Pastikan LRT Jakarta Fase 2A Tidak Dikerjakan pada 2023, Heru Budi: Bisa Dilanjutkan Gubernur 2024
Quote:

Penumpang memindai kode batang tiket dari gawainya di gerbang tiket nirsentuh LRT Jakarta di Stasiun LRT Velodrome, Jakarta, Rabu, 5 Agustus 2020. PT LRT Jakarta menggandeng perusahaan layanan keuangan berbasis digital LinkAja untuk layanan pembayaran tiket nirsentuh. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso/
TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan tidak ada pengerjaan LRT Jakarta Fase 2A tahun depan. Dia menuturkan proyek ini dapat dilanjutkan Gubernur DKI periode 2024.
"Bisa juga dilanjutkan oleh nanti periode gubernur berikutnya 2024," kata Heru Budi Hartono di Plaza Selatan Monas, Jakarta Pusat, Jumat, 28 Oktober 2022.
Sebelumnya, pemerintah DKI melalui PT Jakarta Propertindo (
Jakpro) berencana melakukan pengadaan lahan LRT Fase 2A tahun ini. Pemerintah DKI memperkirakan pembangunan kereta layang ini dimulai pada 2023 dan diharapkan beroperasi 2025.
LRT Fase 2A dirancang membentang dari Pegangsaan Dua-Jakarta International Stadium (JIS). Hal ini tertuang dalam pemberitahuan rencana pembangunan yang ditandatangani Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah Sigit Wijatmoko selaku Ketua Tim Persiapan pada 3 Juni 2022.
Pembangunan LRT Fase 2A tidak masuk dalam target prioritas pembangunan 2023 untuk penanganan kemacetan di Ibu Kota.
Di bidang transportasi, pemerintah DKI mengutamakan pembangunan MRT Fase 2A rute Bundaran HI-Kota. PT MRT Jakarta akan mengusulkan penyertaan modal daerah (PMD) senilai Rp 4,56 triliun dalam APBD DKI 2023 untuk membangun Fase 2A. Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Badan Anggaran (Banggar) soal Rancangan APBD DKI 2023 kemarin.
Heru mengutarakan, dirinya fokus menangani banjir, macet, dan tata ruang selama memimpin Ibu Kota. Tak hanya itu, dia juga memprioritaskan menjaga situasi ekonomi Jakarta agar stabil.
"Konsentrasinya di situ," ujar Kepala Sekretariat Presiden ini. Sementara itu, rencana pembangunan LRT Jakarta Fase 2A dapat dibahas tersendiri di kemudian hari.
Judul aslinya di atas yaa, karena aslinya gak muat
Komentar TS: Sayang sekali, LRT Jakarta harus kembali tertunda akibat keputusan politik