Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cristal308Avatar border
TS
cristal308
Cerita sedih terlilit hutang (bag 1)
Perkenalkan nama saya xxx.saya adalah laki-laki yang sudah berkeluarga.di crita ini saya menceritakan crita sedih hidup dengan keadaan terlilit hutang.hutang yang dari kecil trus bertambah hingga terasa menjerat leher.Dengan pepatah yang bisa dibilang",lebih besar pasak daripada tiang",.
Mungkin hanya saya apa orang lain yang merasa dan pernah ada diposisi saya.saya merasa setelah saya ada di keadaan yang terpuruk,saya seperti tidak tau itu keluarga atau saudara.Hanya saya,istri dan anak2 yang menjadi pengisi hari-hari setiap waktu.mereka yang selalu ada untuk memberi semangat.



Keluarga dan saudara dengan terang-terang acuh dan tak acuh dengan keadaan keluarga saya.mereka terlihat baik didepan,tapi dengan jujur saya bicara.setiap dibelakang saya mereka suka membicarakan kluarga saya.sebenarnya hati terasa sakit,apalagi ucapan itu saya dengar langsung dari saudara kandung yang hidupnya telah berkecukupan.

Hari ini saya beranikan hutang saudara karena meski bakal tau mereka suka mengolok-olok saya dan keluarga.karena tuntutan kebutuhan mau tidak mau saya tetap bulatkan tekat untuk tetap meminjam uang.saya pinjam 300 ribu kepada salah satu saudara saya yang menurut saya dia sudah mapan kehidupannya.dia terus terang sudah menjadi seorang bos yang telah memiliki anakbuah dan bahkan telah bisa membeli sebidang tanah yang cukup luas.dia dan keluarganya hidup di seberang lautan,tepatnya sulawesi.

Usaha akhirnya telah saya lakukan.usaha saya ternyata tak mendapatkan hasil,dengan alasan mereka gak ada uang.Ada uang khusus untuk usahanya,sehingga mereka gak bisa meminjami uang untuk saya.saya merasa kecewa dan sedih.perasaan ini bukan karena gak ada sebab.sebenarnya saudara saya bisa meminjami uang kalau cuma 300 ribu.alasannya karena saya dengar dari sanak saudara lain bahwa saudara saya sedang membuat rumah di kampun dan memondasi pekarang rumah.bahkan dengan lebih sedih lagi selang 3 hari terdengar kabar dia meminjami uang salah satu saudara yang sama-sama sudah mapan dengan jumlah 5 jt.

Dalam hati saya tanpa sadar memiliki pikiran sedih,didalam fikiran saya terngiang-ngiang ",ternyata begini hidup menjadi orang yang terlilit hutang,bahkan saudara sendiri tidak percaya".

Hari terasa lama,lamanya hari terasa lambat karena setiap hari di pikirang adanya cuma tutup lubang gali lubang untuk bayar hutang.hutang di orang bahkan hutang di bank perminggu,belum juga hutang bulanan.

Saya bingung sekali,saya diposisi sebagai kepala rumah tangga.saya sudah berusah menghubungi teman dan orang-orang yang saya kenal.hanya cuma bertanya ada kerjaan,kerja apa saja saya terima.



Akhirnya hari dimana keluarga saya benar2 butuh uang.Uang untuk makan,untuk bayar hutang,bahkan untuk anak2 kalu minta jajan.saya dan istri tidak bisa berkata-kata.saya sepeserpun tidak punya uang.

Akhirnya saya meminta pesetujuan istri untuk kerja merantau ke luar jawa.istri dengan terpaksa memberikan ijin.saya pinjam uang saudara saya yang tadi,tetapi saya beralasan pinjam uang untuk ongkos berangkat kerja menjadi anakbuahnya.saya pinjam 2 jta untuk ongkos.disini saya berpikir uang 2 jta,bisa saya kurangi 500 buat anak dan istri.karena saya sudah tanya2 tiket pesawat dan tranport lain butuh 1,5 jt bisa sampai disana dengan cara uang tersebut khusus ongkos.untuk makan kita harus sudah persiapan bawa makanan dari rumah.

Tak diduga,baru saya wa saodara soal hal tersebut,baru selang 15 mnit dia telfon.dia bertanya mau berangkat kapan...?
Dari peristiwa ini para pembaca mungkin bisa mengerti kenapa saya sangat sedih.saya pinjam uang untuk ongkos berangkat kerja,itupun kerja ikut saudara yang kedepannya pasti menguntungkan mereka.uang dengan mudah dikirim.disini saya pinjam 2 jt,dengan tambah sedih lagi mereka cuma bilang hanya bisa kirim 1,5 jt.alasannya simpel,mereka sudah tanya harga tiket hbinya skitar segitu sudah sampai di tempat kerja.hahaha saya hanya bisa tertawa sedih di dalam hati.dengan berat saya bilang",iya udah gak apa2",.



Akhirnya perjalanan saya hari ini telah dimulai.kali ini saya naik kapal bukannya pesawat.meski agak lama saya tetep pilih kapal,karena apabila saya naik kapal.saya bisa memotong/memangkas uang tranfor untuk kebutuhan rumah.
3 hari akhirnya saya sudah sampai di sulawesi selatan.saya dari rumah bawa ongkos 1 jt,lebih uangnya saya tinggal di rumah.
Disini saya bekerja membeli besi tua menggunakan montor dan grobak yang ditarik.jarak yang harus saya tempuh berkilo-kilo meter darari tempat saya.modal buat mencari rosok dari bos,bos itu saudara saya sendiri.disini meski bosnya saudara sendiri,tapi kenyataannya susah dibayangin.
1. Saya setiap bekerja memakai montor dan gerobak harus bayar 15 ribu perharinya.
2.setiap hari makan dirumah harus bayar 20 ribu.
3.setiap kopi yang saya minum,meski harus buat sendri harus bayar 2 ribu.catatan : kopi sudah disiapkan,kita yang buat sendiri.
4.Selama kerja bensin ditanggung kita sendiri
5.makan+ rokok diluar adalah uang sendri.catatan : makan disini ketika kita keluar kerja,mau tidak mau makan atau minum yang kita beli tanggung jawab diri sendiri.

Sistem hasil :
Bos akan membeli hasil barang yang kita dapat dengan harga besi tua yang berlaku.bisa dikatakan seluruh pengeluaran akan tertutup apabila kita menapat barang lebih dan hasilnya lebih dari pengeluaran dan lebihnya untung.
Untuk lebih jelasnya saya akan beri contoh.

Hari ini kita keluar cari besi tua.sewa alat 15000 + 20000 (makan dalam)+ 30000 (bensin) + 20000 (rokok) + 15000 (makan luar) = 100.000 pengeluaran.disini bisa bertambah kalu kita hitung kopi + air minum dijalan + bensin apabila jarak kita mencari lebih jauh.

Hasil yang kita dapat :

Hasil yang akan kita dapat yaitu hasil akhir jumlah totalan pendapatan sehari -- modal membeli barang dan modal di atas.untuk jelasnya.saumpama kita bisa mendapat barang dengan total 600 rbu - modal kita membeli - modal diatas.sisanya adalah uang yang bisa kita simpan.sebenarnya kita bisa lebih irit kalau gak merokok dan minum kopi.tetapi disini saya adalah perokok dan penikmat kopi sejati.

Disinilah sistem kerja selama saya ikut saudara.bisa dibayangin bukan kalau sampai sehari saya gak dapat barang.sudah dipastikan saya akan rugi.apabila modal habis saya wajib mengganti.alhamdulilah selama kerja,saya bisa memperoleh barang2 yang lebih.sehingga untung,bukanlah rugi yang saya dapat.

Hari berganti hari.datanglah dimana saya diharuskan untuk hutang uang lagi untuk membayar sebagian hutang di kampung.disini saya berhutang 7 jta dengan syarat akan menyicil perminggu 500 ribu + saya akan pkang setelah hutang disaudara saya lunas.dengan perjanjian ini akhirnya saya diberikan pinjaman uang 7 jt.

Mungkin rejeki belum berpihak kepada saya dan keluarga.selang 1 bulan setelah saya pinjam uang.hari-hari mencari barang semangin sulit.saya bilang sulit dikarenakan hasil akhir seharian mencari cuma cukup untuk keperluan saya di sini.bahkan percaya atau tidak saya sehari pernah merugi karena pendapatan lebih kecil dari pengeluaran.bahkan pernah sehari saya tidak mendapat 1 kilo pun barang.tapi sedihnya saya masih wajib membayar uang montor dan makan.

Karena tidak bisa membayar hutang di kampung,anak istripun mengungsi ke tempat kakak ipar di semarang.anak 1 saya kelas 2 SD harus putus sekolah.trus trang anak saya ada 3.1 cewek dan 2 cowok,masih kecil2.

Moga-moga orang yang membaca cerita saya tidak mengalami hal sama dengan saya.jadilah orang yang mawas diri jangan sampai terlilit hutang.

Akhirnya karena hutang yang besar,dan saya juga tidak mendapatkan hasil dari bekerja.dengan berpikir matang-matang.saya ijin dengan saudara-saudara untuk menjual tanah warisan orang tua kepada salah satu saudara yang mau membeli.

Tanah saya cukup lebar tetapi hanya dibeli 22 jt.itupun saya berikan karena dalam hati dan pikiran kalau bisa tanah warisan jatuh ke saudara sendri,meski dengan harga murah.

Ternyata uang segitu masih belum cukup membayar hutang.hari2 pun terasa susah.kerja saya juga tak mendapat hasil.sekarang saya bahkan 3 bulan belum bisa kirim keluarga dan saya juga kesusahan mencicil perminggu sama saudara.

Bahkan pernah saya ketemu dengan pekerja lain tetapi berbeda bos.setelah kami saling bertukar informasi.barang saya ternyata dibeli paling murah dibanding bos lain.akan saya beri contoh :

Bos saya
1 kg besi =Rp 4000
1 kg kardus = Rp 1500
1 kg tembaga =Rp 60000
1 kg alma = Rp 11000

Bos lain
1 kg besi = Rp 4500
1 kg kardus = Rp 2200
1 kg tbga = Rp 85000
1 kg alma = Rp 14000

Terlihat perbandingan yang mencolok.kalau cuma 1 kg gram tidak masalah.tetapi kalau dikali kita sehari dpt minim besi 100 kg.terlihat kita 50 rbu sendiri.sebenarnya saya pngen pindah bos,tetapi kita sangat susah karena bos adalah saudara sendiri apalagi disini saya juga mempunyai hutang dengan saudara.tetapi kenyataannya disini saya kayak diperas tenaga saya.saya bilang begitu karena kenyataannya apabila saya seharian tidak mendapat barang,saya mesti tetap membayar uang montor dan makan.padahal pengeluaran saya untuk bensin dan makan diluar gak balik,ini masih dibebani biaya tersebut.

Pernah berkali2 saya ketemu anak buah bos lain,ternyata bulan-bulan ini bukan saya saja yang kesusahan mencari barang.mereka juga sama sangat kesusahan mencari barang bekas.
Bersambung.....!

0
1.1K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan