasaran sejauh 8 km atau 15 km dengan dukungan Inertial Navigation System/Global Positioning System. MAM-L dapat dipasangi beberapa hulu ledak mulai dari hulu ledak tandem effective against reactive armor, high-explosive blast fragmentation dan thermobaric.
Sementara itu, salah satu keunggulan Bayraktar TB2 adalah bisa menyerang target dari jarak 7 km. Hal tersebut membuat drone aman dari terjangan sistem pertahanan udara jarak dekat konvensional. Dan sampai saat ini Bayraktar TB2 sudah digunakan Qatar, Libya, Djibouti, Ukraina, Polandia dan Azerbaijan. Pesanan terbesar datang dari UEA, yang pada September tahun ini memesan 120 unit Bayraktar TB2 dengan niai kontrak US$2 miliar.
------------
Referensi Tulisan: Air Recognitionindomiliter.com
Sumber Foto: Kementerian Pertahanan Polandia






69banditos dan 10 lainnya memberi reputasi
11
1.5K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan